Keesokkan harinya, acara ulang tahun Alwi digelar dengan Sangat mewah.banyak para tamu yang datang, termasuk temen-temen sekolah Alwi.Namun sejak tadi, Alwi tak melihat kehadiran suhel.bahkan sudah berulang kali ia mencoba menghubungi sahabatnya itu,namun tidak diangkat.pesannya pun tak dibalas.apa mungkin suhel lupa hari ini hari ulang tahunnya?
"Kamu ngapain disini? Ayo masuk, acaranya udah mau dimulai." Ajak inne
"Tunggu sebentar,ma. Alwi masih nunggu suhel,"
"Iya... api tunggunya didalem aja, nanti masuk angin.kamu kan belum sepenuhnya sehat,"
"Alwi udah enggak papa kok,mama Enggak usah khawatir.mama duluan aja, nanti Alwi nyusul."
"Yaudah kalau gitu,mama tunggu ke dalam ya.kalau suhelnya udah Dateng, langsung masuk aja.acaranya bakal segera dimulai," ujar tari mengelus pucuk kepala putranya
Alwi hanya mengangguk, dengan senyuman manisnya.sedangkan inne kembali masuk, untuk menyambut tamu-tamu yang datang.
.
.
.Hampir satu jam Alwi menunggu,namun suhel tak kunjung datang.bahkan pesannya hanya dibaca saja,yang semakin membuat Alwi bertanya-tanya,ada apa dengan sahabatnya itu.
"Sayang... Masuk yuk, acaranya udah mau dimulai.kasihan temen-temen kamu yang lain udah pada nunggu," ujar inne tiba-tiba datang
Alwi hanya mengangguk tak menjawab.jujur saja,ia sangat berharap suhel datang di acara spesialnya
"Udah jangan sedih.mungkin suhelnya lagi sibuk, makannya Enggak bisa dateng.kan masih ada temen-temen yang lain,"
Alwi lagi-lagi tak menjawab,ia masuk begitu saja meninggalkan inne.inne paham jika putranya itu sekarang pasti kecewa karena suhel tak hadir di acara ulang tahunnya.
***
Prak!
Suhel melempar ponselnya hingga hancur tak berbentuk.bahkan benda-benda yang ada disana pun sudah berserakan dimana-mana.
"Mama Jahat! Kenapa mama tinggalin suhel hiks... Suhel enggak bisa hidup tanpa mama hiks," suhel memukul kepalanya sendiri, hingga menimbulkan bekas memar disana.
Perasaannya benar-benar hancur sekarang.tak ada lagi yang menyayanginya.selama ini suhel terlalu berharap jika sang papa-zergio, akan menyayanginya sama seperti ia menyayangi Alwi.namun nyatanya itu semua tidak mungkin terjadi.suhel harusnya lebih sadar diri jika dirinya hanyalah anak tiri, bukan darah daging zergio.
"Papa... Hiks" suhel menatap fotonya bersama dengan zergio.dulu mereka sangat bahagia, zergio begitu menyayanginya.
"Bentar lagi suhel juga ulang tahun,pa.apa papa juga bakal ngerayain ulang tahun suhel?"
"Rasanya Sakit, suhel Enggak kuat,Pa.mama udah Pergi ninggalin suhel.suhel Enggak punya siapa-siapa lagi kecuali papa...hiks"
"Suhel kangen sama papa, suhel pengen main lagi sama papa.apa papa juga ngerasain hal yang sama?"
"Tapi kayaknya enggak deh, soalnya papa sekarang kan udah punya Alwi."
"Papa sekarang pasti lagi seneng banget, soalnya lagi ngerayain ulang tahun Alwi."
"Papa tau Enggak,Tante Mira itu jahat,keliatannya aja baik.dia sering ngencem-ngancem suhel, trus ngelarang suhel buat ketemu Alwi sama papa.katanya suhel Enggak pantes ada disana, suhel bukan siapa-siapa."
"Tante Mira juga bilang kalau suhel Enggak boleh temenan sama Alwi, katanya suhel pembawa sial."
"Makanya suhel juga Enggak berani Dateng ke acara ulang tahun Alwi, takutnya tante Mira marah.Suhel juga Enggak mau ngancurin hari ulang tahun Alwi,itukan hari spesial dia "
"Kalau boleh jujur, suhel Enggak suka liat papa terlalu deket sama Alwi.apalagi papa sampai ngelus-ngelus rambut dia,kan biasanya papa ngelus rambut suhel."
"Nanti kalau Alwi nya udah,tukeran ya.gantian suhel lagi yang dielus rambutnya,masa Alwi mulu.kan Enggak adil,"
"Papa Janji ya?,"
Suhel terus berbicara pada foto zergio.bahkan ia sampai tak sadar jika airmata yang sudah membanjiri pipinya sejak tadi.rasanya benar-benar sakit,harus merelakan orang yang sangat ia sayangi lebih menyayangi orang lain
***
"Acaranya udah bisa dimulai?"
Alwi hanya diam, tatapannya terlihat kosong.ia sudah tak bersemangat untuk merayakan acara ulang tahunnya.bahkan inne sejak tadi sudah berusaha menghiburnya,namun tetap saja tak merubah perasannya.
Ketika Alwi ingin pergi, suhel tiba-tiba datang dengan membawa kue yang berukuran cukup besar.terlihat senyuman mengembang dari bibir manisnya.
Alwi langsung memeluk suhel, merasa bahagia karena suel tak lupa dengan acara ulang tahunnya."kamu Dateng?aku kira kamu lupa."
"Mana mungkin aku lupa sama acara ulang tahun kamu.maaf ya aku datengnya telat,tadi nyari Kue nya susah."
"Enggak papa,kamu udah dateng aja aku udah seneng.yaudah yuk, kita tiup lilin,"
"Tiup lilin?"
"Iya,aku mau tiup lilinnya berdua sama kamu."
Acara akhirnya dimulai, terlihat Alwi Sangat bahagia dihari ulang tahunnya.namun tak terkecuali suhel,ia justru sakit hati melihat zergio tengah memeluk Alwi.andai tadi zergio tak menemuinya,dan memintanya untuk datang, suhel tak mungkin sudi untuk hadir di acara uang tahun Alwi.
"Sini ikut!" Mira tiba-tiba datang,dan menarik tangannya.
"Saya sudah bilang sama kamu, jangan pernah datang kesini.tapi kamu masih keras kepala!"
"Saya sedang tidak ingin berdebat dengan Tante.kalau bukan permintaan papa zergio,saya juga Enggak Tidak mau datang kesini."
"Alah omong kosong, bilang aja kalau kamu mau ngancurin acaranya,iyakan?"
"Tante kenapa sih, selalu berfikiran buruk tentang saya?"
"Karena mama kamu tuh jahat,bisa saja kan kamu seperti mama kamu, berhati busuk "
"Cukup tante! jangan pernah menghina mama saya.tante Enggak tau apa-apa,jadi jangan ikut campur.urusi saja hidup Tante!"
"Berani sekali kamu ya!"
"Kenapa saya harus takut? emang Tante siapa sampai saya harus takut? Inget ya Tante,saya diam karena saya menghargai Tante.kalau sikap tante masih seperti ini,saya enggak akan tinggal diam."
Plak!
Satu tamparan Mira layanan kepipi suhel, hingga meninggalkan bekas kemerahan disana.sontak hal itu berhasil memancing perhatian orang-orang."Tente kenapa tampar suhel?" Tanya Alwi.ia tak terima jika Sahabatnya diperlakukan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)
Разноеnamaku Alwi kalian bisa memanggilku,Al.ini kisah Hidupku.dimana kehidupan mengajariku banyak sekali pelajaran.dari sini aku belajar,makna Hidup sesungguhnya.allah sangat menyayangi ku,dia memberikan cobaan-cobaan yang bertubi-tubi padaku,dari mulai...