"Tap"
"Tap"
"Tap"Bunyi langkah kaki, terdengar jelas.membuat pandangan semua orang tertuju padanya.maryam yang saat itu baru tiba, dibuat bingung.lantaran melihat inne dan Zergio Yang tampak frustasi, seperti terjadi sesuatu yang Belum ia ketahui.
Maryam melirik kearah inne,yang kini tengah kacau, diselimuti kegelisahan.airmata tak henti mengalir dari kelopak matanya.
"Ada apa?."tanya Maryam cemas, namun semuanya hanya diam.membuat wanita itu semakin bingung, dengan apa yang terjadi.
"Alwi baik-baik saja kan?."tanya Maryam melirik Zergio, Namum Bukan jawaban yang ia dapatkan.melainkan gelengan kepala, yang membuat Maryam sedikit kesal, karena telah diacuhkan.
"Kenapa diam,ibu Sedang bertanya.apa kalian semua tuli, sampai tak mendengar ucapan ibu"
Inne menghapus air mata kasar,lalu beranjak dari posisinya.mendekati Maryam yang kini tengah menatapnya nanar.wanita itu memeluk tubuh maryam erat,lalu menangis sejadi-jadinya.
"Alwi membutuhkan donor jantung secepatnya,aku takut ma.aku takut jika nanti Al_"
"Sudah hentikan, jangan lanjutkan.tidak seharusnya kalian seperti ini, menangis tidak akan menyelesaikan masalah."kesal Maryam menaiki Nada bicaranya, membuat inne seketika terdiam dan melepaskan pelukannya.namun isak tangisnya, masih terdengar jelas ditelinga Maryam.
"Clek"
Pintu ruangan dibuka, menampilkan sosok laki-laki dengan mengunakan jas Berwarna putih.membuat pandangan semuanya tertuju para sang dokter.
"bagaimana keadaan anak saya dok."
"Pasien sudah sadar, kalian bisa masuk kedalam."
Ketiganya dibuat lega, mendengar penjelasan dari sang dokter.tampa basa-basi lagi, inne segera masuk kedalam ruangan.
Untuk melihat kondisi sang putra yang saat ini tengah terbaring lemah.
Sesampainya di dalam,inne segera memeluk tubuh Alwi erat, Airmata lagi-lagi jatuh membasahi pipinya.Alwi yang saat itu masih kedalam keadaan lemah, menghapus air mata mama .dan mengusap lembut wajah inne yang saat ini terlihat begitu lelah.
"Jangan Nangis."ucap Alwi tersenyum menatap lekat mata inne.
Membuat inne seketika menghapus air mata,tak ingin jika Alwi merasa sedih."mama kangen."ujar inne dengan suara yang gemetar, namun lagi-lagi Alwi hanya tersenyum,menunjukan pada mamanya Bahwa ia baik-baik saja.
"Jangan Nangis, Alwi enggak suka liat mama nangis."
"Mama enggak akan Nangis lagi,tapi Alwi enggak boleh ninggalin mama.mama yakin,alwi bisa sembuh dan bisa lewati ini semua, tolong berjanjilah."
"Alwi takut."
"Jangan takut,mama akan selalu ada buat kamu."ujar inne memeluk tubuh sang putra sayang, Alwi Hanya diam menikmati pelukannya hangat dari mamanya.namun dalam hatinya,Alwi benar-benar takut.jika Nanti ia tidak bisa menepati janjinyanya,jika nanti ia pergi siapa yang akan menjaga mamanya.
"Kalau Alwi udah enggak ada,mama harus janji,mama enggak boleh nangis.alwi hanya lelah, butuh istirahat."
"Cukup hentikan,mama mohon.enggak ada yang boleh Bawa kamu pergi, kamu hanya punya mama."
"Takdir jahat ya ma,Alwi cuma dikasih Waktu sedikit.bahkan Alwi belum sempat buat mama dan papa bangga."
"Takdir memang jahat,tapi mama enggak akan biarkan takdir bertindak seenaknya.mama akan berusaha mencari donor jantung secepatnya, tapi berjanjilah Alwi harus kuat."ujar inne dalam isak tangisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)
Randomnamaku Alwi kalian bisa memanggilku,Al.ini kisah Hidupku.dimana kehidupan mengajariku banyak sekali pelajaran.dari sini aku belajar,makna Hidup sesungguhnya.allah sangat menyayangi ku,dia memberikan cobaan-cobaan yang bertubi-tubi padaku,dari mulai...