🌹2.Pemeran utama🌹

3.3K 395 40
                                    

Nanami langsung saja berjalan menuju ruang kepala sekolah, untuk menanyakan kelasnya berada di mana.

Saat Nanami sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah, langsung saja Nanami mengetok pintu itu, hingga terdengar suara yang mempersilahkan dirinya masuk.

"Masuk," ujar seseorang yang berada di dalam.

Langsung saja Nanami membuka pintu tersebut dan duduk menuju kursi yang terdapat di depan meja kepala sekolah itu tanpa dipersilahkan.

Kepala sekolah itu hanya menatap datar, walaupun di hatinya sedikit kesal. "Siapa?" tanya kepala sekolah itu.

"Nanami."

"Anak baru?" tanya kepala sekolah.

Nanami hanya menganggukkan kepalanya pelan dan menatap kepala sekolah itu datar.

"Namamu Nanami, kamu berada di kelas ...." Kepala sekolah itu terus berbicara dan Nanami hanya mendengarnya, walaupun tidak menyimak.

Setelah kepala sekolah berhenti berbicara panjang lebar, Nanami hanya menjawab, "baiklah." Hal itu membuat kepala sekolah sedikit kesal, apakah murid di depannya ini tidak bisa menjawab dengan kalimat sedikit lebih panjang.

"Saya akan memanggil wali kelas mu," ujar kepala sekolah.

Nanami hanya mengangguk, dia ingin segera keluar dari ruangan kepala sekolah ini. Sangat melelahkan baginya, karena aslinya umur mental Nanami 20 tahun.

Mereka hanya diam hingga suara bunyi ketokan pintu terdengar dari luar, langsung saja kepala sekolah menyuruhnya masuk.

"Masuk," ujar kepala sekolah.

Pintu pun terbuka, munculah wanita cantik sedikit intimidasi sedang berjalan menuju Nanami.

"Apakah kamu anak baru itu? Nanami?" tanya wanita tersebut yang dibalas anggukan oleh Nanami. Saat ini Nanami sangat malas berbicara.

Wanita itu hanya tersenyum melihat itu. "Baiklah, perkenalkan saya Roxana Tonaka kamu bisa memanggil saya Roxana sensei. Sensei adalah wali kelas kamu. Sensei yang akan mengantarkan kamu ke dalam kelas," ujar Roxana.

"Ha'i sensei," ujar Nanami sambil menundukkan kepalanya sedikit.

"Baik, kalau gitu saya undur diri kepala sekolah." Roxana menundukkan kepalanya meminta izin keluar dari ruangan.

Roxana membalikkan dirinya yang disusul dengan Nanami kemudian mereka pergi dari ruangan kepala sekolah menuju ruangan kelas yang akan menjadi tempat Nanami belajar.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di depan kelas dengan Nanami yang sudah tidak sabar.

Nggak sabar ketemu heroine nya batin Nanami antusias.

"Tunggu di sini, nanti sensei panggil kamu masuk." Perintah Roxana yang diangguki oleh Nanami.

Setelah itu Roxana masuk dan menyapa para murid.

"Hari ini kita kedatangan murid baru," ujar roxana sambil tersenyum.

Murid baru?

Cewe atau cowok ya ?

Semoga cewek ....

Nggak lah semoga cowok ....

Dan banyak lagi bisikan-bisikan yang tidak perlu didengar, menurut Nanami itu sangat tidak penting.

"Sudah-sudah, sensei akan mempersilahkan murid baru itu masuk, Nanami silahkan masuk," ujar roxana yang mempersilahkan Nanami masuk.

Nanami yang dipanggil pun segera masuk, seketika suasana kelas sunyi. Mereka terhinoptis dengan mata Nanami yang berwarna merah. Gimana tidak terkejut! Mata merah jarang ditemukan di Jepang bahkan di dunia.

Isekai Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang