🌹8. Festival🌹

2K 275 18
                                    

Nanami dan Hinata saat ini berada di rumah sakit, lebih tepatnya di ruangan Takemichi. Mereka ingin menjenguk Takemichi yang pingsan saat itu.

Saat mereka membuka pintu, Hinata kesal karena melihat pemandangan Takemichi dan Emma yang berada di posisi ambigu.

"Hina!" terkejut Takemichi. "Ini bukan seperti yang kau bayangkan!"

Nanami yang melihat itu hanya tersenyum dan mendekat ke arah Emma. "Hai, saat itu kita belum sempat berkenalan, aku Nanami, kau biaa memanggilku Nami."

Emma menyambut Nanami dengan ramah. "Aku Sano Emma, adiknya Mikey. Kau bisa memanggilku Emma."

Mulai saat itulah mereka berteman dekat, Nanami nyaman berbicara dengan Emma begitu juga sebaliknya. Nanami, Emma dan Hinata mengobrol sepanjang hari itu. Mereka seperti sudah kenal lama.

***

Saat ini Nanami berada di festival bersama Mikey. Nanami menggunakan yukata pendek berwarna merah hitam dengan motif bunga, rambut hitam legamnya dia biarkan terurai serta ada hiasan bunga di rambutnya. Nanami terlihat sangat cantik malam ini.

Woah, ini pertama kalinya aku ke festival seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woah, ini pertama kalinya aku ke festival seperti ini. Mata merah Nanami berbinar saat melihat keramain festival. Dia tidak pernah pergi ke festival, di dunianya dulu jarang ada tempat seperti ini dan dia juga tidak punya waktu saat itu.

"Apa kau baru pertama kali ke festival?" tanya Mikey melihat Nanami sangat antusias.

Nanami menoleh ke arah Mikey. "Benar, aku baru pertama kali ke festival seperti ini."

"Padahal kau orang kaya," ujar Mikey.

"Kaya bukan patokan aku pernah ke semua tempat, Mikey. Emang orang kaya harus pernah pergi ke festival, nggak bukan?"

Mikey yang mendengar itu hanya mengangguk. Nanami kembali melihat-lihat sekitar hingga matanya jatuh ke makanan-makanan manis, membuat Nanami ingin sekali mencobanya.

Langsung saja Nanami menarik tangan Mikey dan berjalan dengan menuju stan-stan makanan. "Mikey, ayo beli ini!"

"Oke, oke. Kita akan beli, jangan terburu-buru." Mikey menarik Nanami agar berjalan pelan dan dituruti oleh Nanami.

Mereka bersenang-senang saat itu hingga Mikey terlihat gelisah dipandangan mata Nanami.

"Apa apa, Mikey? Kau terlihat gelisah," tanya Nanami.

Mikey mendengar itu melirik ke Nanami. "Kau sadar ya. Aku dipanggil seseorang ke suatu tempat."

Nanami yang mendengar itu membulatkan matanya. Karena kesanangan aku lupa apa yang akan terjadi.

"Jadi ... kau bakalan pergi?" tanya Nami

"Ntahlah, aku punya firasat buruk soal ini," jawab Mikey.

Nanami segera menarik tangan Mikey ke tempat motor Mikey terpakir. "Kalau gitu tidak usah pergi, kita harus mencari Draken-san dan Takemichi sekarang!"

Mikey yang mendengar itu bingung. "Emang kenapa?"

"Tidak usah banyak tanya Mikey, aku punya firasat buruk tentang mereka," jawab Nanami.

"Firasat buruk tentang kenchin dan Takemitchy?" tanya Mikey yang masih penasaran. Saat ini mereka berdua telah sampai di depan motor Mikey.

"Mikey, kau tahu? Firasat aku biasanya selalu benar, jadi kita harus cepat ke tempat Draken-san dan Takemichi." Nanami menaiki motor Mikey, setelah Mikey menyalakan motornya.

Dengan perasaan yang masih bingung, Mikey menjalankan motornya. "Baiklah, kita akan ke tempat Kenchin dan Takemicchi."

Mikey melajukan motornya dengan cepat, selang beberapa menit mereka akhirnya sampai di tempat Draken dan Takemichi. Draken terlihat sudah berdarah di kepalanya, hal itu membuat Mikey marah walau wajahnya terlihat tenang.

"Turunlah," gumam Mikey menyuruh Nanami turun, dan langsung Nanami turuti.

Takemichi yang melihat Mikey dan Nanami tiba pun bersyukur. "Mikey-kun! Nami-san! Kalian datang."

"Sepertinya firasat mu memang benar, Nami." Suara Mikey terdengar samgat dingin hal itu membuat Nanami sedikit terkejut melihat Mikey seperti itu. Apalagi Mikey tidak menyebutnya menggunakan suffix 'chan.'

"heh, berarti yang menyuruhku untuk pergi ke tempat lain kalian. Supaya kalian bisa menyerang kenchin," ujar Mikey berjalan ke depan.

"Terus aku disalahkan dan Toman akan terpecah dua," lanjut Mikey.

Peyan yang mendengar itu langsung berteriak, "aku hanya ingin membebaskan pachin!"

"Ini bukan caramu!" teriak Mikey.

Mikey tahu bahwa ada yang menghasut Peyan. "Siapa yang menghasutmu?" tanya Mikey.

"Eh?"

"Heeh, tidak diduga otaknya Mikey lancar juga," ujar seseorang pria tinggi dengan rambut jamet yang berwarna hitam dicampur kuning, yang dikenal Nanami sebagai Hanma.

Mikey yang melihat itu bertanya, "siapa kau?"

Sedangkan Nanami menatap datar Hanma. "Akhirnya datang juga kau, Hama busuk," gumam Nanami yang didengar Takemichi.

Eh, apa Nami-san? Terus Hama busuk? Apa maksudnya? batin Takemichi menatap Nanami. Nanami yang ditatap melemparkan senyuman.

"Hanma, sementara ini aku yang memegang Moebius." Hanma memperkenalkan dirinya dengan percaya diri.

"Kaukah orang menjijikan yang merencanakan ini semua?" tanya Mikey.

"Ini merepotkan ya, Mikey," ujar Hanma yang langsung saja ditendang oleh Mikey.

Semua orang melebarkan matanya kecuali Nanami saat melihat Hanma bisa menahan tendangan Mikey.

"Tidak usah terburu-buru begitu, Mikey," ujar Hanma dengan senyuman.

"Tujuanku adalah menghancurkan Toman, karena sulit. Makanya kubuat perseteruan internal, tapi ... kayaknya ini cukup berhasil," ujar Hanma percaya diri.

"Soalnya, dengan begini aku bisa membunuh Mikey tak terkalahkan dengan kedua tanganku ini!" lanjut Hanma yang masih percaya diri.

Diakah dalangnya? batin Takemichi melihat kejadian di depan matanya.

Nanami yang mendengar ucapan Hanma hanya bisa mengepalkan tangannya, sangat ingin dia membunuh Hanma sekarang. Dia tidak suka jika ada yang berniat membunuh Mikey, sejatinya Mikey orang yang paling dia sukai di sini.

"Moebius sebanyak 100 orang sedangkan Toman 4 orang!!" teriak Hanma. Hanma juga bilang kepada anggota Moebius bahwa dia tidak selembek Osanai.

Setelah Hanma berbicara terdengar suara mesin motor, lebih dari satu. Nanami yang mendengar itu tersenyum. "Sudah tiba rupanya," ujar Nanami melihat anggota Toman yang berdatangan.

"Aku tidak terlalu suka sama permasalahan internal ini," ujar seseorang yang diketahui bernama mutou atau mucho kapten Toman divisi lima.

"Kalau lawannya Moebius, kita bisa mengamuk sesuka hati," ujar Nahoya atau paling sering disebut dengan Smiley, dia kapten Toman divisi empat.

"Ujung-ujungnya hari ini tawuran penentuannya," ujar Keisuke Baji, kapten Toman divisi satu.

"Kalian semua ...."

"Geng Tokyo Manji seluruh pasukan telah tiba, dasar bodoh!!"

---

To be continued

Jangan lupa vote, komen dan follow. Makasih.

🌹🌹🌹

Isekai Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang