🌹9.Draken terluka🌹

1.9K 259 41
                                    

"Siapa duluan yang mau mati?" ujar Smiley sambil tersenyum

"Peh! Kaulah yang kubunuh duluan!" teriak mucho sadis.

Pehyan yang mendengar itupun berjalan mundur karena takut tapi ditahan oleh Hanma dengan memegang kepala belakangnya.

"Jadi semakin seru," ujar Hanma menyeringai.

"Nami-chan kau tunggu disini saja," kata Mikey sambil melihat Nami. Nanami mendengar itu mengangguk patuh, hal itu membuat Mikey tersenyum. Tidak tahu saja dia, mana mungkin Nanami akan diam saja.

Itu tidak akan seru.

"Tawuran besar besaran di hari festival bikin darah menjadi bergelora ya, iyakan Mikey?" ujar Draken sambil berjalan kesamping Mikey.

"Ya saking bergeloranya kau mati," gumam Nanami.

"Benar juga kenchin," jawab Mikey sambil tersenyum.

"AYO MULAI!!!"teriak Mikey.

"BANTAI MEREKA!!" Teriak Hanma.

Seketika entah itu Toman atau Moebius mereka mulai berdatangan dan saling memukul satu sama lain. Termasuk Nanami yang lari masuk ke dalam pertempuran. Membuat Emma kaget.

~TOKYO REVENGERS~

Sekarang Nami sedang ada di tengah pertempuran sambil memukul orang orang Moebius seperti penuh dendam. Selain itu dia mencari keberadaan Draken, setelah dipikir-pikir. Menyelamatkan Draken tidak ada masalah, bukan?

Sekaligus Nanami ingin tahu apa dia benaran bisa mengubah alur cerita itu dengan gampang atau tidak.

"Kau tahu aku sudah lama tidak berkelahi," ujar Nanami ke orang yang saat ini sedang diinjak injak olehnya dengan kondisi wajah Nanami yang penuh dengan cipratan darah dari musuh yang dia hajarnya tadi. Nanami tidak masalah dengan itu bahkan dia menjilat darah yang yang berada di dekat bibirnya.

"Kalian membuatku semangat." Nanami terkekeh kecil.

Setelah bersenang-senang Nanami melihat sekeliling dan melihat Draken akan di tusuk. Dengan cepat dia berlari dan menahan pisau itu dengan telapak tangannya.

Dan ya, yang tertusuk adalah telapak tangan Nanami. Namun Nanami tidak meringis sama sekali. Yang berteriak ketakutan malah Takemichi.

Takemichi yang melihat itu membulatkan matanya. "NAMI-SAN!!"

Kiyomasa melihat itu mencabut pisaunya dan berjalan mundur. Draken terkejut Nanami tiba-tiba saja melindunginya. Draken menatap Kiyomasa yang ingin kabur dengan marah, langsung saja dia menyerang Kiyomasa hingga terjatuh dan kembali ke tempat Nanami.

"Kau tidak apa Nami?!" tanya Draken. Nanami menatap Draken datar.

"Kau buta atau apa? Tentu saja aku lagi kesakitan!" teriak Nanami kesal.

"Ada apa Takemicchi," tanya Mikey mendengar Takemicchi berteriak tadi.

"Nami-san tertusuk!"

Mikey yang mendengar itupun langsung menuju ketempat Takemichi dan Nanami tapi dihadang oleh anak Moebius dan Hanma.

"Jangan lebay, ini hanya tangan," ujar Nanami datar. Nanami melirik ke arah Kiyomasa yang kembali mencoba menusuk Draken, Nanami yang melihat itu kesal, tapi sudah terlambat Draken tertusuk.

"DRAKEN-KUN!" teriak Takemichi memegang tubuh Draken yang ingin ambruk.

Nanami melihat itu langsung menendang Kiyomasa hingga terjatuh. Dengan mata yang dingin dan tangan yang penuh darah, Nanami meninju Kiyomasa tanpa ampun.

Orang orang yang melihatnya merasa takut. Begitupun Takemichi. Mikey yang kembali mendengar teriakan Takemichi menoleh dan melihat Draken tertusuk dan Nanami yang menggila.

"Takemicchi tolong bawa kenchin ke rumah sakit!" pinta Mikey yang langsung dituruti oleh Takemichi.

"Kau membuat Mikey sedih," ujar Nanami memukul wajah Kiyomasa.

"Kau membuat Mikey berubah," ujarnya sekali lagi dan menendang perut Kiyomasa hingga jatuh. Nanami mengambil pisau yang digunakan oleh Kiyomasa tadi dan mendekati Kiyomasa yang sudah babak belur.

"Ne ... kau mau mati berapa tusukan?" tanya Nanami menyeringai.

Kiyomasa berteriak ketakutan. "TIDAKK ... DASAR IBLIS!"

"Hmm." Nanami memiringkan kepalanya dan tersenyum. "Yasudah jika kau tidak menjawab, aku saja yang menentukkannya."

Nanami bergerak cepat ke tempat Kiyomasa dan ingin menusuk Kiyomasa, namun tangannya di tahan oleh seseorang. Nanami menoleh dan terkejut. "Mitsuya ...."

"Berhentilah Nami-san!"

"Nande? Bukankah dia juga menusuk tanganku dan Draken-san? Sudah seharusnya aku membalasnya, bukan?" Nanami menatap datar Mitsuya.

"Berhentilah ... setidaknya demi Mikey," ujar Mitsuya menjauhkan Nanami dari Kiyomasa. Nanami mendengar itu mendecih dan menghempaskan tangan Mitsuya.

"Aku yakin Mikey akan melakukan hal yang sama jika tidak di tahan oleh Hanma," ujar Nanami melihat Mikey yang masih bertarung dengan Hanma.

"Setidaknya dia tidak akan sebrutal mu, tapi aku sangat kaget, ternyata kau sekejam itu," ujar Mitsuya.

Nanami menghelakan nafasnya dan melihat tangannya yang terluka. "Aku tidak akan kejam jika dia tidak menganggu orang yang ku lindungi."

Mitsuya mengernyit. "Jadi Draken adalah orang yang kau lindungi?"

"Tidak ... dia orang yang dilindungi oleh orang yang aku lindungi," jawab Nanami menatap Mitsuya tenang. Mitsuya yang mendengar itu bingung.

"Mitsuya lebih baik kita menyusul Draken dan Takemichi. Kau tahu maksudku."

Mitsuya menganggukan kepalanya. "Itu benar, kau juga harus diobati."

"Aku tidak usah dipikirkan." Nanami memandang Mikey.

Dia yakin Mikey bisa menjaga dirinya, lebih baik dia ke rumah sakit terlebih dahulu.

"Ciel, kenapa Draken tetap tertusuk padahal sudah aku halangin?"

[Maafkan saya Nanami-sama, saya tidak tahu alasannya. Tapi sepertinya alur cerita ini akan susah di ubah]

Nanami yang mendengar itu menggeram kesal. "Apanya yang bebas? Jika seperti ini saja tidak bisa diubah," gumam Nanami.

"Aku harus menyusun rencana untuk kedepannya."

Isekai Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang