🌹37. The Future (Takemichi POV)🌹

410 30 6
                                    

Vote dulu manizz

-!-

Takemichi menatap Nanami yang hanya termenung menatap langit. Lelaki bermata biru itu berjalan menuju Nanami sambil membawa dua minuman dingin yang baru saja dia beli.

"Ugh, dingin." Nanami memegang pipinya yang ditempelkan minuman dingin oleh Takemichi. Takemichi hanya merespon dengan senyuman.

"Kau ternyata, Emma mana?" tanya gadis itu saat melihat di sekeliling Takemichi tidak ada Emma.

"Emma-chan ke toilet, sedikit jauh sih dari sini," jawab Takemichi.

Nanami hanya mengangguk dan bergeser, menyuruh Takemichi untuk duduk di sampingnya. "Jika Mikey-kun melihat kita hanya berdua saja aku bisa kena tendang," kelakar Takemichi.

"Ha? Kenapa?" Nanami memandang Takemichi heran.

"Nami-san, Mikey-kun itu pencemburu dilihat sekilas saja sudah jelas. Apalagi mengetahui Emma-chan tidak ada di sini dan hanya kita berdua, bisa mati aku." Takemichi terkekeh pelan saat menjelaskannya.

"Bocil itu tidak akan menghajarmu. Lagian kan Emma ke toilet, tidak mungkin kita menunggunya di depan toilet itu," ujar Nanami.

Takemichi hanya cengengesan. "Hahaha benar juga."

"Lebih penting, Takemichi masa depan yang kamu datangi seperti apa, maksudku sebelum kita bertemu saat itu?" Wajah Takemichi berubah serius saat Nanami melontarkan pertanyaan itu.

"Saat pertama kali aku terbangun aku langsung bertemu ...."

-The Future-

"Ugh, sa-sakit." Takemichi mendudukkan tubuhnya susah payah. Saat ia membuka mata tadi, tubuhnya merasa kesakitan dan susah digerakkan.

Gerak sedikit saja rasanya tubuh Takemichi seperti patah tulang. "Kenapa aku kesakitan? Apa yang terjadi di masa depan," gumam Takemichi menatap tangannya yang terluka.

"Oh, kau sudah bangun Takemichi."

Takemichi menoleh mencari asal suara. Dia meneguk salivanya takut melihat seorang wanita duduk di atas tumpukan yang sedikit tidak jelas karena gelap. Wanita itu memiliki rambut panjang yang kusut, badan yang sangat kurus dan rapuh. Wajahnya pun terlihat lucat dengan noda-noda darah yang mengotori wajah pucat itu.

Tapi bukan itu yang bikin Takemichi ketakutan, namun mata yang menatapnya dingin itu. Mata merah bersinar di tengah kegelapan ini.

"Mata merah? Jangan-jangan." Takemichi menunjuk wanita itu gemeteran. "Na-nami-san?!"

Wanita yang dipanggil Nami itu tersenyum. "Benar, sudah lama ya Takemichi."

"Kau payah, sudah tahun 2018 kau masih tidak bisa berkelahi. Jika tidak ada aku mungkin kau sudah mati," ujar Nanami menatap sekumpulan mayat di depannya.

Iris biru Takemichi membesar. Dia baru sadar saat ini ia berada di sekitaran mayat dan di dalam lorong gelap. Dia menatap Nanami yang duduk di atas para mayad itu.

"Itu Nami-san yang melakukannya?" tanya Takemichi pelan.

Kerutan bingung muncul di kening Nanami. Dia berdiri dan berjalan mendekati Takemichi. Berjongkok, Nanami mendekatkan wajahnya pada Takemichi. "Kau Takemichi yang baru kembali?"

Badan Takemichi bergetar merasakan intimidasi dari Nanami. Pertama kalinya Nanami menatap tajam dan mengeluarkan suara dingin seperti itu kepadanya. Biasanya Nanami seperti itu kepada musuh.

Isekai Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang