5 Agustus 2001
Tangisan bayi terdengar memenuhi ruangan yang penuh keringat dan air mata. Wanita bersurai hitam itu mengelus bayi yang berada di dalam pelukannya. Sekali-kali dia mengecup kening sang bayi.
"Anak manis," gumamnya tersenyum. "Sabar ya sayang otousan mu akan datang."
Bayi itu tetap menangis membuat sang ibu merasa gemas sendiri. Namun, acara bermain dengan sang bayi harus berhenti saat pintu ruangan di buka dengan keras.
"Daisuke, bisakah kau membuka pintu dengan pelan?" pinta wanita bersurai hitam itu dengan lembut.
Pria yang dipanggil Daisuke itu mendecih dan menatap datar sang bayi. "Perempuan, sial! Seharusnya kau melahirkan anak laki-laki Anastia!"
Wanita bernama Anastia tu hanya menundukkan pandangannya menatap sang bayi yang belum memiliki nama. "Apa salahnya dengan anak perempuan? Aku yakin di masa depan dia juga bisa membawa kita dalam kesuksesan."
"Anak perempuan hanyalah pembawa sial! Kita sudah hidup miskin, ditambah anak ini kita akan miskin selamanya!" Bentak Daisuke pergi dari sana membuat Anastia tersenyum sendu.
"Bahkan kau tidak memberikan anak ini nama." Anastia menatap bayinya yang berhenti nangis karena mendengar bentakan Daisuke.
Seperti tahu ibunya sedang sedih, sang bayi mencoba meraih pipi sang ibu walaupun itu mustahil bisa. Melihat sang anak yang seperti ingin menghiburnya, Anastia tersenyum.
"Satou Nanami, itulah namamu."
***
24 Desember 2003
Nanami yang berumur dua tahun menatap bayi laki-laki di dalam pelukkan sang ibu. Dia tersenyum senang karena dia akan memiliki adik lelaki!
"Okaasan, cenapa dia kecil cekali?" tanya Nanami yang masih cadel saat berbicara.
"Tentu saja Nami, dia baru saja terlahir," jawab Anastia tersenyum.
"Hee." Jari mungil Nanami menyentuh pipi sang adik.
Brakk
Nanami dan Anastia menoleh terkejut ke arah pintu. Terlihat Daisuke yang terengah engah. "Otousan!. Pekik Nanami berbinar.
Mengacuhkan Nanami, Daisuke mengambil ahli bayi lelaki yang berada digendongan Anastia. Melihat sikap cuek ayahnya Nanami hanya tersenyum, Anastia melihat itu mengelus kepala Nanami.
"Akhirnya, akhirnya anak lelaki!" ujar Daisuke dengan wajah riang, Nanami tidak pernah melihat ayahnya memasang wajah seperti itu terhadap dirinya.
Anastia tersenyum. "Daisuke apa kau akan memberinya nama?"
"Tentu saja! Namanya ... Satou Shino!"
-shino-
7 July 2005
Saat ini Nanami yang sudah berumur 3 tahun mendekati 4 tahun sedang bermain dengan Shino yang sudah berumur satu tahun.
Mereka bermain bersama dengan riang, hingga Shino ingin mengambil boneka yang sedang Nanami mainin. Merasa sang adik ingin merebut mainannya, Nanami menjauh.
Tapi Shino merangkak mendekat ke arah Nanami membuat Nanami kesal. "Boneka ini tidak boleh, kamu main yang lain saja ya."
Namun Shino yang tidak mengerti malah menangis kencang membuat sang ayah dan ibu datang.
![](https://img.wattpad.com/cover/273911819-288-k256858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Tokyo Revengers
FantastikMasuk ke dunia Tokyo Revengers. Nanami bertekad untuk melindungi Mikey apa pun yang terjadi. Karya asli ken wakui Saya hanya meminjam. #series isekai 1