M 03

4.4K 297 13
                                    

Harap vote sebelum di baca 🍅

Enjoy reading semua 💗



Malam minggu biasanya di tandai dengan me-time, melepas rindu satu sama lain antara sepasang kekasih. Dan malam keramat bagi mereka yang tidak punya pasangan, seperti sekarang ini dimana Adelia tengah menikmati malam minggunya di kamar, di temani oleh cemilan dan juga secangkir kopi

Di kamar yang bernuansa biru laut, Adelia duduk di sofa sambil menyeruput kopinya, biasanya jika malam minggu Adelia menghabiskan waktunya bersama Lee berjalan-jalan di taman atau menonton bioskop, ah ngomong-ngomong soal pria bermata sipit itu Adelia mendengar kabar bahwa besok adalah hari pertunangan mantannya

"Hidup itu memang misteri, misalnya aja udah se-iman, se-hati tapi sayang terhalang restu orang tua" Adelia terkekeh menyadari ucapannya

Gadis gemuk itu berjalan ke arah balkon, kemudian bersedekap dada, Adelia memejamkan matanya mengingat sebuah masa lalu

Flashback

Seorang anak perempuan tengah bermain ditaman bersama kedua orang tuanya, terlihat anak perempuan itu sangat bahagia, dengan ditemani oleh sang-ayah sang gadis gemuk itu tengah berlari memegang bola yang akan dia berikan kepada sang ibu

"Adel lempar bolanya ke ibu nak" Seru seorang wanita yang tengah melambaikan tangannya kepada Adelia

Yah anak perempuan itu adalah Adelia kecil yang dimana masa kecilnya sangat bahagia

"Ibu tangkap bolanya" Teriak Adelia kecil dengan suara cadelnya

Hap

"Ayah ayo kejar ibu" Ucap perempuan itu ibu-dari-Adelia

Lantas Adelia tertawa terbahak-bahak saat melihat aksi kejar-kejaran antara ayah dan ibunya

Saat memandang ke arah lain, fokus Adelia langsung tertuju kepada seorang penjual es-krim yang berada di seberang jalan, tanpa memperdulikan kedua orang tuanya, Adelia kecil berlari menyebrangi jalan. Namun kakinya terkilir saat berada di tengah jalan

Pippp pippp pippp

Sebuah mobil melaju dengan kencang dari arah kiri, karena kakinya masih sakit Adelia kecil tak dapat berdiri dan hanya meminta pertolongan

"Ayah"

"Adel" Teriak sang ayah secara tiba-tiba datang dan melempar tubuh Adelia ke sisi jalan

Lalu

Brak

.........

"Ayah ibu" Teriak Adelia kecil

"TIDAK" Adelia membuka matanya dengan napas yang tersenggal-senggal, dirinya meraup wajah kasar

"Arrgghh kenapa bayangan itu yang selalu muncul" Adelia memukul dadanya dan menarik rambutnya

Tok tok tok

Terdengar gedoran di pintu kamarnya

"Del wooii buka pintunya" Itu suara toa milik Sasa

"Pintunya nggak di kunci" Ucap Adelia memperbaiki tatanan rambutnya yang berantakan

Terlihat Sasa menghampiri Adelia

"Del lo kenapa ? Tadi gua denger suara teriakan lo dibawah, apa lo ke inget lagi sama kejadian itu" Ucap Sasa menangkup pipi Adelia, dengan jelas Sasa dapat melihat sahabatnya itu berkeringat dingin

"Sa gu...gua kangen mereka" setetes air mata Adelia turun

"Andai saja waktu itu, gua nggak lari mungkin mereka nggak bakalan pergi" Adelia memeluk Sasa

MAHESA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang