M 35

2.5K 160 5
                                    

Happy reading 🌹

Hari ini Mahesa sangat disibukkan dengan pekerjaan kantor yang tidak ada habisnya ini semua karena Lintang yang sudah memberikannya tugas kantor yang begitu banyak membuat Mahesa mau tidak mau harus mengerjakannya

Jika dilihat-lihat tidak ada salahnya juga apalagi Mahesa sudah menjadi kepala keluarga untuk keluarga kecilnya

"Gini amat nyari duit buat pembeli skincare istri" dumel Mahesa sambil mengetik laporannya

Atensinya teralihkan saat pintu diketuk

"Masuk" ucap Mahesa dan nampaklah seorang wanita dengan balutan dress ketat selutut ditambah lagi sedikit polesan make up

"Apa saya mengganggu Tuan Mahesa Budiono" ucap wanita itu dengan suara yang sensual membuat Mahesa menatapnya

Badut ancol datang batin Mahesa memandang wanita itu dengan malas

"Silahkan duduk" ucap Mahesa

"Tampaknya anda sedang sibuk Tuan Mahesa" ucap wanita itu namanya Putri

"Seperti yang anda lihat, nggak mungkin saya lagi main bola bekel" jawab Mahesa dengan cuek membuat Putri meringis mendengar jawaban Mahesa

"Ada keperluan apa anda datang kesini" tanya Mahesa yang kini menatap Putri

"Ahhh begini pak saya mengantarkan dokumen kerja sama Ayah saya, kalo misalkan nggak sibuk anda bisa membacanya" ucap Putri dengan suara sensualnya

"baik kalo begitu saya baca sebentar" hendak mengambil dokumennya justru tertahan karena Putri memegangnya dengan erat karena kesal dengan wanita di depannya itu Mahesa kemudian mempunyai sebuah ide. Dengan sekali tarikan dokumen itu terlepas dari tangan Putri dan membuat lengan wanita itu terhempas

"Ups sorry saya nggak sengaja lagian anda gatal banget udah tau saya udah punya istri masih aja kegatelan situ cewek atau ulat bulu, lain kali kalo mau nipu tuh ya pake cara yang cerdik dikit dong jangan demi kekuasaan, Ayah anda rela menjual anaknya" ucap Mahesa

"Perbaiki cara bicaramu Ayahku tidak seperti itu!!" tunjuk Putri pada Mahesa

"Kalo Ayah anda tidak menjual anda maka dia akan mengirim sekretarisnya untuk mengirimkan dokumen ini bukan anda yang jelas-jelas tidak tahu tentang bidang perusahaan. Bukannya anda hanya beban keluarga"  balas Mahesa tak kalah sadis membuat Putri diam tidak berkutik

"Udah mending keluar maaf saya kasar karena cara anda salah, bukannya saya tidak mau bekerja sama dengan Ayah anda tapi cara Ayah andalah yang salah. Jadi sekarang silahkan keluar, jika dia mau bekerja sama denganku maka Ayahmu yang langsung datang di kantorku. Bukan dirimu" tunjuk Mahesa tak kalah tajam

"Inget kalo mau kesini jangan pake pakaian ketat disini kantor bukan tempat berenang" ucap Mahesa dengan mulut nyinyirnya setelah itu Putri pergi dengan keadaan kesal dan membanting pintu ruangan Mahesa

"Busetdah dikira tuh pintu nggak di beli" ucap Mahesa setelah itu pintunya terbuka lagi menampilkan Lintang yang datang dengan menahan tawanya

"Kamu kenapa mukanya kusut banget"

"Itu Pi si ulat keket dateng lagi dikira Esa nggak muak liat mukanya" ucap Mahesa

"Resiko pengusaha gitu, ada aja godaannya" ucap Lintang disertai kekehan

"Untung Adel nggak ada disini kalo dia ada bukan cuman si ulat keket yang habis, tapi Mahesa juga" ucapan Mahesa membuat Lintang melemparnya dengan pulpen

"Itu mah nggak seberapa dulu waktu papi jadi CEO ada perempuan yang datang di rumah ngakunya hamil anak papi, untungnya mami kamu nggak cepet percaya dan mami kamu yang nyelidikin semuanya tanpa sepengetahuan papi, pas dia tahu perempuan itu bohong. Beeeuuuhhh mami kamu langsung labrak dia barongnya keluar setelah kejadian itu udah nggak ada lagi yang berani deketin papi karena takut diamuk sama mami kamu" ucap Lintang membayangkan bagaimana ganasnya Devi mengingatnya saja membuat Lintang merinding

MAHESA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang