M 24

3.1K 206 5
                                    

Happy Reading 😋

Malam harinya Adelia  diam di balkon kamar  menatap kerlip bintang yang ada di langit, gadis itu merasa benar-benar lemah untuk sekarang apalagi sejak insiden siang tadi membuatnya semakin tak berdaya. Dan yang paling membuatnya lemah saat Adelia sakau didepan Mahesa, entah apa yang ada dipikiran suaminya itu tapi yang jelasnya Adelia sangat malu, rahasia yang ia sembunyikan selama ini akhirnya terkuak juga

Tok tok

"Masuk"

"Permisi non ini saya bawakan makan malam, dimakan selagi hangat" ucap bi Asih-ART-keluarga-Budiono membawakan Adelia makan malam

"Saya nggak nafsu makan bi, lebih baik bibi bawa aja makanan itu turun atau enggak bibi aja yang makan"

"Tapi nanti non Adelia sakit lagi kayak kemarin, entar non masuk rumah sakit  terus pak Mahesa jadi sedih" mendengar nama Mahesa disebut membuat Adelia menghela nafas pelan

"Baik bi taruh aja makanannya di meja entar saya makan" ucapan Adelia membuat perempuan berumur tiga puluh tahun itu mengangguk patuh

"Kalau gitu saya permisi yah non, makanannya jangan lupa dimakan"

"Makasih bi"

"Sama-sama non" sepeninggal bi Asih, Mahesa masuk ke dalam kamar mendapati istrinya itu tengah berdiri sambil menatap bintang yang ada di langit. Perlahan Mahesa berjalan menghampiri Adelia

"Ibu, Ayah, Adel kangen kalian lagi apa" ucap Adelia menengadahkan kepalanya seola-olah berbicara pada kedua orang tuanya, dan Mahesa tentu saja mendengarkannya

"Adel capek rasanya pengen nangis kenceng terus teriak" gadis itu terkekeh dan mengeluarkan air matanya dirinya benar-benar lelah untuk kali ini

"Adel pengen di peluk sama Ayah sebentar aja" perlahan matanya terpejam, Adelia dapat  merasakan ada yang memeluknya dari belakang dengan erat

Hangat, pelukan itu sangat hangat persis pelukan Ayahnya dan membuat gadis itu memejamkan mata untuk beberapa saat

"Ayah jangan pergi ninggalin Adelia, jangan pergi nanti nggak ada yang temenin Adel" perlahan air mata gadis itu turun membuat hati Mahesa nyeri mendengarnya

"Sssstttt jangan nangis" gadis itu terperanjat saat mendengar suara Mahesa

"Kamu"

"Kok bisa ada disini" ucap Adelia menghapus air matanya dengan cepat

"Bisalah ini kan kamar aku juga" ucap Mahesa seraya terkekeh

"Maksud aku kenapa nggak ketuk pintu dulu sebelum masuk, kebiasaan"

"Kan biasanya aku emang nggak ketuk pintu, kamar aku kan" Adelia berdecak mendapati wajah tengil Mahesa

"Iya iya ini kamar kamu"

"Makanannya kok nggak di makan" Mahesa mengikuti langkah istrinya itu saat masuk ke dalam kamar

"Aku nggak nafsu makan"

"Mau di infus lagi kayak kemarin heh" Adelia berdecak dengan kesal saat mendengar kata infus

"Orang udah sehat"

"Orang sehat bisa aja tiba-tiba sakit, dan orang yang sakit bisa aja tiba-tiba isdet karena aku udah tua dan aku nggak mau jadi duda tua, mending sekarang kamu makan habis itu istirahat" Mahesa menyodorkan sesendok nasi pada Adelia yang membuat wanita itu mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan duduk menjauh dari Mahesa

"Nggak mau"

"Satu sendok aja sayang" gadis itu menggeleng menggeser tubuhnya, membuat Mahesa juga ikut menggeser duduknya

MAHESA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang