M 10

4.1K 262 5
                                    

Happy reading 💖

"Jadi kejadiannya seperti itu"  Lintang terdiam sejenak,  kemudian menyeruput kopinya

Saat ini Adelia tengah berada di rumah kediaman keluarga Budiono, itu semua karena Mahesa yang menjemputnya dengan paksa, dan kedua pasangan pengantin baru itu tengah di sidang oleh Devi, Lintang, dan juga Mahendra. Tanpa ada yang di tambahkan dan dikurangi mereka menceritakan awal insiden itu terjadi

"Maafin Mahesa yang udah kecewain kalian semua, Mahesa emang nggak berguna dari dulu selalu nyusahin kalian. Sekarang Mahesa terima hukuman yang mami sama papi kasi ke Esa " dengan lesu Mahesa mengatakan hal itu, membuat Adelia merasa ikut bersalah bersalah

"Tuan, nyonya,  sebenarnya ini juga  bukan sepenuhnya kesalahan Mahesa, insiden ini karena kesalahan saya juga, dan saya akan menerima keputusan yang kalian berikan" Ucap Adelia dengan wajah datarnya, jujur dirinya sangat deg-deg'an namun berusaha menutupinya dengan wajahnya yang datar

"Jujur awalnya mami terkejut mendengar cerita kalian, tapi yaudah mau bagaimana lagi pernikahan ini sudah terjadi, tapi nggak papa juga sih kalian ngelakuin hal itu toh ujung-ujungnya kalian berdua juga bakal di nikahin" ucapan dari Devi membuat semua orang yang berada di sana melongo

"Jadi mami nggak marah kalo Mahesa nikah sama Adel ?" ucap Mahesa dengan pelan di sambut gelengan oleh Devi

"Ngapain mami marah, Justru mami senang tanpa berbuat apapun Adel udah jadi mantu mami"

"Jadi mami ngerestuin mereka berdua" Mahendra ikut bersuara

"Kalo iya emangnya kenapa. Dari awal mami memang punya rencana mau nge-jodohin Mahesa sama Adel" ucapan sewot dari Devi membuat mereka yang ada di sana tambah melongo mendengarnya

"Kalo papi" kini giliran Mahesa yang bertanya pada Lintang

"Adel kamu pintar bikin kopi kan ?"

"i....iya Tuan" Ucap Adelia dengan gugup

"Bikin pisang goreng ?"

"bisa Tuan" Lintang menatap Adelia kemudian tersenyum

"Mulai sekarang jangan panggil Tuan, tapi panggil saya dengan sebutan papi seperti yang di ucapkan ketiga anak saya, pernikahan kalian papi restuin. Selamat datang di keluarga Budiono!!" ucapan Lintang membuat Adelia membelalakkan matanya

"Pi kok gitu sih" protes Mahesa

"Apanya yang gitu heh, ini juga karena kamu yang udah tua, tapi sampai sekarang masih belum nikah-nikah" Mahesa mencebikkan bibirnya kenapa sang-mami selalu membahas hal itu

"Sekarang tanda tangani surat nikah kalian, supaya lebih kelihatan SAH!"  Mahendra menaik turunkan alisnya, hal itu membuat Mahesa berdecak namun tak urung dia mengikuti perkataan sang kakak

"Nak Adel" panggil Devi dengan lembut

"i...iya nyonya"

"kok nyonya lagi sih, panggil mami dong kan sekarang kamu udah jadi menantu mami" Adelia tersenyum kikuk mendengar perkataan Mahesa

"i...iya mi"

"Nah gitu dong, akhirnya Adel jadi mantu mami. Senangnya!! Mami mau pamerin kamu sama teman-teman mami ah biar nggak di ledekin kalo anaknya yang itu nggak jadi perjaka tua" sindiran Devi membuat Mahesa melengos

Mati gua, Sasa kampret batin Adelia

"Esa anterin Adel ke kamar kamu" Ucap Lintang

"Buat apa pi"

"Ya bikinin Safira temen main lah" celetukan Mahendra membuat sang adik melemparnya bantal sofa

"Emang kalo ke kamar mau ngapain" tanya Lintang

MAHESA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang