Harap di vote sebelum di baca 🆖🆎
Enjoy reading yah😊
Sementara itu di sebuah taman, seorang gadis gendut memakai dress pink tengah berbicara dengan serius bersama seorang pria, terlihat gadis bertubuh gendut berpipi chubby itu tengah menyimak apa yang di ucapkan oleh pria disebelahnya
"Jadi intinya kamu mau apa" Ucap gadis gemuk itu tanpa ekspresi
"Adel aku mau kita putus" Adel, nama gadis gemuk itu terlihat dirinya memejamkan mata saat mendengar kata keramat dari mulut pria berwajah chinese itu
"Alasannya apa Lee, kita udah pacaran tiga tahun dan aku rasa nggak ada yang salah dari hubungan kita" Adel menatap pria yang bernama Lee, kekasihnya eh lebih tepatnya otw calon mantan
"Mamaku nggak setuju sama hubungan kita dan mama....." Lee tidak melanjutkan ucapannya karena itu terlalu sakit untuk dia ucapkan
"Dan apa Lee" Adel berbalik menatap Lee untuk melanjutkan ucapannya
"Mama udah jodohin aku sama perempuan lain, pilihan dia" Lee menunduk sedangkan Adel terdiam
Beberapa saat kemudian gadis itu tersenyum tipis, sangat tipis
"Yaudah kita putus" Ucap Adel dengan mengubah nada suaranya menjadi dingin, dan Lee dapat merasakan hal itu membuatnya semakin tidak tega
"Adel kamu sendiri tahu aku cinta sama kamu tapi, di satu sisi aku nggak bisa tolak permintaan mama, aku berharap kamu bisa temuin seseorang yang lebih baik dari pada aku. Dimana dia bisa terima kamu apa adanya dan pastinya menyayangi kamu dengan tulus" Lee menatap Adel yang memandang lurus ke depan, tatapannya tulus nan sendu
"Pasti" Adel tersenyum menatap Lee "aku akan dapat seseorang yang akan nerima dan mencintai aku, dan keluarganya juga akan terima segala kekurangan yang ada pada diri aku, sekarang mari lanjutkan hidup masing-masing kita udah selesai. Aku harap kamu mencintai calon istrimu dengan sepenuhnya" Ucapan Adel membuat Lee mengepalkan tangannya
"Kita kawin lari aja del" Mendengar hal itu Adel menggelengkan kepalanya
"Masalah nggak akan selesai kalo kita lari, justru kita hadapi. Takdir mu bukan aku begitupun juga sebaliknya" Adel tersenyum
"Aku nggak akan bisa lupakan kamu dan semua kenangan kita, del kamu cinta pertama aku" Mata Lee terlihat sendu, terlihat matanya sudah memerah menahan air mata yang ingin menetes"Mari belajar saling melupakan lee, aku juga nggak gampang move on tapi yaudah ini udah takdir kita" Adel menghela nafas panjang
"Oh iya ini udah jam makan siang, aku balik ke cafe yah pasti anak-anak pada sibuk karena banyak pengunjung" Adel menatap jam di pergelangannya
"Kita putus secara baik-baik, dan aku berharap semoga pernikahan kamu langgeng sama dia. Titip salam sama mama kamu bilang sama dia kalo fisik jadi tolak ukurnya dalam pilih menantu dia nggak akan bisa dapetin yang sempurna" Setelah mengatakan hal itu Adel pun pergi tanpa berbalik lagi ke arah Lee, mantan kekasihnya
"Aku nggak akan bisa lupakan kamu Adelia, kamu cinta ku dan kamu milikku. Selamanya" Ucap Lee setelah itu dia tersenyum penuh misterius
**************
Adelia Barbara gadis gendut yang berusia dua puluh tiga tahun tersebut tengah duduk termenung di ruangannya, tepatnya di cafe Lily. Miliknya, gadis yang baru saja putus dari kekasihnya itu memandang kosong kearah tempat duduk yang ada di depannya, entah apa yang dia fikirkan. Yang pastinya hati Adelia tidak baik
Tok tok tok
"Masuk" Ucap Adel dengan nada dinginnya,lalu terlihat Sasa sahabatnya yang menampilkan cengiran
"Ngapain lo kesini" Mendengar nada suara Adel tak bersahabat membuat Sasa berdecak
"Orang kalo baru dateng tuh di suruh duduk, ditanyain mau minum apa, mau makan apa. Bukan ditanyain mau ngapain kesini, kesannya lo ngusir gua" Ucap Sasa menyilangkan tangannya lalu memandang Adelia penuh intimidasi
"Ini cafe bukan rumah, otomatis kalo lo duduk diluar ada pelayan yang bakal datengin lo tanyain mau makan atau mau minum apa" Terang Adelia membuat Sasa berniat mencekik leher sahabatnya itu
"Lo kalo lagi ada masalah, cerita bisa kan ? Jangan ke gua lu lampiasin !! " Sasa cemberut membuat Adelia terkekeh
"Gua cuman bosen tiap hari lihat muka lo" Ucapan Adelia membuat Sasa berdecak
"Setan banget sih lo!!" Umpat Sasa
"Oh iya tumben si oppa nggak dateng, padahal ini kan udah jam makan siang" Adelia yang awalnya tertawa karena Sasa, kini merubah ekspresinya
"Heh oppa kemana ?" Yang di maksud oppa adalah Lee, mantan pacar Adelia karena wajah Lee sipit dan berkulit putih membuat Sasa memanggilnya dengan sebutan oppa
"Di taman" Ucap Adelia dengan singkat
"Ngapain ditaman jam segini ? Emang lo berdua abis ketemuan" Adelia mengangguk, memang benar bukan dirinya habis bertemu
Lebih tepatnya bertemu untuk mengakhiri
Eeeaaaakkkkk"Kayak anak abg aja lo del, pake ketemuan di taman segala lagi, di cafe kan bisa tiap hari juga lo kan ketemuan del" Sasa terkekeh
"Gua putus sama Lee" Ucapan Adelia sontak membuat Sasa menatap sahabatnya itu tak percaya
"Lah kok bisa sih bukannya kalian saling cinta, kok bisa putus sih del. Hubungan kalian juga udah tiga tahun loh" Adelia berdecak menatap Sasa yang serius menatapnya
"Mamanya nggak setuju sama hubungan kita, dan dia udah jodohin Lee" Sasa menganga mendengar perkataan Adelia
Sedetik kemudian :)
"Bagus deh kalo lo putus dengan dia" Ucapan Sasa membuat Adelia menatap sahabatnya itu
"Gini yah del, bukannya gua nggak dukung hubungan lo sama si oppa itu tapi, gua sebagai sahabat ngerasa kalo oppa itu yaaa kurang tepat aja buat lo. Secara kan lo tahu sendiri keluarga mereka lebih mentingin derajat dan tahta, inget nggak pertama kali lo kerumah mereka responnya gimana" Ucapan Sasa membuat Adelia termenung dan kembali flashback awal pertemuan Adelia dan keluarga Lee
"Nggak baik kan" Adelia mengangguk
"Tandanya Tuhan udah tunjukin dia emang bukan jodoh lo, dan statusnya lo cuman jagain jodoh orang. Udah lah del gua kenal lo dari jaman kita masih jadi sperma meskipun lo bilang baik-baik aja, dan yaudah lah emang bukan jalannya, lo salah gua tahu pasti hati lo itu terluka ya cuman lo tipikal orang yang gengsi dengan sedih sama turun air mata pas lo di sakitin" Ucap Sasa dengan nada santainya
"Lo wanita kuat setelah apa yang udah lo laluin selama ini, dan gua percaya patah hati karena nggak di restuin dan berakhir jadi tamu undangan bukan artinya hidup lo berakhir. Ingat del dengan atau enggak adanya dia di hidup lo jangan sedih, Tuhan udah siapin yang terbaik di kemudian hari. Bukannya yang terbaik akan selalu datang di waktu yang tepat " Terang Sasa menaik turunkan alisnya
Sejenak Adelia menghela nafas berat, dan berucap
"Thanks Sa, lo udah nguatin gua di saat seperti ini dan lo tahu betul gua orangnya gengsian soal sedih. Gua akan berusaha move on dari dia, meskipun sulit gua harus belajar buat ikhlas karena udah jelas dia bukan jodoh gua" Ucap Adelia dengan menampilkan seulas senyuman kepada Sasa
Sontak hal itu membuat Sasa bersorak
"Iyalah lo kan orang baik, dan gua sahabatnya orang baik. Jadi kalo orang baik pasti gratisin sahabatnya yang kere ini makanan" Ucapan Sasa barusan sontak saja membuat Adelia melempar sebuah map tepat di depan muka Sasa
"Sana gih pesan, dasar miskin" Ucapan Adelia membuat Sasa mengelus dadanya
"Untung lo sahabt gua yah!! Coba kalo bukan udah gua tendang lu ke amazon" Ucap Sasa dengan berapi-api, dan keluar dari ruangan AdeliaSetelah kepergian Sasa, Adelia menghela nafas berat kemudian meraup wajahnya dengan kasar. Setetes air matanya turun, dan dengan cepat ia menghapus air matanya sembari tersenyum
Jangan lupa vote comment!!
Gimana sama part kali ini?
PLAGIAT MENJAUH!!! 🚫
Readers gua semuanya ganas🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA (End)
Dla nastolatkówBerawal dari sebuah insiden salah masuk toilet, membuat seorang Mahesa Budiono harus menjalani pernikahan secara terpaksa dengan Adelia Barbara. Apa jadinya jika Mahesa, yang dikenal memiliki sifat cerewet dan selalu ngegas itu disatukan dengan Adel...