M 11

3.6K 283 4
                                    

Happy reading anak-anakku sayang 😘

Di sebuah kamar yang bernuansa biru laut sepasang suami istri tengah sibuk membereskan barang-barang, siapa lagi kalau bukan si pengantin baru Mahesa dan Adelia, itu semua karena perintah dari Devi-mami dari- Mahesa yang menyuruh Adelia untuk pindah di rumah mereka. Dan karena hal itu Mahesa ikut membantu Adelia membereskan barang-barangnya yang akan di bawa kesana

Contohnya seperti sekarang ini, dimana semua baju-baju Adelia dikeluarkan dari dalam lemari dan di letakkan di kasur, tentunya yang melakukan hal itu Mahesa

"Kamu turun dari kasur saya" Ucap Adelia membuat Mahesa menaikkan sebelah alisnya

"Emang kenapa sih, sewot banget sih lu ama gua"

"Sepatu kamu kotor, nanti kasur saya jadi ikut kotor" Mahesa mengehela nafas dengan malas

"Sepatu gua tuh bersih!!, nih lo liat nggak ada kotoran sama sekali"

"Ck tetap saja itu kotor, kamu habis keluar tadi cepat buka sepatunya!! Kalo kamu nggak mau buka sepatu, saya nggak bakalan ikut kamu ke rumah. Biarkan saja mami gantung leher kamu di pagar" dumelan Adelia membuat Mahesa berdecak

"iya iya nih gua buka, puas kan lo"

"Kaos kakinya buka!!" perintah Adelia

"Sok steril banget sih lo" Ucap Mahesa sambil membuka kaos kakinya secara terpaksa, setelah itu Adelia kembali fokus menata barang-barangnya

"Masih lama yah Del"

"Hmm" Mahesa menatap Adelia dengan sinis saat ucapannya hanya di balas deheman oleh Adelia, tiba-tiba mata Mahesa memicing kala melihat sebuah foto, karena penasaran Mahesa lantas mengambil foto tersebut

"Boneka mampang ini foto lo sama siapa, kok mukanya nggak asing banget" ucapan Mahesa membuat Adelia menatap ke arahnya, matanya dengan malas menatap foto itu. Bukan karena gagal move on, tetapi Adelia lupa untuk membuang foto yang masih dia simpan di dalam lemari

"Mantan" ucapan Adelia membuat Mahesa terkekeh

"Lo masih sayang sama mantan ? Move on kali!! kayak nggak ada cowok lain aja"

"Susah untuk di jelaskan, kamu nggak akan mengerti" Mahesa berdecak

"Gua emang nggak tahu kisah cinta lo di masa lalu, gua kasih saran aja nih. Mending dari sekarang lo move on aja deh, karena se-cinta apapun lo sama DIA kalo dia udah sama yang lain atau udah bahagia mending lo lepasin aja. Karena menurut gua yaa percuma berharap balikan sama mantan" ucapan Mahesa membuat Adelia menatapnya

"Mending cari yang lain, contohnya cowok yang udah mapan, tampan, penuh tanggung jawab, berjiwa pemimpin, punya perusahaan dimana-mana, setia, rajin ibadah, kayak gua misalnya" Mahesa menaik turunkan alisnya membuat Adelia terkekeh

"Jadi orang jangan terlalu kepedean, kalo memang kamu merasa seperti apa yang kamu ucapkan tadi. Terus kenapa nggak punya pacar ? Kenapa belum menikah ? , jujur saja saya sebagai perempuan sangat ilfil dengan laki-laki yang terlalu membanggakan diri dan jabatan yang dia punya" Mahesa melengos mendengar ucapan Adelia

"Karena gua spesies jomblo yang terlalu indah untuk di miliki, dan lo beruntung langsung nikah sama gua" Adelia menggelengkan kepalanya

"Kalo nggak laku yaa enggak usah ngeles, terima nasib aja kalo nggak ada yang tertarik dengan kamu" gumaman Adelia membuat Mahesa menatapnya dengan sinis

Duaaaarrr....

"aaaaaaaaaaaa" tiba-tiba suara petir menyambar, hal itu membuat Adelia kaget dan naik ke kasur. Reflek memeluk lengan Mahesa hal itu membuat sang empu terkejut

"E...ehh ngapain lo boneka mampang, lepasin gua"

"Enggak mau" Ucap Adelia yang semakin mempererat pelukannya

"Suara geledek doang lo takut, badan gede tapi takut geledek malu-maluin" dumelan Mahesa tidak diperdulikan Adelia

"Sa....saya takut suara petir" ucap Adelia dengan pelan hal itu membuat Mahesa tertegun sejenak, sebelum ide jail muncul di kepalanya

"Bodo amat mau lo takut petir, mau lo takut sama kuntilanak, gua nggak perduli lepasin tangan lo dari lengan gua. Tadi aja ngata-ngatain gua segala lagi, cepat lepas"

"ish nggak mau"

"Lepa-

Duaaaarrr......

"aaaaaaaaaa ibu"

Adelia menjerit dengan kencang, saat suara petir dan listrik mati secara bersamaan, sementara itu Mahesa merasakan sesuatu  yang berbeda pada dirinya saat  Adelia memeluknya dengan erat

"Hiks...ibu" seketika Mahesa panik saat mendengar tangisan Adelia

"Eh kok lo nangis, jangan nangis dong udah tua juga"

"Aku ta...takut suara petir, a...aku takut gelap hiks....ibu jangan tinggalin Adel" racau Adelia

"Del lepasin tangan lo, gua mau cari handphone gua dulu"

"Nggak mau" Ucap Adelia dengan kekeh, membuat Mahesa menghela nafas

"Lo punya handphone nggak, sini gua nyalain senternya"

"Handphone Adel mati"

"Terus caranya bisa nge-lihat gimana Del gelap ini nggak ada senter atau lilin, katanya lo takut sama gelap. Lepasin tangan lo dulu yah, gua mau turun cari handphone gua di meja" Mahesa merubah sedikit intonasi suaranya, yang awalnya nge-gas berubah menjadi nada lembut

"Nggak mau!! Pokoknya kamu disini aja"

Mahesa menegang kala Adelia naik di atas pahanya dan memeluk lehernya, dan menyembunyikan kepalanya di leher sang suami. Karena hal itu Mahesa dapat merasakan nafas Adelia yang menerpa kulit lehernya

"Jangan pergi Adel takut sendirian" gumam Adelia membuat Mahesa menunduk menatapnya

"Gua nggak bakalan pergi ninggalin lo sendirian, gua akan selalu ada di samping lo dan temenin lo. Gua janji" Mahesa reflek memeluk pinggang Adelia dengan possesive

Kampret ini suasananya kenapa mendukung banget sih, pake hujan segala lagi batin Mahesa saat melihat ke arah jendela, dimana hujan turun dengan sangat deras

Ekhem

"Del lo turun dulu yah, mending kita tiduran aja balik kerumah pun nggak bisa, di luar lagi hujan deras"

Ucapan Mahesa membuat Adelia turun dari pangkuannya, sedetik Mahesa dapat bernafas lega namun, setelah itu kembali spot jantung saat Adelia tiba-tiba membuatnya terlentang kemudian memeluk dirinya dengan erat

"Nih cewek agresif banget" gumam Mahesa tanpa sadar membalas pelukan Adelia

"Tidur yah, besok aja kita pulangnya" hanya anggukan yang di dapat Mahesa, setelah itu terdengar dengkuran halus dari Adelia

"Dasar cewek bilangnya nggak mau, tapi diam-diam mau juga" dumel Mahesa seraya mengelus rambut Adelia, kemudian ikut menyusul sang istri ke alam mimpi






Gimana sama part kali ini ? Kasih coment dong mueehehhe

Jangan lupa di vote yah guys😘

See you next part

MAHESA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang