Happy reading
Seorang gadis tengah terbaring dengan lemah di brankar rumah sakit, sudah hampir tiga jam lamanya gadis itu tidak sadarkan diri matanya masih setia terpejam membuat semua orang yang berada di sana khawatir
"Kak Adel kapan sadar tante" ucap Maharani yang menyandarkan kepalanya pada bahu Clara
"Sabar sayang sebentar lagi Adel pasti sadar, kita tunggu yah" ucap Clara menenangkan Maharani
Sementara itu Mahesa diam dan menatap Adelia yang terbaring dengan selang infus dan alat bantu pernafasan, rasanya sakit melihat gadis itu tidak berdaya
"Sa duduk gih lo nggak capek berdiri mulu" ucap Dikta dibalas gelengan oleh Mahesa
Sementara itu Bintang hanya menatap dingin Mahesa
"Kak Adel sadar" ucapan Maharani membuat mereka beralih menatap Adelia yang perlahan membuka matanya
"Dikta panggil dokter" ucap Clara yang menghampiri Adelia
"Adel" panggil Mahesa begitu mata sang istri terbuka
Sementara itu Adelia masih mengumpulkan kesadarannya, saat semuanya terlihat dengan jelas Mahesa orang pertama yang dia lihat menatapnya dengan tatapan cemas. Dan beralih menatap Bintang yang ada di samping Mahesa
Adelia meremas erat selimut yang dia pakai bayangan itu kembali muncul
"Ja....jangan"
Ucap Adelia yang bangun dari tidurnya
"Del jangan banyak gerak kata dokter lo harus istirahat, del jangan bangun" ucap Mahesa yang menenangkan Adelia
"Jangan pe...pergi"
"pergi!!" pekik Adelia
"Jangan tabrak orang tua Adel" mereka yang ada di sana terkejut terutama Bintang
"Pergi!!"
"Adel ini gua Mahesa" ucap Mahesa yang berusaha mendekati Adelia
"Jangan mendekat pergi!!" berontak Adelia yang melepaskan alat bantu pernafasannya membuat Mahesa memekik
"Del jangan dilep-
"Pergi kamu pembunuh!!" racau Adelia yang masih memberontak
Brak
"Adel" ucap Sasa yang datang dengan oma dan opa Adelia di belakangnya
"Pergi!!"
"Adelia" ucap omanya yang terkejut melihat cucunya yang berantakan
"Del ini gua Sasa" Adelia terdiam sedetik kemudian menangis dengan kencang, lantas Sasa dengan sigap memeluk Adelia yang dibalas pelukan tak kalah erat
Dokter pun datang dengan Dikta dibelakangnya
"Saya mohon semuanya keluar sebentar"
"Kenapa harus keluar tinggal lo periksa aja apa susahnya sih" ucap Mahesa dengan kesal
"Pe....pergi jangan sakiti Adel jangan ambil orang tua Adel hiks....Sasa dia pembunuh Sasa orang tua Adel pergi" ucap Adelia yang berada dalam pelukan Sasa, sementara itu salah seorang diantara mereka mengepalkan tangannya menahan sesuatu
"Princess ini opa sayang" ucap Jonathan dengan lembut membuat Adelia menggelengkan kepalanya
"Pergi!! Sasa suruh mereka pergi hiks...." ucap Adelia dengan pilu dan membuat mata Mahesa memanas tidak tahan dengan kondisi Adelia
"Sebaiknya kalian semua keluar dulu, biar saya dan dokter yang tenangin Adelia" ucap Sasa dan mereka semua pun keluar dengan rasa tidak rela
"Adel ini Sasa jangan takut yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA (End)
Teen FictionBerawal dari sebuah insiden salah masuk toilet, membuat seorang Mahesa Budiono harus menjalani pernikahan secara terpaksa dengan Adelia Barbara. Apa jadinya jika Mahesa, yang dikenal memiliki sifat cerewet dan selalu ngegas itu disatukan dengan Adel...