M 25

3.3K 199 4
                                    

Happy reading 🐣

Dengan langkah gontai Mahesa masuk kedalam rumah, menenteng tas kerja dan jas yang dia sampirkan ke bahu, walaupun penampilannya sedikit berantakan tapi itu tidak mengurangi kadar ketampanannya sedikitpun

"Mukanya jelek banget" celetukan itu berasa dari ruang tamu dimana Lintang yang berada disana, menatap Mahesa dari ujung rambut sampai ujung kaki

"Jelek-jelek gini hasil produk papi sama mami" balas Mahesa

"Sorry yah produk Lintang Budiono nggak ada yang gagal, semuanya glowing dari awal di proses sampai brojol"

"Serah deh" tidak ingin berdebat lama   akhirnya Mahesa kembali melanjutkan langkahnya dan tidak memperdulikan ocehan dari Lintang

Sementara itu di kamar, Adelia  duduk didepan cermin dan tengah memakaikan serum pada wajahnya, sesekali gadis gemuk itu bersenandung kecil

Tiba-tiba aktifitasnya terhenti saat pintu terbuka menampakkan Mahesa dengan penampilan yang kusut

Mirip gembel

"Ada setan masuk" celetuk Adelia membuat Mahesa menatapnya dengan sinis

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam tumben pulang malam" ucap Adelia mengambil alih tas dan jas yang ada pada Mahesa

"Kerjaan di kantor banyak dan harus di selesaiin malam ini juga" jawab Mahesa dengan seadanya

"Yaudah kamu mandi gih abis itu turun ke bawah, aku mau turun panasin makanan untuk kamu"

Saat hendak beranjak tiba-tiba lengan Adelia ditahan oleh Mahesa

"Kenapa ?"

"Mandiin dong sayang" ucap Mahesa dengan manja membuat Adelia memukul lengannya

"Nggak ada sana cepetan mandi !!" seru Adelia membuat Mahesa mencebikkan bibirnya dan melangkah masuk kekamar mandi

Saat menuju dapur dirinya sedikit gugup saat melihat Devi berada disana, jujur saja semenjak insiden itu Adelia lebih memilih untuk menghindar. Dirinya malu untuk bertemu dengan Devi

"Mi" panggil Adelia membuat wanita paruh baya itu menatapnya

"Kenapa sayang ?"

"mami tumben didapur malam-malam begini" Devi menghela nafas

"Tiba-tiba mami kepingin banget makan mie instan pake campuran sayur-sayuran, kamu sendiri ?" tanya Devi

"Adel mau panasin makanan buat Mahesa"

Dan keadaan di dapur itu kembali hening, Devi sibuk dengan sayurannya. Sementara Adelia sibuk dengan pemikirannya

"Del itu sayurnya mendidih" lamunan gadis itu terhenti mendengar ucapan Devi

"Maaf mi Adel nggak merhatiin tadi" ucap Adelia menampilkan cengirannya

"Ngelamunin apasih sayang, hampir aja Mahesa makan sayur gosong" ucap wanita itu disertai kekehannya

"Ada yang mau kamu ceritain, cerita aja mami siap dengerin kok. Anggap mami ini Sasa versi rumah"

Sejenak Adelia terdiam, apakah dia harus mengatakan hal itu sekarang juga. Dengan helaan nafas panjang Adelia menatap wanita paruh baya disampingnya itu dengan takut

"Mi maafin Adelia"

"Mami bisa marahin Adel, hina Adel sesukanya tapi Adel mohon jangan pisahin aku sama Mahesa, aku nggak bisa jauh dari Mahesa. Dia orang yang buat aku kuat dia hidup Adel, dulu aku emang pernah jadi pecandu obat-obatan tapi itu dulu sekarang aku udah enggak konsumsi obat terlarang itu, Adel janji akan turuti setiap perkataan mami. Asal jangan suruh Adel pisah sama Mahesa hiks.... Adel nggak sanggup" ucap Adelia memohon pada Devi yang hanya diam menatap menantunya itu

MAHESA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang