AURISTELLA SOULMATE [COMPLETE]

CHAPTER 29

Dengarin dulu lagu di atas ya readernim

Lagu itu sangat cocok dengan situasi Surya yang selalu hanya menginginkan Stella di hatinya.🥰

Surya membersihkan baju ku dari taburan tepung yang memenuhi tubuhku dengan sapu tangannya.

"Tidak usah pak, saya bisa sendiri." tolak ku enggan di depan anak-anak.

Namun ia tidak menghiraukan perkataan ku. Dia masih saja membersihkan tubuh dan bajuku hingga bersih. Dia memang benar-benar lelaki tipe idaman ku. Selalu hadir di saat aku dalam keadaan susah.

"Kalau memang itu bapak, coba tunjukkan buktinya. Bisa saja bapak hanya berusaha menyelematkan Stella." ucap anak-anak di kampus.

"Iya bener tuh. Pak Surya kan emang terkenal baik sama semua orang dam mahasiswa di kampus. Ya mana mungkin itu Pak Surya." sambung anak yang lainnya.

Surya segera mengambil ponselnya. Ia sibuk membuka galeri handphone miliknya.

"Aduh! Jangan-jangan Surya emang beneran mau ceritakan semua yang sebenarnya dengan nunjukin foto-foto kami. Gimana ini!" aku meronta-ronta dalam batinku.

"Ini lihat!" Seru Surya sambil menunjukkan foto kami saat liburan di Bali dulu.

" Kan bener feeling gue. Surya pasti mau nunjukin bukti itu. Eotokke!" rengek ku dalam hati.

Semua mata orang terbelalak melihat foto kami berdua saat itu.

"Woah! Itu memang benar- benar Pak Surya."
"Gue nggak percaya itu.
"Ternyata selama ini mereka backstreet."

Semua orang sibuk berkomentar ini itu, sementara aku hanya diam mematung.

" Dan ada satu hal penting lagi. Auristella adalah...." ucap Surya terputus seolah mengisyaratkan sesuatu. Surya menatapku dengan tatapan mendalam.Matanya berbinar saat itu.

"Kenapa dengan Stella pak? Kok nanggung penjelasannya." ucap anak-anak di kampus.

Rasa penasaran anak-anak di kampus semakin menjadi.
Ibarat membaca cerita wattpad yang gantung dan selalu menunggu kelanjutan ceritanya tapi authornya hiatus sementara. Rasanya gimana gitu.

Sementara itu ada beberapa dosen juga yang terhenti langkahnya karena kerumunan di kampus.

"Ada apa ini Pak Surya? Kenapa rame begini, seperti mau demo saja." tanya Pak Jaka dengan tegas tapi raut wajahnya bingung.

"Tidak ada apa-apa Pak Jaka. Saya hanya ingin membuat pengumuman pak untuk meluruskan sedikit masalah yang terjadi." jawab Surya dengan mantap.

"Apa itu?" tanya Pak Jaka serius.

"Auristella... dia adalah....." sambungnya lagi terputus putus. Dia tersenyum menatap diriku.

"Jangan beritahu mereka baby. Please... jangan! Mana ada Pak Jaka lagi. Mampus gue!" teriak ku dalam hati dengan rasa gemetaran. Aku memejamkan mata ku karena rasa gugup.

"CALON ISTRI SAYA! Dan kami sudah bertunangan." Ucapnya tegas dan percaya diri. Dia tersenyum manis seolah bangga sudah mengumumkan hal itu