CHAPTER 8

122 19 15
                                    

"Muka lo kenapa? Merah kayak kepiting rebus gitu? Jangan-jangan... lo... habiss.." ucap Kak Ansell pada ku yang menatap merah wajahku saat berjalan masuk ke dalam rumah.

"Nggak apa-apa kok. Mana ada ih! Jangan-jangan habis apa sih!" ketus ku gugup pada Kak Ansell dengan perasaan  berdebar saat menjawab pertanyaannya.

"Jangan-jangan habis kiss ya!" teriak Kak Ansell meledek ku  dengan suara keras. Dengan spontan aku mencubit lengannya dengan sekuat tenaga.

"ELLA! Akh! Lo tuh ya kebiasaan deh suka banget melakukan KDBK! Gue cuma bercanda keles! Santai boss." Gerutu Kak Ansell menatap ku kesal sambil mengelus lembut lengannya yang sakit terkena cubitanku.

"Habisnya suara Kak Ansell kenceng banget sampai terdengar ke ruang mahadewa di atas langit sana! Kalau mama denger trus mikir yang nggak- nggak gimana? Lagian apaan tuh KDBK?" ucapku kesal dengan tatapan sinis sambil merapikan rambut panjang ku yang tergerai bebas.

"KDBK itu Kekerasan Dalam Bersaudara Kandung. Untung kulit gue yang halus ini kuat jadi nggak lepas dari tubuh gue saat loh KDBK." Wajah Kak Ansell terlihat kesal saat menjelaskan makna singkatan KDBK tadi pada diriku.

"Yeeyyy! Siapa suruh julid. Jadinya kan tangan gue tuh yang langsung bertindak. Masih mending itu, kalau nyawa Kak Ansell ada tujuh udah gue tebas 6 kali trus gue sisain satu nyawa. Jadi nggak bisa macem-macem lagi!"ucapku sambil meledek Kak Ansel dengan menjulurkan lidah lalu naik berjalan ke atas anak tangga meninggalkannya sendirian.

"Kamu udah pulang sayang? Cepet amat?" tanya mama yang baru saja muncul ketika aku sudah hampir sampai di lantai atas.

"Udah ma baru aja. Emang mau kemana lagi ma? Ya langsung pulanglah." ucapku menjawab pertanyaan mama sambil berbalik badan dan menatap mama bersama Kak Ansel di bawah.

"Surya mana sayang? Kok nggak pamit sama mama pulangnya?" tanya mama lagi padaku.

"Surya Oppa... ehh.. Nggak tahu ma mungkin udah pulang. Eh iya dia tadi buru-buru ma. Ada urusan katanya." aku menjawab dengan tidak jelas dan salah tingkah. Aku berlari ke dalam kamar dengan segera.

"Kenapa tuh adik kamu Sel? Kok aneh banget ya?" tanya mama bingung pada Kak Ansel

"Nggak tahu ma, kan di emang aneh dari sananya. Hihihi" ucap Kak  Ansel meledekku di depan mama.

                           ****

"Aishh! Seharusnya tadi gue mengelak dari ciuman itu, bukan malah menyambutnya. Babo ya! Gue kenapa sih? Kok merasakan hal yang aneh setiap dekat dengan dia." aku sibuk bertanya pada diriku sendiri di dalam kamar sambil berjalan mondar mandir. Aku masih belum juga menyadari perasaanku yang mulai timbul sedikit demi sedikit terhadap Surya.

"Kenapa dia nyium gue segala? Apa dia mau balas dendam masalah kemarin yang gue nyium dia? Aish! Apa iya dalam sebulan ini bisa merubah segalanya? Tahu ah gelap!" aku menggigit kuku ku dengan rasa bingung akan sikap Surya yang selalu saja di luar dugaan.

"Ah sudahlah mending aku mandi dulu deh. Terus habis itu buka sosmed lihat update an KPop terbaru atau nonton drakor yang lagi on going aja." aku berusaha mengalihkan perhatian ku dari kejadian tadi.

                           *****

"🎶Give love sarangeul jom juseyo. Give love sarangi mojarayo. Maeilmaeil jaraneun sarangeul
Geunyeoege juneundedo batjil anheuni🎶" nada handphone ku terdengar saat aku lagi sibuk nonton drakor terbaru. Lalu aku menjawab telpon dari Cindy.

AURISTELLA SOULMATE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang