AURISTELLA SOULMATE [COMPLETE]

CHAPTER 19

Stella ada cinta pertama Surya. Jadi aku masukin list lagu diatas buat mendukung ungkapan hati Surya buat Stella.
Silahkan dengar ya
selamat membaca🥰🥰🥰

"Stell tunggu sebentar ya." Aditya menepikan mobilnya di depan minimarket.

"Lo mau kemana Dit?" tanya ku bingung.

"Udah tunggu aja. Gue nggak lama kok." Lalu ia keluar dari mobil dan masuk ke minimarket itu.

Lagi-lagi Surya menelpon ku tanpa henti. Aku semakin geram atas sikapnya.

"Mau apa lagi sih dia!" ketus ku pada handphone milikku yang berdering terus menerus.

"Bip! Bip! sebuah pesan masuk ke dalam handphone. Aku membacanya.

Surya
Sayang aku akan tetap mencintai kamu selamanya.
Aku nggak akan sanggup tanpa kamu sayang😭😭

Hatiku seakan mati rasa saat itu. Aku mengabaikan pesannya.

"Tada!" seru Aditya tiba-tiba muncul dari pintu mobil. Ia membelikan ku ice cream blueberry.

"Ini makanlah Stell biar lo balik lagi moodnya." ucap Aditya.

"Thanks ya Dit. Gue jadi nggak enak ngerepotin lo mulu." gumam ku menatap ice cream itu.

"Nggak enak di kasih sambel terus di tambahin bakso aja. Hehehe." canda Aditya sambil tertawa.

"Hahaha! Apaan sih Dit? Nggak nyambung banget ih!" aku tertawa karena lelucon Aditya.

"Nah gitu dong lo kelihatan cantik kalau tertawa gitu Stell." puji Aditya dan aku mendadak salting.

"Ah lo bisa aja. Btw, lo bisa juga ya becanda begituan. Gue kira nggak bisa." ucapku sambil memakan ice cream itu.

"Ya bisalah Stell. Lo belum kenal gue aja. Kalau lo kenal di jamin lo bakal betah. Hehehe." Aditya berusaha menegaskan dirinya.

"Heii! Lo udah kayak promosi rumah BTN aja. Ngakak gue mah. Hahaha." aku kembali tertawa.

Dan sepertinya aku mulai terbiasa menerima kehadiran Aditya di dalam hidupku.

"Tuh muka lo belepotan Dit." ucap ku spontan. Bibirnya menjadi belepotan terkena ice cream yang ia makan

"Hah? Dimana?" tanyanya.

"Itu di atas bibir lo." tunjuk ku. Lalu ia berusaha menghapusnya namun ia tak juga berhasil.

"Ini di sini Adit. Makanya lain kali makan yang bener ya." Aditya terdiam saat aku tidak sengana menyentuh bibirnya.

"Eh! maaf Dit. Gue nggak maksud apa-apa loh."  ucapku spontan.

"Nggak apa-apa kali Stell." Ia tersenyum malu dan wajahnya memerah.

"Ice cream lo cair tuh! Buruan habisin." dagunya menunjuk ice cream itu.

"Oh iya! Hehehe." aku memakan kembali ice cream  pemberian Aditya.

Lalu kami jalan menuju pulang ke rumah. Akhirnya Aditya mengetahui alamat rumahku.

"Thanks ya Dit lo udah anterin gue pulang." ucapku lalu turun dari mobilnya.

"Sama-sama tuan putri." jawabnya.

"Ih Adit apaan sih." aku tersenyum mendengar ucapannya.

"Bye Stella! Good Night!"

"Bye Adit!" aku melambaikan tangan lalu dia pergi meninggalkan rumah.

Lalu aku masuk menuju rumah. Aku langsung menuju kamar untuk beristirahat.