CHAPTER 11

109 16 7
                                    

Sebelum membaca cerita lanjutannya Surya dan Auristella silahkan dengar lagu diatas dulu biar nambah feelnya🥰🤭
Lagu ini lagu pertama yang mengingatkan Ella pada Surya di bawah langit Senja
Terimakasih🥰🥰🥰

"Peringkat pertama pada kuis semalam di raih oleh Auristella. Peringkat kedua adalah Cintya dan ketiga adalah Nicolas." Surya mengumumkan nilai kuis semalam tanpa sedikitpun melirik diriku.

"Ihh gitu doang? Lo nggak tahu apa, gue begadang maksimal buat pertahanin nilai gue agar tetap di tahta nya. Dan lo masih biasa aja gitu ngumuminnya? Benar-benar menyebalkan!" gumam hati ku yang masih kesal dengan sikap cuek Surya pada ku.

 Dan lo masih biasa aja gitu ngumuminnya? Benar-benar menyebalkan!" gumam hati ku yang masih kesal dengan sikap cuek Surya pada ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah anak-anak sampai di sini dulu materi kita hari ini. Selamat beristirahat semua." ucap Surya sambil merapikan bukunya dan hendak bergegas meninggalkan ruangan kelas.

"Lihat gue napa sekali aja. Masa iya gue yang manggil lo secara kan lo dosen. Ucapin selamat gitu atas prestasi gue atau lirik dikit kek. Rasanya pengen gue panjat tuh si tiang listrik trus gue ubek-ubek wajahnya." gumam ku lagi dalam hati dengan wajah lesu tak bersemangat. Aku memanyunkan bibir ku.

Namun Surya justru malah mempercepat gerakannya meninggalkan ruangan kelas tanpa melihat atau melirik diriku sedikitpun.

"Ih nyebelin banget si Surya. Sok keren banget sih dia! Semalam aja dia manis banget kayak brownies. Sekarang kayak es batu dingin banget. Sebel! sebel! sebel level seratus pokoknya gue mah!" aku merengek dalam hati karena merasa di abaikan oleh Surya. Wajahku terlihat lesu saat diabaikan oleh lelaki tampan itu.

"Ella.. kita makan yuk. Atau nongkrong gitu. Ya.. ya.. Kan udah hampir seminggu ini kita sibuk mulu dengan materi kelas. Mau ya?" Cindy merapatkan tangannya dan memohon kepadaku.

"Hadeh! gue males ah! lagi nggak mood sama sekali." aku menghela nafas dan tak bersemangat saat itu. Entah mengapa hatiku mendadak hambar tanpa rasa apapun.

"Ya Ella.. lo nggak asik banget sih akhir-akhir ini." Cindy merengek dan menarik lengan baju ku.

"Masa iya gue cerita kalau gue mau nikah ama Surya. Gila ajaaa. Bisa pada pingsan lo semua. huft!" gumam ku dalam hati dengan rasa kesal

"Apa sih Cindy... gue emang lagi nggak mood banget hari ini baby. Next time ya sayangku." aku mencubit manja pipi sahabatku itu.

"Cin.. gue ada sesuatu nih buat lo.Tapi lo bukanya ntar aja ya pas gue pergi." Atta menyerahkan sebuah kotak berwarna merah muda pada Cindy. Lalu ia buru-buru pergi hadapan kami.

"Atta napa ya? Aneh banget. Ini apa ya?" Cindy mengamati kotak pemberian Atta di hadapan ku.

"Ehm! ehmm! Cieee..... cieeee.. Cindy... ada yang dapat kado tuh dari pengagum rahasianya. Buka dong kan gue mau lihat juga. Hehehe." aku meledek Cindy sambil tertawa ringan.

AURISTELLA SOULMATE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang