AURISTELLA SOULMATE [COMPLETE]

CHAPTER 30

Haii semuaa maaf bgt lama update ya hehehhe
Hari ini aku update buat nepati janji aku.
Happy Reading all 🥰

"BLAM!" tangan Aditya memukul meja kerja Surya yang berada di tengah-tengah kami. Surya menatap Aditya dengan raut wajah kesal.

"Kamu seorang dosen, tapi apa pantas kamu bersikap seperti itu pada Stella!" bentak Aditya dengan lantang pada Surya. Karena emosi yang membara dia sampai lupa diri bahwa Surya adalah dosen dan dia adalah mahasiswa.

Meskipun Aditya cemburu tapi tidak seharusnya dia bersikap kasar pada Surya. Karena bagaimanapun Surya adalah dosen di kampusnya.

"Sekarang saya mau tanya ke kamu. Kamu seorang mahasiswa, tapi apa pantas kamu masuk ke ruangan saya tanpa ijin! Apa urusan kamu dengan kami!" jawab Surya dengan penuh emosi.

"Saya nggak terima perlakuan kamu ke Stella. Dia wanita yang sangat berharga bagi saya!" suara Aditya terdengar lantang.

"Dia adalah tunangan saya! Kamu nggak dengar tadi saya umumkan apa! Jadi kamu nggak ada hak nentuin apa yang apa baik dan buruk buat dia! Karena dia jauh lebih berharga di hidup saya daripada diri saya sendiri. Stella itu menjadi urusan saya, bukan urusan kamu! Ngerti kamu!" bentak Surya balik. Matanya memancarkan emosi yang membara.

Mereka saling bertatapan dalam jarak dekat. Aku takut mereka akan adu otot karena terbawa emosi. Lalu aku berusaha menengahi mereka agar tidak terjadi perkelahian.

"Sudah! sudah! cukup! Hentikan! Kalian ini apa-apaan sih! Ini kampus! Kenapa harus bertengkar seperti ini." Ucapku dengan tegas menyudahi perselisihan mereka. Aku langsung masuk di di antara mereka berdua dan menjauhkan Surya dari Aditya. Dada ku terasa sesak melihat perseteruan yang terjadi.

"Lama-lama saraf dan pembuluh darah otak gue bisa pecah menghadapi situasi seperti ini. Eotokke!" batin ku dan bersikap pasrah.

Perang cinta segitiga masih saja terus berlanjut tanpa henti seperti sebuah sinetron, yang terhenti sejenak hanya karena episode nya bersambung dan berlanjut di episode selanjutnya. Aku bagaikan penonton yang benar-benar lelah untuk menontonnya.