3

107 45 35
                                    

Kini mengapaMenujumu kuperlu petaDan seketikaKu tak tau arah pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini mengapa
Menujumu kuperlu peta
Dan seketika
Ku tak tau arah pulang

"Lo pikir lucu apa!?"

Terdengar suara perempuan berteriak dengan nada marah. Membuat Davka terkejut dan mengehentikan senandungnya.

"Anj*y, baru ketemu dah mau bertumbuk aja," ucap Davka.

Davka lalu mengintip dari pintu, ingin tahu apa yang terjadi. Di ruang tamu terlihat beberapa tas dan barang yang diletakkan sembarangan. Para perempuan duduk melingkar, di tengah-tengah mereka juga ada beberapa cemilan.

Nampak Maya yang sepertinya sedang bicara di telpon. Ia berdiri, wajahnya memerah juga nampak kesal. Matanya berkaca-kaca seperti akan menangis, atau mungkin sudah menangis.

Yang lainnya masih duduk melingkar dan memperhatikan Maya dengan wajah bertanya-tanya. Apalagi Maya barusan menangis, kemudian ia langsung marah entah kenapa.

"Kalo tenggelam beneran gimana, Bel!? Kalo gue dah kasih tau Vena mampus lo diamuk dia!" Kesal Maya.

Disebrang sana Maya dapat mendengar Bela tertawa kencang puas sudah mengerjainya.

"Hahahaha, hahahaaa! Sumpah May, denger suara panik lo ngakak aku, hahaha! Jadi pengen tau wajahmu tadi kaya apa, May? Haha!"

"Bercandamu tu gak lucu, Bel! Ku panik banget sumpah, lo malah ngakak-ngakak!? Gak usah dateng kesini sekalian!"

Setelah itu Maya mematikan teleponnya, ia kembali duduk dan menghapus sisa air matanya.

"Eum, May? Lo kenapa? Kenapa Bela dilarang kesini?" Tanya Adhisti.

"Kapal Bela kemasukan air," jawab Maya.

Semuanya terkejut, ada yang membulatkan matanya, ada yang tak sadar membuka mulut lebar, dan ada yang langsung mendekati Maya.

"Hah!?"

"K-kok bisa!?"

"Kapalnya bocor!?"

"Kapalnya mau tenggelem!?"

"Di kapal emang ada airnya to? Kalo nggak ada minume gimana, kalo di kamar mandi juga gimana?" Tanya Nita.

"Nah ya itu! Bela tadi bilang kapalnya bocor ada airnya, dia takut kapalnya tenggelam. Ku langsung panik lah, terus dia bilang kalo lagi di kamar mandi abis tu ngakak-ngakak. Bisa-bisanya bercanda kaya gitu, gue marah lah!" Jelas Maya masih dengan nada jengkel.

"Santet kuy!" Ajak Tavisha yang ikut geram.

"Berani kesini gue gebug!" Tambah Adhisti sambil memegang botol minum dan dipukul-pukulkan ke telapak tangannya.

Semuanya mengumpati Bela dan berencana akan mengeroyoknya jika Bela sudah datang. Tapi itu semua tentu tidak serius, hanya luapan rasa kesal mereka.

Tiba-tiba terdengar deru mobil lagi, tanda sudah ada yang datang.

Love DistancingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang