17

39 16 3
                                    

Di siang hari yang terik, 12 orang sisa member GWL sudah bersiap akan pergi dari dua bangunan berarsitektur Eropa serba putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di siang hari yang terik, 12 orang sisa member GWL sudah bersiap akan pergi dari dua bangunan berarsitektur Eropa serba putih itu. Lima mobil berwarna hitam milik Davka, kuning milik Glara, silver milik Ikhsan, biru milik Tavisha, dan sparkling brown milik Wasa siap untuk melaju.

Member GWL tidak perlu menyewa villa lagi. Karena ternyata Devi yang berasal dari Denpasar, Bali mempunyai sebuah rumah miliknya sendiri yang dapat menampung sisa member GWL. Tempatnya juga tersembunyi di antara hutan-hutan di Kabupaten Bangli.

Meski di sana juga banyak objek wisata, tapi rumah Devi yang juga jauh dari rumah orang tuanya itu benar-benar terpencil. Sehingga para member GWL sepakat untuk ke Bali. Mereka tinggal menunggu Faishal  yang sedang mengambil barang-barangnya di rumah.

Ternyata selama ini Devi adalah anak sultan. Itulah kenapa orang tuanya membiarkan Devi naik pesawat sendirian. Karena pesawatnya saja adalah pesawat pribadi milik keluarga Devi.

Tiba-tiba ada taksi black bird berhenti di depan villa itu. Lalu turun seorang pria bertubuh tinggi dengan kaus bergambar Mikey sambil menenteng kopernya. Ya, dari penampilannya saja sudah terlihat ia wibu akut.

"Assalamualaikum," salam orang itu sambil menurunkan kopernya.

"Waalaikumsalam," balas semuanya.

"Sandhy? Kenapa kau baru datang bah!?" Protes Sadewa.

"Loh kan gue dah bilang, gue bisanya dateng pas tanggal 31. Pas malam tahun barunya," jawab pemilik nama Shandy itu.

"Si Mikey gak perhatikan pengumuman di grub chat nih," kata Wasa.

"Pengumuman apa?" Tanyanya linglung, lalu spontan ia mengeluarkan handphone dari saku celananya untuk melihat grub chat.

"Om Mikey, Om Mikey," ucap Vena sambil geleng-geleng.

"Om, om," ucap Maya.

"Dasar Ahjusi," tambah Tavisha.

"Ohhh, meet up nya cuma sampai tanggal 29? Gara-gara masalah? Masalah apa? Kok gue gak tau?" Tanya Sandhy beruntun.

"Karna lo wibu!" Jawab Davka ngegas.

"Nj*r ngegas haha," saut Wasa.

"Apa hubungannya ngab!?" Tanya Sandhy agak tak terima.

"Gini, Om. Bukannya mau ngusir tapi-"

Belum selesai Vena bicara Sandhy langsung memotong.

"Stop panggil gue om! Gue masih muda, umur gue 17, nih baru bikin KTP, masih fresh KTP gue! Jelas Sandhy sambil menunjukkan KTP miliknya.

"Eee, masalahnya gini San. Ga ada yang tanya! Udah gitu aja," kata Ikhsan.

"Anj*y, bener sih tapi gue cuma ngasih tau," sangkal Sandhy.

Love DistancingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang