2

122 48 58
                                    

Dua bangunan bersebelahan khas Eropa bernuansa serba putih itu menghadap ke timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua bangunan bersebelahan khas Eropa bernuansa serba putih itu menghadap ke timur. Dimana dari halamannya dapat terlihat pegunungan Ungaran, serta sunrise di pagi hari. Juga kelap kelip lampu di bawah sana ketika malam hari. Tentu saja yang mencarikan dua villa itu adalah Tavisha. Sesuai permintaan teman-temannya, sunyi dan jarang dikunjungi

Kini Tavisha ada di halaman villa itu. Hawa sejuk, sunyi sepi, serta pohon-pohon rindang menemaninya saat ini. Tavisha berhasil datang pertama, ia tinggal menunggu teman-temannya datang dan menyambut mereka. Total ada 35 member yang akan datang. Mayoritas perempuan dan kebanyakan berasal dari pulau Jawa, Kalimantan, dan, Sulawesi.

Baru saja Tavisha akan masuk ke salah satu villa itu, terdengar deru mobil yang menghilangkan kesunyian. Ia menoleh siapa kira-kira yang sudah datang. Tampak seorang gadis turun dari mobil hitam itu. Ia adalah Falisha, kakak kelas Tavisha di sekolah. Disusul oleh Anna dan Davka yang tinggal di Semarang juga.

"Salamualaikum, ono wong rak?" Ucap Anna gadis seusia Tavisha dengan nada lawak.

"Heh salam yang bener!" Pekik Falisha.

"Assalamualaikum," ucap Anna, Davka, dan Falisha bersamaan.

"Waalaikumsalam, jek meh takok ono wong po ora?" Balas Tavisha yang ada di depan pintu Villa

"Hih villane angker, mosok ono suaro ra ono wonge," kata Anna yang pura-pura tidak melihat Tavisha.

Falisha geleng-geleng melihat tingkah Anna. Lalu ia langsung menghampiri Tavisha yang hendak mengucapkan jampi-jampi karena kesal dengan Anna.

"Sabar Ta, sabar," ucap Falisha pada Tavisha.

"A-aku sabar kok, Mbak," kata Tavisha dengan nada geram.

"Hih, Fali ngomong mbek sopo!? Medeni owg," kata Anna lagi.

"Eh we tak pancal watu tenan ya!?" Ancam Tavisha dan sudah memegang batu di tangannya.

"Sabar Ta! Sabar!" Kata Falisha mengingatkan.

"Guyon guyon, hehe," kata Anna sambil cengengesan.

Tak ingin berdiri lama-lama, Davka memilih langsung masuk ke villa begitu saja.

"Eh eh mau kemana?" Tanya Tavisha.

"Naroh tas," jawab Davka sambil menunjuk ranselnya yang tampak berat.

"Ini villa buat cewek, cowok disebelah. Tuh lima langkah dari sini," jelas Tavisha.

"Oh, dah ada orang?" Tanya Davka.

"Kayaknya belum, aku aja belum lama datengnya," jawab Tavisha.

"Ya, aing disini dulu," kata Davka lalu duduk di kursi teras.

Love DistancingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang