31

35 6 0
                                    

"Aku angkat telponnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku angkat telponnya. Kayake suara Rea, dia teriak-teriak sambil mohon-mohon. Terus Rea nyebut nama pelakunya. Namanya Sa-"

"Halo?"

Panggilan terputus begitu saja. Padahal sedikit lagi nama pelakunya terungkap. Entah apa lagi yang dibuat oleh pelaku kali ini. Tapi Davka yakin, sekarang Faishal ada dalam bahaya.

"Ke rumah sakit sekarang!" ajak Davka dan langsung beranjak dari tempatnya tanpa mendengarkan yang lain dulu.

¥¥¥¥¥

Lagi-lagi, untuk kesekian kalinya, Tavisha terlambat. Ia tidak tahu harus apa dan bagaimana lagi. Tavisha bersama Zefanya, kedua gadis itu kini hanya bisa terduduk di depan pintu rumah. Melihat tubuh Rea sudah tergantung di depan mata mereka.

Ingin menangis, tapi apa gunanya. Semua terjadi sesuai alur yang dibuat si pelaku. Yang lain seperti dipaksa untuk mengikuti alur itu, sambil menunggu giliran untuk jadi korban selanjutnya.

"Katanya kamu nggak mau kehilangan kami berdua kan, Ta?" tanya Zefanya tanpa menoleh pada Tavisha yang hanya terduduk lemah di sampingnya.

Merasa tak mendengar respon dari gadis itu, perlahan Zefanya menoleh.

"K-katanya kamu nggak bakal biarin pelakunya nyerang kita?" tanya Zefanya lagi. Bersamaan setetes air jatuh dari mata kirinya.

"Kenapa sekarang kamu diem, Ta? Kenapa kamu nggak tolongin Rere??" tanyanya lagi dengan penuh penekanan.

"Udah terlambat, Zef," jawab Tavisha lemah.

"Kenapa kamu nggak bilang sama aku? Aku ada di sini, aku pasti bisa nolongin Rere."

"Udah, Zef. Aku udah spam chat ke kamu, udah telpon kamu berkali-kali, tapi-"

"Mana? Nggak ada!" sangkal Zefanya.

"Kamu, juga kaya gini ke Fili dulu!"

Rasanya sebuah paku tajam menusuk dada Tavisha, ketika mendengar apa kata Zefanya tadi. Padahal dulu Zefanya yang paling meyakinkan Tavisha bahwa Tavisha tidak salah dalam kematian Filia.

Keluarga Rea akhirnya datang. Mereka belum tahu apa yang terjadi di rumah mereka. Namun setelah melihat keadaan Rea, Nani yang merupakan ibunda Rea langsung jatuh pingsan. Tubuhnya ditangkap oleh Ishya, kakak perempuan Rea yang juga shock melihat adiknya.

Santoso, ayah Rea langsung menelpon polisi. Selang beberapa menit polisi baru datang. Tapi semua itu percuma saja. Kenapa saat Rea menelpon polisi, tidak ada satu pun polisi yang datang?

Love DistancingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang