10

50 21 4
                                    

"Nararya sama Ivan kecelakaan, Ta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nararya sama Ivan kecelakaan, Ta. Nararya sekarang lagi koma, dan Ivan... Ivan meninggal di tempat."

Tanpa sadar mata Tavisha membulat, otaknya memahami pelan-pelan apa yang dikatakan Maya tadi. Jika seandainya Tavisha mengangkat telpon dari Fikram sekali saja, apa Fikram tidak akan pulang sekarang sehingga Nararya dan Ivan juga tidak akan menyusulnya? Dan kecelakaan itu tidak akan terjadi?

"Kita semua mau ke rumah duka, rumahnya Ivan. Di Malang," ucap Maya.

"Tunggu aku, aku ikut."

Setelah itu Tavisha yang untungnya sudah mandi bergegas untuk pergi. Dengan masih memaki pakain rumah ia menyampar jaket serta tas miliknya. Melihat putrinya nampak akan pergi, Abbas langsung mencegahnya.

"Salsa, kamu mau kemana!?" Tanya Abbas dengan tegas.

"Ayah, temenku meninggal. Aku mau ketemu dia buat yg terakhir," jawab Tavisha.

"Aku nggak pergi sendiri, aku sama Pak Joko sama Bu Siti juga," tambah Tavisha.

Setelah itu Abbas mengangguk tanda memberi ijin. Tanpa berlama-lama lagi Tavisha pun langsung masuk ke mobilnya diikuti Pak Joko dan Bu Siti. Dengan kecepatan sedang Pak Joko mengendarai mobil itu menuju villa.

Kurang dari 30 menit Tavisha sudah sampai. Di halaman villa teman-temannya sudah siap untuk berangkat. Ia yang baru keluar dari mobil langsung dihampiri oleh yang lain. Mereka dapat melihat kedua mata Tavisha yang bengkak, mereka yakin pasti Tavisha semalaman menangis.

"Ta, lo gapapa?" Tanya Adhisti sambil menggenggam kedua tangan Tavisha.

"Eh, lo demam?" Tanyanya lagi karena merasakan tangan Tavisha yang panas. Adhisti pun refleks mengecek dahi Tavisha yang ternyata juga panas.

"Aku gapapa kok," sangkal Tavisha.

"Kamu semaleman nangis ya?" Tanya Falisha.

"Nggak, Mbak."

"Kan aku dah bilang jangan nangiiss," ucap Maya.

"Iya, May. Kan aku dah nggak nangis."

"Kamu sakit Ta? Kalo sakit nggak perlu ikut ke Malang," saran Nita.

"Nggak, aku gapapa beneran. Kalian jangan khawatir gituu," jelas Tavisha.

"Pemakaman Ivan jam berapa?" Tanya Tavisha.

"Siang nanti, kalo kita jalan terus nggak istirahat bisa ikut ke pemakaman Ivan," jelas Ikhsan.

"Ok, udah ada Tavisha. Jadi kita berangkat sekarang?" Ajak Davka.

Yang lain pun setuju kemudian mereka kembali ke kendaraan masing-masing. Mereka menggunakan 6 mobil untuk 33 member yang masih ada di villa.

Yang ikut bersama Tavisha ada Glara dan Falisha. Ketika Tavisha akan masuk mobil, Vena mencegahnya dengan menggenggam pergelangan tangan Tavisha. Refleks Tavisha menoleh pada Vena dan memasang wajah bertanya.

Love DistancingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang