Care?

177 24 1
                                    

Dari hari ke hari pertemanan Leo dan Sella jadi lebih akrab lagi. Makan bersama di angkringan itu sudah tak ada apa-apanya lagi karena sebentar lagi Sella juga akan diajak makan rawon bersama Leo. Ah ya, sudah 1 bulan mereka mulai berteman dengan baik. Namun, kedekatan antara Leo dan Sella sempat mengundang perhatian banyak orang terlebih di kantor. Banyak orang mengira mereka memiliki hubungan spesial. Sella dicap selingkuh dari Sendra. Tanpa mereka sadari, dari lantai 1 sampai lantai paling atas gedung itu sudah mulai mendengar kabar burung ini. Semoga saja atasan dan petinggi perusahaan, termasuk keluarga Sella tak mendengarnya.

Sepulang kerja, Leo berkemas-kemas. Ia rencananya ingin tidur di panti asuhan karena besok libur. Ia berjanji pada anak-anak untuk tidur bersama dan membacakan dongeng.

Leo melangkah meninggalkan ruang kerjanya sembari menyapa beberapa rekan kerjanya. Wajahnya terlihat begitu senang karena ia akan bertemu lagi dengan anak-anak panti.

"Leo!" panggil Revina dengan suara yang sudah Leo hafal betul. Kalau kata Leo, suara Revina ini cempreng. Leo berhenti lalu menatap Revina yang menghampirinya. "Leo, nggak lupa, kan?" tanya Revina tiba-tiba.

"Hah?" Leo menautkan kedua alisnya. Ia bingung dengan maksud Revina.

Revina tersenyum, "balik dulu, Yo. Masih banyak kerjaan lo," ujarnya membuat Leo tidak jadi senang. Bagaimana anak-anak itu sekarang? Apakah mereka sedang menanti kedatangannya? Namun, tak ada pilihan lain selain mengiyakan. Leo kembali ke meja kerjanya dan menimbulkan pertanyaan beberapa orang.

"Loh, gak jadi pulang?" tanya seseorang.

Leo menggeleng, "lembur dulu," jawabnya.

"Hah? Seriusan? Ih, lo doang ya yang aneh," ujar orang itu lagi. Kemudian disambung temannya yang lain, "tau, ya. Orang mah pulang aja, dia balik lagi."

Leo tersenyum, "tuntutan kerja, Mbak. Tuntutan kerja," balasnya tenang. Ia duduk bersamaan dengan ponselnya yang bergetar.

Mbak Revina

Leo, ini tolong dikoreksi dulu sebelum diedit, ya. Udah tinggal ngedit doang ini gak ngapa-ngapain lagi.

mbak, masa cuman ngedit doang? katanya lembur saya hehe


Ini anak aneh ya wkwk. Lembur 1 tugas doang kurang loh. Udah itu aja, sama nanti langsung diprint dan taroh di map. Gue cuman bisa minta tolong sama lo. Ini harus pergi, ada urusan.

oh oke mba.


Thankseu ^3^

Melihat emoji terakhir membuat Leo bergidik ngeri. Revina memang seperti itu pada Leo seakan hanya dia yang bisa menggodanya.

Sedangkan di tempat lain, lebih tepatnya di ruang kerja Sella, Revina sangat semangat. "Yuhuu, beres!" serunya. Sella hanya menggeleng tak percaya melihat sahabatnya seperti itu. Revina kemudian menatap Sella, "tuh anak baik banget, sih!"

"Siapa?" tanya Sella sembari merapihkan mejanya.

"Leo," jawab Revina singkat.

Sella menghentikan kegiatannya sebentar. Ia ingin fokus mendengarkan Revina terlebih dahulu.

"Ini udah jam berapa, sih? Oh jam setengah 6," monolog Revina.

"Leo lo suruh ngelembur?" tanya Sella.

Revina sedikit tercengang dengan pertanyaan Sella. "Iya," dia mengangguk. "Cuman 1 kok, Sel. Gue suruh dia ngedit laporan gue," lanjutnya.

"Laporan? Yang barusan? Heh, itu ada 3 lembar, loh," balas Sella.

"Cuman 3 lembar, Sel. Ntar juga gue kasih hadiah dia," jawab Revina.

Sella tersenyum simpul. "Itu bisa gak kerjaannya disambung bawa pulang?" tanyanya.

"Wait, why?" Revina bertanya balik.

Sella merogoh tasnya. "Kalo dia ada perlu ke panti gimana?" tanyanya seakan tahu.

"Eh? Ngapain?"

"Pasti Leo punya rasa kangen sama panti dan seisinya," jawab Sella.

Revina terdiam. "Tapi, Sel..."

Sella menoleh.

"Sejak kapan lo care sama karyawan?" tanya Revina.

Sella terpaku diam, tak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Revina, dia malah menatap Sella dalam diam.

"E-emangnya gue gak pernah peduli sama karyawan gue?" balas Sella.

"Baru Leo," jawab Revina. Sella menggendong tasnya dan masih menatap Revina. "Dan cuman Leo," lanjutnya.

Sella terkekeh, "omong kosong. Lo-nya aja yang nggak lihat," bantahnya sambil menyalakan ponselnya. Ia mengetik sesuatu.

"Lo ngapain?"

"Hah? Chat," jawab Sella jujur masih sambil mengetik.

"Chat siapa?" tanya Revina lagi menginterogasi.

"Lo udah kayak polisi aja, Vin," Sella memasukkan ponselnya lagi ke dalam tas. "Gue balik dulu, bye!" pamitnya.

Revina memikirkan sesuatu. "Sella aneh," gumamnya.

Beberapa menit kemudian, Leo membuka ponselnya yang mendapat notifikasi pesan.

Bu Sella.

Leo, kamu balik aja gih
Kerjaan yg disuruh Revina bawa aja
Dikerjain di panti
Kasian anak-anak panti pada nunggu
Hehehehe

Leo membacanya dengan perasaan bingung. Tumben sekali, batinnya. Kesannya Sella yang antusias soal anak panti. Mungkin karena Sella memiliki jiwa penyayang dan keibuan atau karena dia memang peduli dengan anak panti.

eh beneran?

Iya

terima kasih banyak ya🙏🏼


Leo tersenyum senang. Akhirnya, dia tetap bisa pulang.




ini ekspresi mereka habis chattingan :

ini ekspresi mereka habis chattingan :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue habis ngapain tadi," --- Sella.





"Ya ampun, bosnya baik banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun, bosnya baik banget." --- Leo.

The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang