Strong Woman

130 21 16
                                    

HIII DOUBLE UPDATE HARI INI! AHAAYYYYyyy

tau gak kenapa aku double update? karena kalian juga cepet bangett bacanya dan ngelikenya hehehe jadi aku semangat bangett💗

terima kasih untuk semua readers yang sampai detik ini masih baca the choice, nungguin setiap updateannya, dan juga ngedukung cerita ini terus jadi gak flop-flop amat🥺😭

happy reading everyone!

triple update sekalian gak, nih? xixixi


oo0oo

Setelah melihat Anna lagi secara langsung, Sella kembali diselimuti rasa penasaran. Sudah lama sekali ia tidak bertemu Anna yang dulunya juga merupakan adik kelasnya. Sella hanya penasaran dengan kehidupannya saat ini, bekerja dimana, dan lain sebagainya. Hanya hal-hal kecil yang mungkin Anna tunjukkan di media sosial. Sella mencari nama Anna di media sosial.

Nama pengguna akun media sosial Anna yaitu Lilyanna yang langsung muncul ketika Sella mengetik nama Joanna Artha Lily pada search bar. Kemudian Sella menekannya dan melihat akun milik Anna.

Dilihat dari bio, feeds, dan caption di setiap postingan, Sella merasa Anna termasuk orang yang kutu buku. Penggunaan kata-kata yang cukup detail untuk sharing cerita dan sangat ketara karena Anna juga sering mencantumkan kutipan dari penulis-penulis besar. Feeds rapi, foto yang penuh dengan warna cerah dan senyuman. Sella yakin jika selain pintar, Anna juga ceria. Tidak salah apabila Sendra terus mengingat Anna sampai detik ini. Sepertinya, Anna yang bisa membawa perubahan besar dalam hidup Sendra.

Sella tahu betul. Semasa SMA, Sendra termasuk pendiam sekali di kelasnya. Bakat dan kelebihan yang dimilikinya waktu itu tertutupi oleh rasa rendah diri yang besar. Sella tidak mengenal Sendra lebih dalam, tetapi sebagai kakak kelas ia cukup tahu siapa Sendra. Kebanyakan dari teman-temannya juga pasti ada yang menceritakan soal Sendra yang tampan, tetapi terlihat begitu bloon, lugu, dan bodoh. Sendra yang dulu memiliki grafik nilai yang naik turun dengan jarak cukup jauh. Misalnya, semester satu dia bisa mendapat peringkat 4, semester berikutnya sangat besar kemungkinan dia turun bahkan bisa sampai ke peringkat 20 dari 30 siswa. Sendra sering menjadi bahan perbincangan baik dari kalangan siswa maupun guru. Dia dinilai sulit percaya diri, bahkan rendah diri, dan dianggap 'bisu' karena jarang sekali berbicara. Padahal, waktu itu orang tua Sendra juga sudah menjadi bagian dari donatur sekolahan bersamaan dengan orang tua Sella.

Saat Sella akan lulus, Sendra berada di kelas 11 dan saat itu ia sudah mulai berubah. Sella juga mengamati perubahannya selama itu. Namun, yang waktu itu ia lihat tidak pernah lepas dari sosok Sendra adalah keberadaan Joanna Artha Lily. Gadis tinggi, putih, manis, dan pintar itu yang menemani Sendra. Tidak hanya dianugerahi kepintaran dan parasnya yang cantik, Anna juga memiliki hati yang baik dan tulus.

Sella dan Anna pernah berada di 1 organisasi yang sama. Semasa itu, Anna baru belajar ikut berorganisasi setelah terpilih seleksi. Melihat setiap usahanya yang tulus dan gigih, anggota yang lain percaya jika Anna mudah diandalkan. Ia bahkan seringkali membantu anggota lain dalam urusan organisasi.

Jika mengingat masa sekolah, Sella jadi mengingat banyak hal yang pernah ia lalui dan juga tidak menyangka jika ia akan menjadi seperti ini. Sella kembali melihat postingan Anna dan mendapati salah satu foto yang diberi lokasi dan caption yang saling berkaitan.

The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang