Haii gaesss!!!
Walcome back dicerita ini ihihiii, maaf yaa kalo ada typo atau bahasanya yang kurang mudah dipahami. Semoga suka 🥰Happy reading-!!
Ditengah panasnya kota Jakarta pelajaran matematika tengah berlangsung di kelas 11 IPA 1 yang membuat para murid berdecak sebal. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling dibenci oleh kebanyakan siswa yang tidak menyukai pelajaran tersebut.
Bu Salma yang tengah menjelaskan materi didepan kelas, ternyata melihat Opik tengah tertidur pulas di bangku belakang. Dengan tidak ada akhlaknya Bu Salma melempari opik dengan penghapus papan tulis yang cukup keras.
Pletak...
Pengahpus papan tulis tersebut berhasil mendarat sempurna di kepala opik. Opik yang kaget langsung terbangun dan memekik kesakitan seraya mengusap kepalanya yang sakit akibat dilempari penghapus tadi.
Secara refleks mulut toxic Opik mengumpat dengan estetik "Anjing sakit!!".
"Kamu kalo mau tidur tu dirumah jangan dikelas!!" Tegur guru yang tengah berbadan dua itu.
"Jangan galak galak napa Bu, kasian anaknya nanti punya emak modelan begono" desis Opik dengan tangan yang masih setia mengusap kepalanya.
Tawa seisi kelas pecah begitu saja karena ucapan Opik yang tak sopan kepada Bu Salma.
"Heh kamu kalo di tegur jangan malah ngatain saya yaa!! pake bawa bawa anak saya segala!!!" Bu Salma dibikin ngelus dada gara gara tingkah goblok si Opik.
"Enjeh ndoro sek ayuu deweee" balas Opik menggunakan Bahasa Jawa.
"Hahaha parah Lo pik" Timpal Dava teman sekelas Opik.
"Tau Lo pik Bu Salma lagi bunting malah di bikin kesel gitu" lanjut Garda.
"Udah udah kalian jangan ikut ribut. Sekarang buka buku paket halaman 102 dan kerjakan sekarang juga". Perintah Bu Salma mengsudahi keributan yang tiada henti jika di lanjutkan.
"Iyaa buuu" jawab sekelas kompak.
"Males banget gue di kelas sumpek gini, mending gue keluar" Celetuk Metta dengan nada yang malas.
"Mau kemana Lo?" Tanya Aletta saat melihat Metta ingin bangkit dari duduknya.
"Mau liat Raden" jawab Metta.
••••
Gadis cantik itu melenggang pergi setelah mendapat ijin ke toilet. Saat berjalan seorang diri dikoridor sepi, Metta tak sengaja berpapasan dengan Rena yang tak lain adalah adiknya sendiri.Metta memutarkan bola matanya malas. Rena yang melihat Metta tengah melintas pun menyapa kakaknya dengan senyuman tulus.
"Kak mau kemana?" Tanya Rena sopan.
"Bukan urusan Lo!!" Balasnya cuek.
Saat Metta ingin melangkahkan kakinya kembali, tiba tiba saja dirinya dibuat terhenti ketika Rena mencekal lengan Metta.
"Kak mau sampai kapan kakak bakal benci sama Rena? Apa salah Rena kak?"
Metta yang mendengar itu langsung menghempaskan kasar tangan Rena dari lengannya.
"Lo tanya apa salah Lo? Salah Lo itu udah terlahir di dunia ini. Coba aja seandainya Lo gak dilahirkan. Pasti papa bakal sayang sama gue dan gak pernah meduliin Lo!! Semenjak Lo lahir papa jadi gak sayang lagi sama gue. Gue benci sama Lo!! Mama meninggal juga gara gara Lo!! Lo penyebab semua kesialan di hidup gue!!!" Ucap Metta dengan dada naik turun pertanda gadis itu sangat emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
أدب المراهقينSiapa yang tak mengenal seorang Raden Askara Bidampati. Pria dengan paras tampan menyanjang gelar sebagai ketua geng Alvos, geng motor yang cukup famous di Ibukota. Selain mempunyai paras tampan bak dewa Yunani Raden juga memiliki kepribadian yang d...