Annyeong semuanya!! Apa kabar? Cerita Raden update nih! Kalian bosen gak si selalu dapet notif dari cerita RADEN? hehehe maaf yaa, kadang suka rajin suka males juga.
Gak bosen bosen buat ingetin, ayo buat kalian yang masih belum vote and coment, buruan vote and coment yg banyak.
Happy reading-!!
Mereka berdua akhirnya memilih pergi meninggalkan UKS. Dengan Arda yang memapah Metta, baru beberapa langkah menuju pintu keluar. Mereka berdua harus terhenti kala suara serak dari seseorang memanggil nama Metta.
"Mett?" sapa Raden kala melihat Metta berjalan dengan dipapah seorang pria.
Metta yang merasa namanya dipanggil pun menghentikan langkahnya sejenak, menoleh ke sumber suara.
Wanita yang bersama dengan Raden, menatap sayu pria yang tengah memapah Metta. Terlihat jelas dari tatapannya bahwa Alen masih menyimpan rasa pada Arda.
Arda yang merasa diperhatikan pun melirik sepasang mata indah yang sudah lama tidak ia pandang. Tatapan keduanya akhirnya bertemu, seketika ruangan menjadi hening. Tidak ada yang membuka suara satu pun dari mereka.
"Kenapa?" Tanya Metta akhirnya membuka suara.
"Lo kenapa?" Tanya Raden.
"Gak papa"
"Gak usah bohong" sentak Raden.
"Ckk, apa pentingnya aku di hidup kamu? Sekalipun aku mati kamu gak akan pernah peduli. Kamu bakal terus mentingin sahabat kamu!"
Alen yang merasa tersindir memilih memutuskan kontak matanya dengan Arda, dan beralih tatap ke wanita yang tak jauh dari dirinya.
"Gue?" Tanya Alen polos.
"Cihh" decih Metta muak.
"Ayo Da, anter gue pulang"
Arda pun mengangguk menyetujui Metta.
Namun baru tiga langkah ia keluar, langkahnya lagi lagi harus terhenti oleh cekalan Raden. Cekalan yang lumayan kuat berhasil membuat Metta meringis. Pasalnya Raden menekan kuat pergelangan tangan Metta, yang terluka akibat bekas ikatan tali Verlla tadi.
"Awwwws" ringisnya pelan, namun terlihat jelas di wajahnya ia tengah menahan sakit.
Raden yang melihat perubahan raut wajah Metta, ia melepaskan cengkramannya.
"M-maaf gue gak tau, tangan Lo luka?"
"Ckk"
Raden melihat adanya bercak darah di wajah pucat Metta. Raden baru menyadari banyaknya luka yang ada di tubuh Metta.
"Lo abis ngapain?" Tanya Raden dengan raut wajah sedikit khawatir. Pira itu mengangkat dagu istrinya guna meneliti luka luka yang ada di tubuhnya.
"Bukan urusan Lo!" Desis Arda. Pria itu menepis tangan Raden agar menjauh dari Metta.
"Gue suaminya!"
![](https://img.wattpad.com/cover/270994992-288-k331980.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
Teen FictionSiapa yang tak mengenal seorang Raden Askara Bidampati. Pria dengan paras tampan menyanjang gelar sebagai ketua geng Alvos, geng motor yang cukup famous di Ibukota. Selain mempunyai paras tampan bak dewa Yunani Raden juga memiliki kepribadian yang d...