Haii gaesss!!!
Jangan bosen bosen baca cerita aku yaa. Maaf kalo misal ada typo atau bahasanya yang kurang mudah dipahami, harap dimaklumi. Maaf juga bahasanya masih banyak yang belepotan!! Semoga suka🥰Happy reading!
Sore harinya Metta tengah berada di ruang keluarga untuk menonton tv. Metta yang tengah memakan camilannya dibuat menoleh saat pintu rumah terbuka menampilkan Raden dan Alen yang basah sebab kehujanan.
Metta yang melihat itu hanya acuh tak menghiraukan keberadaan mereka. Gadis itu sedang marah dengan suaminya yang tadi sempat meninggalkan dirinya. Raden dan Alen berjalan duduk di kursi yang berada di sebrang Metta.
"Mett buatin teh anget buat Alen!" Perintah Raden kepada istrinya. "Mager ah!" Tolak Metta mentah mentah, gadis itu sama sekali tak melirik keberadaan mereka berdua. Mulut Metta masih setia mengunyah kripik singkong.
"Alen itu tamu di rumah ini, jadi Lo harus ngehargain Alen!!!" Jelas Raden. "Najis emang dia siapa? Anak presiden? Anak setan gitu gak pantes gue hargain!!" Ucap Metta pedas.
"Udah deh Mett mending Lo nurut sama Raden buat bikinin kita minum" ucapan Alen berhasil membuat Metta naik darah.
"Lah gue di sini itu istrinya Raden!! bukan buat jadi babu yaa anjing!! Kalo Lo haus, mau minum ya buat sendiri. Punya tangan kaki kan? digunain dong jangan malah dianggurin. Kalo Lo masih bayi baru gue bikinin! dasar goblok!!" Ucap Metta kesal.
Gadis itu melangkah pergi begitu saja menuju kamarnya yang berada di lantai atas. "Lama lama gedek juga gue!! Lagian ngapain sih tuh nene lampir kesini segala!!" Ucap Metta dongkol.
"Raden juga tolol banget pake nyuruh nyuruh buatin minum, dia kira gue babu apaa?!!" dumel Metta kesal.
"Bisa stres gue lama lama!! Mending gue ngedrakor aja yekan" ucapnya.
Metta lebih memilih meraih laptopnya yang berada di meja belajar daripada memikirkan masalah yang membuatnya naik darah.Gadis itu sedikit melupakan emosinya dengan cara menonton drakor. Metta yang tengah menonton drakornya tiba tiba saja dibuat menoleh saat pintu kamar terbuka lebar menampilkan Raden dan Alen disana.
"Mett pinjemin baju Lo buat Alen dong!" Ucap Raden dingin. Pria itu tidak tega jika Alen memakai baju yang basah karena air hujan. Ia khawatir jika nantinya Alen akan jatuh sakit, dan membuatnya bertambah khawatir.
"Sorry yaa ntar yang ada baju mahal gue kena virusnya dia" ucap Metta sangat santai.
"Lo maunya apa sih anjing!" Tanya Raden membentak. "Aku maunya dia pergi dari dunia ini dan kalo perlu gak usah balik lagi!! Daripada di sini nyusahin aja biasanya!!" Jawab Metta enteng.
"Anjing emang Lo yaa!!!" Bentak Raden kasar. "Udah Raden gak usah diladenin, manusia setan kaya dia emang gak pantes buat ngobrol sama Lo" tenang Alen.
"Setan teriak setan upss, tuh di samping Lo ada kaca segede gaban! Mending Lo ngaca dulu deh!!" balas Metta tajam.
"Gak usah di ladenin Len, tar juga capek sendiri!!" Ucap Raden menenangkan.
"Yaudah kalo gitu lo pake sweater gue aja ya?" Ucap Raden tak meladeni ucapan Metta. Pria itu berjalan ke arah lemarinya untuk mengambil sweater untuk di pakai Alen.
••••
Malam harinya Metta merasa perutnya keroncongan karena lapar. Namun ia mengingat bahwa stok camilannya di dapur sudah habis dimakan suaminya. Akhirnya Metta memilih untuk membeli beberapa camilan di supermarket terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
Novela JuvenilSiapa yang tak mengenal seorang Raden Askara Bidampati. Pria dengan paras tampan menyanjang gelar sebagai ketua geng Alvos, geng motor yang cukup famous di Ibukota. Selain mempunyai paras tampan bak dewa Yunani Raden juga memiliki kepribadian yang d...