Haii gaesss!!!
Jangan bosen bosen baca cerita aku yaa. Maaf kalo misal ada typo atau bahasanya yang kurang mudah dipahami, harap dimaklumi. Maaf juga bahasanya masih banyak yang belepotan!! Semoga suka🥰Happy reading!
Malam harinya Raden dan Metta tengah menonton tv bersama diruang keluarga.
"Raden ke luar yuk cari makan, Metta laper nih" ajak Metta, gadis itu sudah merasakan perutnya yang keroncongan akibat lapar.
"Pergi aja sendiri" ucap Raden santai. "Ish Raden... Metta takut kaya waktu itu. Waktu ada preman yang mau nyakitin Metta, untung aja Arda dateng waktu itu" ucap Metta bergidik ngeri saat mengingat kejadian itu.
Raden yang mendengar itu hanya bisa menghela nafasnya kasar. Pria itu berdiri dari duduknya "Yaudah ayo" ucap pria itu meraih ponselnya yang berada di meja.
"Bentar aku ganti baju dulu" ucap Metta berlari menuju kamarnya. "Ckk, gausah lama lama atau kita gak jadi!!" Teriak Raden agar terdengar oleh gadis itu.
"Iyaa cuman 10 menit doang kok" jawab Metta yang juga berteriak.
••••
Raden memarkirkan mobilnya di parkiran yang sudah di sediakan oleh pemilik restoran. Mereka berdua masuk kedalam restoran tersebut. Metta menggandeng tangan suaminya posesif. Namun tangan Metta langsung di tepis kasar oleh Raden.
"Gak usah gandeng gandeng!!" Ucap Raden dingin. "Ckk, galak banget sih!!" Ucap Metta kesal.
Pria itu melangkah ke salah satu meja yang kosong. Metta yang melihat dirinya ditinggal, ia langsung berlari menyusul Raden.
Metta dan Raden tengah memakan makanannya dengan tenang, mereka dibuat menoleh saat ada seorang perempuan yang menghampiri mereka.
"Haii" sapa gadis itu tersenyum "Lo disini juga den?" Lanjutnya. Wanita tersebut adalah Alen sahabat Raden sedari kecil.
"Eh Len, iya nih. Lo sama siapa?" Tanya Raden balik.
"Gue sendiri aja sih. Kebetulan gue tadi cuma iseng pengen makan disini aja, eh taunya ada Lo" ucap Alen tersenyum manis.
"Yaudah kalo gitu Lo gabung sama kita aja gimana?" Ucap Raden menawarinya untuk bergabung bersama.
Metta yang mendengar ucapan Raden dirinya membelalakkan matanya kaget.
"Boleh boleh" Alen duduk di kursi yang kosong sebelah Raden.
"Ehh siapa yang nyuruh Lo duduk?" Tanya Metta. "Kan Raden yang nyuruh gue gabung" ucap Alen yang diangguki oleh cowok tampan yang tak lain adalah Raden.
"Gue tadi belum bilang setuju ya!! Kenapa Lo main duduk aja!!" Ucap Metta kesal.
"Udah lah Mett sekali kali akur kek" Raden menyudahi perdebatan yang jika dilanjutkan akan menjadi pertengkaran hebat di antara kedua wanita itu.
"Ckk, belain aja terus!" Desis Metta kesal. Gadis itu memasukan kasar makanannya ke dalam mulut. Gadis itu kesal akibat makan malamnya hancur karena kedatangan Alen, wanita yang sangat ia benci.
••••
Ditengah keheningan, hanya ada suara sendok dan garpu yang bergesekan. Alen yang sedang memakan makanannya dengan tenang di buat menoleh saat ponselnya berbunyi dari dalam tas.

KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
Fiksi RemajaSiapa yang tak mengenal seorang Raden Askara Bidampati. Pria dengan paras tampan menyanjang gelar sebagai ketua geng Alvos, geng motor yang cukup famous di Ibukota. Selain mempunyai paras tampan bak dewa Yunani Raden juga memiliki kepribadian yang d...