Part 14

854 33 4
                                    

Haii gaesss!!!
Jangan bosen bosen baca cerita aku yaa. Maaf kalo misal ada typo atau bahasanya yang kurang mudah dipahami, harap dimaklumi. Maaf juga bahasanya masih banyak yang belepotan!! Semoga suka🥰

Happy reading!

Malam harinya Raden yang hendak merebahkan diri di kasur, dirinya dibuat terhenti ketika tiba tiba saja Metta berlari dan melompat merebahkan dirinya di kasur.

"Ckk, lo kalo tidur yang bener dong!" Bentak Raden, pasalnya Metta merebahkan diri dengan kaki dan tangan yang terlentang tak menyisakan tempat tidur untuk suaminya.

"Gak mau!!" Tolak Metta yang masih tak mau menyingkirkan kaki dan tangannya. "Gue capek pengen tidur Mett!" Ucap Raden memperingati. Namun ucapannya sama sekali tidak Metta dengarkan.

Gadis itu malah asik memeluk gulingnya. Raden yang sudah geram akan tingkah istrinya. Pria itu langsung merebahkan diri tanpa mempedulikan Metta yang tertindih badan beratnya.

"Awsh Raden ini Metta gak bisa nafas!!" Teriak Metta yan tertindih punggung Raden. Pria itu tidak mempedulikan teriakan Metta, Raden malah menendang tubuh istrinya hingga terjungkal dari atas kasur.

"AW jidat gue!! Aduhh sakit!!" Ringis Metta mengusap dahinya yang terpentok pinggiran meja.

"RADEN JAHAT!!!" teriak Metta nyaring. Raden merasakan telinganya yang sakit akibat teriakan Metta.

Pria itu dengan tidak punya hati melempari bantal hingga mengenai wajah Metta. "Diem Lo udah malem!! Tar dimarahin tetangga!!" Ucapnya.

"Aww, aduh jidat gue makin lebar dong ihh!! Sumpah ya gak punya hati banget sih jadi setan!!" Ucap Metta kesal.

Raden tidak mempedulikan perkataan Metta. Pria itu beralih memeluk erat guling yang tadi Metta peluk.

"Cepet jalan matiin lampu!!" Perintah Raden untuk sang istri. "Nyenyenyee, matiin aja sendiri!" Ucap Metta, gadis itu bangkit dan ikut merebahkan diri di kasur yang tersisa sedikit untuknya.

"Geseran dikit!!!" Ucap Metta menggeser kaki Raden yang kembali menendangnya.

"Ckk, Lo kalo masih ngebacot mulu mending tidur di genteng deh Lo!!" Ujar Raden kesal, pasalnya pria itu sangat terganggu oleh ocehan Metta.

"Gila kali! Tidur ama nyamuk dong gue!!" Dumel Metta dengan bibir yang sengaja dimenye menyekan.

••••

Pagi harinya Metta terbangun dari tidur nyenyaknya. Gadis itu merasakan berat pada bagian perutnya. Ia merasa seperti ada yang menimpa perutnya.

Dan benar saja, saat Metta membuka matanya, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah kaki jenjang milik suaminya tengah bertengger manis di perutnya.

"Ckk, tidur aja kaya kuda lumping,. Petakilan banget ishh" dumel Metta dengan suara khas orang bangun tidur.

Gadis itu perlahan menurunkan kaki Raden pelan pelan agar pria itu tak terganggu dari tidurnya.

Metta bangkit dari tempat tidur, gadis itu langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Raden merasa tidurnya terusik karena mendengar suara berisik daru hairdryer yang tengah Metta gunakan. Pria itu berdecak sebal, dengan mata yang masih tertutup Raden meraih bantal yang berada di kakinya. Dengan sekuat tenaga ia melempar bantal tersebut hingga mengenai wajah Metta.

"Awwww anjrit pala gue" ringis Metta kesakitan, pasalnya kepala gadis itu terpentok hairdryer yang tengah ia gunakan.

RADEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang