Part 18

986 38 2
                                    

Haii gaesss!!!
Jangan bosen bosen baca cerita aku yaa. Maaf kalo misal ada typo atau bahasanya yang kurang mudah dipahami, harap dimaklumi. Maaf juga bahasanya masih banyak yang belepotan!! Semoga suka🥰

Happy reading!

Kemarin adalah hari minggu yang berarti sekarang merupakan hari Senin. Metta tengah menyiapkan sarapan untuk penghuni di rumah ini yang tak lain adalah dirinya dan suaminya.

Sementara Raden masih disibukkan memakai seragamnya di dalam kamar. Pria itu sibuk mencari Topi dan sabuk miliknya yang tak terlihat sama sekali.

Cowok berbadan tegap itu akhirnya menyerah untuk mencari atribut sekolahnya. Raden berjalan keluar kamar menuju tangga "METTT TOPI SAMA SABUK GUE DIMANA?" Teriak Raden agar di dengar oleh Metta yang berada di dapur.

"Di lemari" jawab Metta yang juga berteriak. Raden berjalan menuju kamarnya dan mulai mengorek ngorek lemarinya hingga berantakan.

Namun nihil usahanya sia sia, pria itu sama sekali tidak menemukan barang yang tengah ia cari. Raden berdecak sebal "Ckk, sialan dimana sih!!" Ucap Raden putu asa.

Raden berjalan kembali menuju tangga "GAK ADA METT, LO NARONYA DI MANA?" tanya Raden kembali berteriak.

Metta yang kesal langsung menaiki tangga menghampiri pria itu. "Dibilang di dalem lemari ishh" ucap Metta kesal.

"Udah gue cari tapi tetep gak ada" Raden berkata jujur. "Awas aja yah kalo aku cari terus ketemu!!" Ancam Metta.

Gadis itu berjalan ke kamarnya dan dibuntuti oleh suaminya dari belakang.

Saat Metta membuka lemari, dirinya dibuat kaget oleh isi lemari yang sudah tak berbentuk lagi. Pria itu sudah mengacak ngacak lemarinya tanpa mau membenarkannya kembali.

"ASTAGFIRULLAHHALAZIM RADENN..." Teriak Metta frustasi.

Raden yang mendengar teriakan nyaring istrinya langsung menutup telinganya rapat rapat.

"Kamu cuma nyari Topi sama Sabuk doang sampe seisi lemari di berantakin semua?" Omel Metta.

Cowok itu hanya bisa menunduk bersalah "Lagian gak ketemu" jawab Raden lirih.

Tak membutuhkan waktu lama gadis itu langsung menemukan benda yang sedang dicari oleh suaminya. Metta meraih topi dan sabuk milik Raden dari lemarinya.

Gadis itu dengan tega melemparkan topi dan sabuk itu ke wajah suaminya.

"ini apa??!!" Tanya Metta dongkol. "Kok Lo yang nyari bisa langsung ketemu sih?" Tanya Raden bingung.

"Makannya lain kali kalo abis make topi sama sabuk itu di kembaliin ke tempatnya. Jangan malah berserakan dimana mana!! Ngerti?!!" Ucap Metta marah. "Iya iyaa" jawab Raden pasrah.

••••

Teriknya matahari mampu membuat semua siswa siswi memekik kepanasan. Upacara bendera tengah berlangsung sedari tadi dan tak kunjung selesai.

"Ckk, tu guru lama bener si ceramahnya. Dikira gak panas apaa berdiri lama lama gini?!!" Dumel Marsha yang didengar oleh beberapa siswa.

"Heh sha Lo bisa diem gak sih? Gak usah kenceng kenceng gitu ngomongnya! Kita dipelototin sama si botak tu anjrit" ucap Stella menyenggol keras lengan Marsha.

Aletta melihat Metta diam tak bersuara sejak tadi, ia sedikit khawatir sebab Metta hanya menundukkan kepalanya.

"Mett Lo gak papa kan?" Tanya Aletta khawatir pasalnya wajah Metta sudah mulai pucat. "

RADEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang