Part 27

1.1K 46 6
                                    

Hai semuanya!! Apa kabar?
Update lagi nih!! Ayo dong yang belum vote buruan pejet votenya xixi.

Happy reading!

"Lo pada mau makan apaan?" Tanya Marsha kepada ketiga temannya yang tengah berdiri di kantin yang sudah ramai oleh siswa siswi.

"Gue pesen seblak sama es teh aja Sha" pesan Metta.

"Lo gak mau ganti nasi goreng aja Mett?" Tanya Stella yang mengetahui temannya tadi pagi mengeluh lapar akibat belum sarapan.

"Gak!! Gue lagi pengen makan seblak aja!" Tolak Metta.

"Ckk, awas aja Lo kalo sakit perut gak usah ngeluh ke kita! Nyusahin tau gak!!" Sarkas Stella.

"Lo berdua mau pesen apa? Buru ini keburu antreannya panjang!" Kesal Marsha.

"Gue mie ayam aja sama minumnya jus mangga" Jawab Aletta.

"Gue samain Aletta" sambung Stella.

"Yaudah gue pesenin. Gue kembali Lo pada harus udah dapet meja!!"

"Iya iya udah sana gue laper ini!!" Stella mendorong bahu Marsha agar gadis itu cepat mendapatkan pesanannya.

"Eh itu ada meja kosong tuh" tunjuk Aletta mengarah pada meja di samping meja yang duduki oleh para anggota Alvos.

"Tapi di samping ada Raden anjir!!" Sarkas Stella yang memang melihat keberadaan Raden di sana.

"Udah tenang aja gue udah baikan kok" ujar Metta.

Akhirnya mereka bertiga berjalan kompak menuju meja yang ingin mereka tuju. Ketiga gadis itu sudah menduduki kursinya masing masing.

"Mett Lo gak mau gabung sama Raden?" Tanya Aletta menatap Metta.

"Gak!! Gue males ada Alen" jawabannya acuh, Metta meraih ponselnya yang berada di saku seragamnya. Gadis itu memilih memainkan ponselnya untuk mengusir kebosanan.

"Alah biasanya kalo ada Alen juga lo terobos. Tumbenan amat ini males!! Kesambet setan apa Lo?" Sambung Marsha yang datang membawa nampan yang berisi pesanan mereka.

"Ckk, berisik Lo Sha!! Penyebab gue musuhan sama Raden itu gara-gara Alen! Males gue!!" Ucap Metta mengaduk es tehnya untuk di minum.

"Lo sakit gak sih Mett udah di kasarin gitu sama Raden? Apalagi Raden bilang kalo dia suka sama Alen" tanya Stella agak lirih supaya tidak terdengar Raden yang berada di meja samping.

"Lo kalo tanya suka gak pake otak. Ya jelas sakit lah goblok!!" Ucap Metta sedikit keras yang menarik perhatian para siswa lain.

Metta yang sadar akan ucapannya begitu keras, dirinya menatap sekeliling dengan memarkan senyum tak berdosanya.

"Lo kalo mau ngobrol, ngobrol aja kali Mett. Gak usah pake triak triak!"

"Tau Lo Mett. Ganggu acara makan aja!!"

"Mending kalo suara lu kek ayu ting ting!!"

Cibir para siswa yang terganggu akan tingkah Metta.

"Yeee napa si Lo pada? Sirik aje!!"

"Diem Lo Mett gak punya malu banget sih!!" Teriak Alen yang sudah menyimak adegan itu sedari tadi.

"Nenek lampir gak usah nyaut deh Lo!! Gue sambit sandal juga Lo!!" Ucap Metta dengan gerakan ingin mencopot sepatunya.

"E-ehhh Mett tahan emosi Lo!!" Ucap Nando mencoba menahan Metta.

"Heh Mett mata Lo buta? Itu sepatu kali bukan sandal!!" Sambung Gevan.

"Ckk, bacot Lo pada!" Sinis Metta.

RADEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang