dua : stalker

57.8K 5.8K 386
                                    

2. stalker.

[]

"Do, boleh minta tolong?" Raka berujar pada sekretarisnya yang barusaja menyerahkan dokumen untuk dia tanda tangani.

"Iya, minta tolong apa, Pak?" sahut Aldo-sekretaris Raka.

"Background check. Namanya Amanda Ghea Loovany. Ghea pake H, Loovany o nya dua, pake v dan y," pinta Raka, memberitahu dengan jelas.

Aldo mengangguk, tanpa protes maupun bertanya, pria itu menerima perintah dari atasannya. "Baik, Pak. Mohon ditunggu."

Raka mengangguk singkat. Lalu dia menumpukan kedua sikunya di atas meja, menyatukan telapak tangan, tampak sedang berpikir.

Meskipun gadis bernama Ghea itu adalah anak dari sahabat mamanya, tapi Raka pikir dia juga perlu untuk memeriksa latar belakang selain tentang orang tua gadis itu, bukan berniat untuk menguntit, hanya saja, bukankah Raka perlu untuk mengenal calon tunangannya lebih jauh?

Tak butuh waktu lama bagi Aldo untuk menemukan informasi yang Raka minta. Ketika notifikasi email baru masuk dari Aldo, Raka langsung tahu jika itu adalah informasi yang dia minta.

Membuka email yang baru masuk tersebut, Raka membacanya dengan teliti selayaknya sedang membaca kontrak kerja sama yang bernilai puluhan juta. Riwayat pendidikannya bagus, nilai mata ujian nasionalnya juga memuaskan. Jadi secara akademik, gadis ini memang pintar, tapi menilik dari kelakuannya malam itu, Raka rasa kecerdasan emosionalnya kurang.

Di saat Raka mengulik informasi tentang Ghea, di sisi lain, gadis itu sendiri justru sedang gundah gulana. Sekarang, dia ada di kafe dekat dengan kampus bersama tiga orang temannya; Ratna, Devi, dan Sekar.

Dari ketiga orang itu, Sekar satu fakultas dengan Ghea hanya saja beda jurusan. Sedangkan Ratna dan Devi mereka satu fakultas dan jurusan. Mereka berteman sejak SMA, dan sebetulnya juga mereka nggak menyangka kalau bisa awet sampai kuliah apalagi mereka beda jurusan. Meskipun memiliki teman lain dari jurusan yang sama, mereka kalau kumpul ya masih berempat dan selalu berempat saja.

"Cuma orang nggak bersyukur yang skripsinya baru di-acc tapi malah galau," celetuk Devi, saat mendapati Ghea yang terlihat suntuk, mengaduk minumannya tanpa nafsu.

Ekspresi wajahnya suntuk abis, kayak mahasiswa semester akhir yang disuruh revisian terus sama dosen pembimbingnya.

"Sampis lo. Gue bersyukur, tapi emang kaga boleh bersyukur sambil galau?" balas Ghea, masih betah mengaduk-aduk minumannya.

"Aneh sih konsepnya bersyukur sambil galau. Sama aja itu nggak bersyukur." Ratna menimpali dan dibalas salty sama Sekar.

"Heleh, ngerti apa lo soal bersyukur kalau skripsi lo aja belum di acc," ujar Sekar, yang di antara mereka berempat memang suka nggak pilih kasih mulutnya kalau mau nyablak.

"Anjing, gue nggak nyengol elo ya, monyet!" seru Ratna emosi.

"Sabar, Rat, mulutnya Sekar isinya emang sampis," ujar Devi.

Sedangkan Ghea sendiri, alih-alih nanggapin teman-temannya, dia malah menghela napas keras-keras, membuat tiga cewek itu langsung saling pandang.

It Called LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang