It Called Love

lima belas : ideal type

15. ideal type

[]

Orang Gila (Jangan Dibales)

Hari ini ada ART dari rumah Mama mau ke apart buat bersih-bersih
In case kamu kaget nanti ada orang asing dateng

Lo sewa ART beneran?
Kita nggak ada kamar lagi, mau dikasih tidur di mana?

Cuma setengah hari, nanti kalau udah selesai balik lagi ke rumah

Lo bilang apa ke Mama?
Wah, ini sama aja malu-maluin gue nggak sih?
Apartemen kita nggak sebesar istana sampe gue nggak mampu buat bersihin

Mama nggak masalah
Katanya biar sekalian Bi Inem masak setengah jadi nanti biar kita tinggal panasin aja

Ghea nggak lagi membalas pesan itu ketika dia mendengar bel apartemen yang berbunyi. Ghea pikir ART yang dimaksud oleh Raka sudah datang, tapi ketika membuka pintu, Ghea malah dibuat melongo dan terheran-heran sebab seorang pria dengan setelan ala anak muda berdiri di depan, dia tersenyum begitu melihat Ghea membukakan pintu, tapi bukan senyuman ramah melainkan senyum yang terkesan menyebalkan yang membuat Ghea merasa dikerjai.

Pria itu juga menyapa, "Hai." Pada Ghea.

"Lo ngerjain gue ya?!" seru Ghea dengan alis bertaut.

Seketika ekspresi pria itupun berubah kaget. "What?"

Melihat ekspresi kaget dan respons itu, Ghea makin terheran-heran. "Apaan sih? Nggak lucu lo. Bolos kerja ya lo? Ngapain juga pake wig begitu? Aneh banget. Mau nge-prank gue ya?!"

"Huh?" Pria itu semakin bingung mendengar berondongan pertanyaan dari Ghea. "Sist, what's wrong with you? Warna rambut gue emang udah begini dari lama dan ini bukan wig. Bolos kerja? Sorry, gue udah izin cuti buat pulang kampung."

Sekarang giliran Ghea yang terkejut. "Hah? Lo siapa anjir?! Raka ngomongnya nggak begitu! Peniru ya lo?!" seru Ghea dengan ekspresi yang sangat terlihat jelas kagetnya, tanpa menunggu jawaban dari pria berambut abu-abu yang sempat Ghea kira Raka itu sebab garis wajahnya yang sama persis, Ghea membanting pintu hingga tertutup kembali.

Buru-buru dia mengirim pesan pada Raka.

Orang Gila (Jangan Dibales)

HEH GILA
BI INEM TUH BUKAN BENCONG KAN?!

Hah? Ya bukan, udah dateng emangnya?
Kata Mama masih nanti agak siangan dikit

TERUS COWOK DI DEPAN ITU SIAPA
LO YANG BENER AJA
MAU NGERJAIN GUE YA?

Cowok? Cowok siapa?

Lalu sebuah panggilan suara muncul di layar ponsel Ghea, jika biasa Ghea akan menolak panggilan itu atau mengabaikannya maka kali ini Ghea menerimanya sampai begitu panggilan terhubung, Ghea langsung mencecar, "Lo ngerjain gue ya? Yang di depan itu lo 'kan?"

"Aku masih di kantor. Kamu liat sendiri 'kan aku berangkat tadi pagi? Siapa di depan? Kenapa—" Ucapan Raka terpotong ketika tiba-tiba Ghea berseru,

"Lo kok bisa masuk?!" seru Ghea refleks menurunkan ponselnya ketika dia melihat pria berambut abu dengan wajah mirip Raka yang ada di depan tadi bisa masuk ke dalam.

Dengan wajah nggak berdosa, pria itu dengan santai menjawab, "Oh, password-nya gampang sih, ganti deh lain kali."

Ghea melotot. "Gila ya lo?! Keluar atau gue panggilin satpam?!" serunya, seketika lupa kalau ponselnya masih pada panggilan dengan Raka.