It Called Love

tiga belas : sweeter than cigarettes

13. sweeter than cigarettes
(kinda mature ; kiss scene )

[]

Katanya, jika diibaratkan, dalam pernikahan, hubungan ranjang itu adalah perekat yang membuat pasangan semakin mencintai satu sama lain, membangun kemistri dan menghubungkan perasaan keduanya tapi nyatanya apa? Justru semenjak kejadian malam itu, Ghea semakin menjauhi Raka, bahkan dia nyaris nggak mau keluar dari kamar kecuali buat makan dan ke kamar mandi. Jangankan untuk mengobrol, mereka saja nyaris nggak berinteraksi. Ghea nggak pernah nyahut ketika Raka bertanya, dan Ghea pun nggak pernah mengajak Raka berbicara.

Raka sudah mencoba untuk mendekati dengan segala cara, tapi nggak ada yang berhasil. Dari sekian banyak cewek yang pernah Raka temui, kayaknya cuma Ghea ini yang bikin Raka pusing setengah hidup hadapinnya. Raka nggak ngerti Ghea maunya apa, tapi ketika ditanya, perempuan itu pun nggak mau menjawab dia maunya gimana.

Ghea

Saya pulang awal hari ini, kamu mau nitip apa? Biar saya beliin

G

How about dimsum? Saya beliin dimsum ya?

G

Atau sushi? Mami bilang, kamu suka sama sushi. Saya bawain ya
Apa kita dinner bareng aja? Kamu belum makan kan? Dinner date sounds good, wdyt?

G. Udh mkn.

Makan siang?
Jangan kebiasaan gabungin jam makan, Ghea. Nanti kamu sakit.
Kita dinner bareng ya malem ini? Biar saya reservasi tempat

G ush.

Ghea, please?
Mau sampai kapan kita seperti ini? Kamu mau hubungan kita semakin memburuk cuma karena sikap kamu yang kayak gini?
Kalau kamu mau saya lupain kejadian malam itu, oke. Saya lupain, tapi bisa nggak untuk bersikap normal?
Nggak bisakah kamu hargai saya sebagai suami kamu di sini? Atau kalau kamu nggak bisa, paling nggak hargai hubungan kita. Hargai orang tua saya dan orang tua kamu sendiri.
Bukan kamu satu-satunya di sini yang berusaha terima dengan pernikahan kita. Jadi, tolong berhenti bersikap kekanakan.

Ya gue emang kekanakan. Mau apa lo?
Kalau lo nggak terima, kenapa lo nggak nolak? Kenapa lo mau nikah sama cewek kekanakan kayak gue?

Can you stop arguing, please?

Satu-satunya yang mulai duluan di sini adalah lo.

Saya nggak mau berdebat. Saya yakin, kamu sudah dewasa, you're twenty one years old, dan harusnya kamu tau bagaimana cara berpikir dan bersikap dengan baik
Nggak selamanya saya bisa sabar.

Oh

Raka nyaris membanting ponselnya, kalau dia nggak segera meletakkan benda itu di mejanya. Menyandarkan punggungnya dengan nggak santai, Raka memijat pelipisnya, dan mengembuskan napas keras-keras. Menghadapi Ghea benar-benar seperti cobaan baginya.

Dia harus bagaimana lagi? Menggunakan cara baik-baik, nggak mempan, pakai cara keras apalagi? Melawan sesuatu yang keras dengan sama kerasnya hanya akan membuat salah satunya pecah, tapi kalau terus seperti ini, siapa yang tahan?