tiga puluh lima: dinner

43.7K 3.6K 420
                                    

37. dinner

[]

Ghea bukan tipikal orang posesif yang gampang merasa curiga pada pasangannya, tapi bukan berarti Ghea memberi pasangannya kepercayaan penuh. Sebab, namanya manusia pasti bisa berbuat khilaf atau salah, tergantung seberapa fatal tingkat khilaf yang mereka lakukan, dan seberapa layak untuk mendapat maaf.

Namun, Ghea juga nggak mau gegabah dengan langsung menuduh tanpa bukti atau melihat dengan mata kepalanya sendiri, mengandalkan firasat saja nggak cukup, kan?

Semua berjalan dengan baik-baik saja sebelumnya, setelah hari di mana Raka nggak bisa Ghea hubungi, pulang nyaris larut malam dengan bau parfum perempuan tercium yang katanya karena berpelukan dengan sepupunya, lalu keesokan paginya berangkat kerja pagi-pagi sekali, beralasan ada keperluan mendesak-setelah itu nggak ada lagi sesuatu yang mencurigakan dari Raka.

Ghea juga bertanya pada Aldo, selaku mata-mata barunya untuk mengawasi Raka di kantor, tapi Aldo bilang, tak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Raka dan Ghea juga bersikap seperti sebelumnya, nggak ada yang berubah. Raka tetaplah Raka, yang kadang bisa manis, kadang juga tengil menyebalkan.

Namun pada hari selanjutnya, Ghea mendapat laporan dari Aldo, kalau Raka baru saja melakukan pembelian perhiasan yang harganya bisa bikin ginjalnya kaum kismin gemetar. Ghea sudah ge-er, kalau perhiasan itu dibeli Raka untuknya, tapi ketika Raka pulang ke rumah, dia nggak bilang apa-apa, dia bersikap biasa saja, Ghea juga nggak mancing tanya-tanya.

Setelah itu, dua hari berturut-turut Raka mulai overtime, pulang lebih dari jam kerja, dan hal itu kembali menimbulkan benih-benih curiga, sebab Aldo bilang, Raka memang sedang hectic yang mengharuskannya overtime, tapi nggak lebih dari satu jam, setelah itu Raka bergegas pergi.

Jam kerjanya saja 8 jam, jika overtime hanya sampai 1 jam, harusnya jam 6 sudah ada di rumah, tapi Raka sering pulang lebih dari jam 7. Mana tiap jam lima ke atas Raka pasti susah dihubungi. Ghea jadi bete. Setiap ditanya, jawabannya selalu template: lembur.

Ghea belum menuduh yang enggak-enggak, tapi jika di hari ketiga Raka masih seperti itu, akan Ghea korek apa yang sedang disembunyikan oleh pria itu. Dan benar saja, ketika jam sudah menunjukan pukul lima lebih lima menit, Ghea langsung menghubungi Aldo.

Aldo - Sekretaris Raka

Do
Lembur lagi, ya?
Bisa minta tolong suruh Bapak buat buka hpnya nggak?

Maaf, Bu, tapi Pak Raka udah pulang daritadi, katanya ada janji dinner sama ibu?

Hah? Enggak kok
Bilang gimana emang ke kamu?

Cuma bilang kalau mau dinner sama Bu Ghea, makanya pulang sore

Ada nyebut nama lokasi nggak?

Ada, kalau nggak salah, Pak Raka tadi nyebut Ritz

Oke, makasih informasinya, Do.

Sama-sama, Bu

Haha. Lelucon macam apalagi ini? Cukup sudah, Ghea nggak tahan buat terus-terusan sabar.

Alhasil, dia bertekat akan menyusul Raka ke lokasi itu, sampai dia menemukan Raka betulan ada di sana, akan Ghea jambak rambutnya sampai botak. Bisa-bisanya dia enak-enakan di luar, sedangkan Ghea hanya di rumah, mengurus anak-anaknya sendiri? Bukannya Ghea nggak ikhlas, tapi etisnya saja, mereka bikin berdua, ngurusnya juga berdua, bukan malah berat sebelah.

It Called LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang