Judul awal; What? Married?!
REMAKE VERSION - FOLLOW SEBELUM MEMBACA.
***
Nggak pernah sekalipun terlintas di benak Ghea, jika dia akan menikah di usia muda.
Namun perjodohan menyeretnya pada sebuah pernikahan tak diinginkan bersama seorang pria be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1. dinner
[]
Gadis yang berdiri di depan cermin itu hanya bisa menatap pantulan dirinya dengan dahi mengernyit, lalu berputar ke kanan dan ke kiri sembari membentang rok dress yang dia pakai. Kemudian dia berdecak, merasa kalau ini adalah penipuan.
Bagaimana tidak? Lihat saja tampangnya yang petakilan itu seketika menjadi kalem dan anggun setelah memakai mini dress berwarna merah muda pemberian maminya. Dia sebenarnya sudah menolak, tapi sang mami terus saja memaksa untuk memakainya.
Sebab hal itupun muncul perasaan sedikit curiga di benaknya, biasa dia memang sering diajak orang tuanya untuk pergi makan malam di luar, dan dengan senang hati dia pasti ikut, kapan lagi bisa memesan makanan mahal di restoran tanpa peduli harganya?
Tapi nggak biasanya si mami berpesan agar dia berdandan cantik, bahkan sampai disuruh menggunakan gaun seperti ini. Ketika bertanya pun, respons maminya hanya, "gapapa, emangnya nggak boleh ya mami minta anak perempuan mami buat dandan cantik?"
"Ghea, udah selesai belum—ya ampun anak siapa ini kok cantik banget? Anaknya Mami ya ini?" Pintu kamar dibuka dari luar, membuat atensi gadis itu sontak beralih, mendapati maminya yang berujar dengan hiperbola.
Gadis itu—Amanda Ghea Loovany, atau lebih kerap dipanggil dengan nama Ghea hanya terkekeh. "Apa sih Mami, baru sadar ya kalau Ghea cantik?"
Ajeng-mami Ghea-tersenyum geli. "Ya cantik dong, 'kan genetiknya Mami. Kata Mami juga apa, kamu cocok 'kan pake ini, kelihatan anggun dan dewasa, Papi pasti pangling kalau liat anak gadisnya secantik ini," ucapnya seraya membelai rambut panjang Ghea yang di tata dan dibuat bergelombang jatuh.
Ghea menurut saja, tapi begitu sampai di tempat tujuan, kecurigaan Ghea bertambah besar saat mendapati Jihan dan suaminya berada di sana. Jihan adalah teman arisan mami Ghea, tapi dibanding ibu-ibu yang lain, Ajeng itu lebih klop dan sering berinteraksi dengan Jihan.
"Loh, kok ada Tante Jihan?" Ghea bertanya bingung, menatap pasangan suami istri yang sudah duduk di kursi itu dan orang tuanya bergantian.
Sedangkan Jihan hanya tersenyum. "Iya, ayo duduk dulu, Ghea."
Ghea melempar tatapan bertanya pada maminya, sedangkan Ajeng hanya tersenyum, berkata lewat tatapan matanya seolah menyuruh Ghea untuk duduk saja. Firasat Ghea nggak enak. Dia curiga kalau Ajeng bakalan jual dia ke Jihan, karena katanya Jihan itu pengen punya anak perempuan tapi anaknya malah laki-laki semua.