tiga puluh : babymoon

39.4K 4K 354
                                    

30. babymoon

[]

Pada akhir pekan siang itu, Ghea sedang bersantai dengan semangkuk buah-buahan potong sambil bermain ponsel di ruang tengah, ditemani Raka yang sibuk menggarap pekerjaan, Ghea menggulir-gulir isi sosial medianya. Lalu, secara tiba-tiba, Ghea berceletuk asal.

"Pasar malam kalau bukanya siang, namanya jadi pasar apa, Ka?"

Menoleh sesaat, Raka tertawa tanpa suara. "Pasar malam bukanya malam, Sayang, nggak ada yang siang."

"Pengen naik bianglala, Ka," celetuk Ghea, yang setelahnya merembet ke hal-hal lain, seperti,

"Pengen makan es krim."

"Pengen ke Yokohama."

Awalnya, itu hanya celetukan asal, dan Ghea tak benar-benar serius, apalagi dengan permintaannya yang terakhir, namun tiba-tiba beberapa hari setelahnya, Raka bilang jika ia sudah mengatur cuti dan memesan tiket penerbangan mereka untuk ke Jepang.

Padahal, Aldo baru beberapa hari ini bisa masuk bekerja seperti biasa, tapi Raka sudah meninggalnya cuti. Walaupun Ghea tahu, Raka tetap tidak lepas tanggung jawab begitu saja, terbukti dari pria itu yang sibuk berpacaran dengan laptopnya ketika di pesawat.

Dan disinilah mereka berada, di salah satu kota negeri bunga sakura ini yang bernama Yokohama, tujuan kedatangan mereka ke mari adalah menikmati wahana permainan di Cosmo World yang terletak di distrik Minatomirai, pinggir pelabuhan Yokohama. Sebuah bianglala raksasa yang memiliki jam itu lansung menarik kuat atensi Ghea. Wahana permainan itu tampak seperti jeruji roda jika dilihat dari kejauhan, lalu terlihat begitu besar nan kokoh jika dari dekat.

Jepang sedang ada di musim semi ketika mereka berkunjung, jadi meskipun cuaca tampak cerah, suhu udara ada di angka kurang lima belas, yang mana jika di Jakarta, suhu sekian sudah termasuk sangat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jepang sedang ada di musim semi ketika mereka berkunjung, jadi meskipun cuaca tampak cerah, suhu udara ada di angka kurang lima belas, yang mana jika di Jakarta, suhu sekian sudah termasuk sangat dingin. Untuk menghindari dampak dari perbedaan suhu yang signifikan itu, mereka berdua memakai pakaian yang berluaran mantel hangat.

Dan bianglala raksasa di Cosmo World itu adalah tujuan utama mereka ke mari. Iya, hanya untuk naik bianglala, mereka sampai pergi ke Yokohama, Jepang. Kenapa tidak di Osaka saja yang punya bianglala lebih besar? Entahlah, Ghea secara asal saja tercetus Yokohama yang memiliki bianglala ikonik dengan jam digital yang ada di tengah rodanya, dan lokasi yang berada di pinggir pelabuhan, jadi mereka bisa menikmati pemandangan laut juga saat menaiki bianglala.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It Called LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang