16 [The Shooting Star]

56 12 1
                                    

"Kau tahu apa yang harus dilakukan setelah melihat bintang jatuh?" 

"Kau tahu apa yang harus dilakukan setelah melihat bintang jatuh?" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing : River Flows In You - Yiruma Music Box Version

________________________

- 16. THE SHOOTING STAR -

   DENTINGAN indah dari kotak musik di tangan Sai membuat lelaki itu memejamkan mata, menikmati suara yang dikeluarkan benda mungil itu. Ia membuka matanya, menatap kotak musik itu dengan mata berbinar. "Berani taruhan, aku memilihkan hadiah yang tepat!"

   Sai memasukkan kotak musik itu ke dalam kotak ungu berpita emas.

   Sebelum pergi, sekali lagi ia merapikan rambutnya. Ini adalah—kencan pertamanya. Dia ingin berpenampilan yang terbaik di depan putri itu.

   Malam ini, ia memakai pakaian kasual dengan atasan dominan hitam dan putih sebagai bawahannya.

   "Rapi benar kalau pergi dengan gadis!"
   Begitu melihat putranya, mulut ayahnya tak tahan untuk menggoda.

   "Kau juga pernah mengalami masa itu, sayang," ibunya membalas. Pria itu tak menanggapi.

   Wanita itu mendekati Sai yang sudah rapi dan wangi. Sebagai sentuhan terakhir, sang ratu menepuk-nepuk bahunya, membersihkan jasnya yang sebetulnya sudah bersih.

   "Pergilah!" kata ibunya seraya tersenyum. "Jangan biarkan Lavender menunggu."

   Sai memasuki keretanya. Kuda itu pun berjalan meninggalkan istana.

   Tak lama kemudian, ia memasuki istana Lavender. Para pengawal membukakan pintu masuk utama. 

   "Pangeran Sai, mari saya antar masuk ke dalam," kata seorang dayang kepadanya.

   Sai mengikuti dayang itu dan wanita itu membawanya bertemu dengan Raja dan Ratu Lavender. Sai segera membungkuk hormat.

   "Bagaimana kabarmu, Sai?" sang ratu mendekatinya lalu memeluk lelaki itu penuh sayang. 

   "Sangat baik, Yang Mulia. Bagaimana dengan Anda?" Sai bertanya balik. 

   Wanita itu tersenyum. "Kami baik, terima kasih." 

  "Kau sangat mirip dengan ibumu, ya?" wanita itu beralih mengelus kepala Sai dengan lembut, "hanya saja, kau punya warna rambut persis dengan ayahmu."

   "Terima kasih, Yang Mulia," Sai tersipu.

   "Maaf aku terlambat," suatu suara yang tak asing terdengar dari belakang tubuh Sai. Lelaki itu menoleh. Tepat di belakangnya, Lavender berdiri mengenakan gaun hitam dengan detail bintang-bintang keperakan.

 Tepat di belakangnya, Lavender berdiri mengenakan gaun hitam dengan detail bintang-bintang keperakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬' 𝐃𝐚𝐲𝐬 👑  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang