33 [Dia yang Tak Dapat Memahami]

99 16 0
                                    

"Andaikan kau jadi aku, apakah yang akan kau perjuangkan? Perasaanmu? Atau perasaan orang lain?"

"Andaikan kau jadi aku, apakah yang akan kau perjuangkan? Perasaanmu? Atau perasaan orang lain?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing : Dengan caraku saxophone and violin cover

____________________

- 33. DIA YANG TAK DAPAT MEMAHAMI -

JEMARI Sakura gemetar. Pikirannya kosong. Yang dapat dilakukannya hanya diam seribu bahasa. Dengan terbelalak, dipandanginya kedua pangeran di sisinya. Aura tidak enak menyelimuti mereka.

Antonio jelas mendelik mendengar perkataan Sasuke itu. Hatinya terbelit oleh kemurkaan yang amat besar pada Sasuke.

"Kau mengkhianati usahaku, Sasuke," geram Antonio. Tangannya mengepal, siap meninju.

"Tidak!" cegah Sakura. Dia tidak ingin ada perkelahian apa pun di sini. "Kumohon ... jangan..."

"Kau membela anak ini?" tanya Antonio berang.

Sakura menggeleng lemah. Terkaannya benar, sudah pasti Antonio bereaksi begitu. Dia tidak bermaksud mempersulit situasi, ternyata malah begini. Rasanya ingin menghilang saja dari bumi saja ....

"Aku ... aku tak mau melihat kalian berdua," ucap Sakura lirih. Dia lekas meninggalkan kedua pangeran itu. Sama sekali tak terlintas di benaknya untuk kembali menoleh kepada dua pangeran itu. Yang ia inginkan sekarang hanya menghindari mereka.

Bagai diempaskan dari puncak menara tertinggi, ini pertama kalinya Sasuke begitu merasa tak berdaya. Sakura tidak menanggapi perkataannya. Parahnya lagi, dia malah sibuk mengurusi pangeran menyebalkan itu.

Sasuke tidak ingin berurusan lebih lama dengan Antonio, maka, dia pun balik badan meninggalkannya.

"Uchiha Sasuke," panggilan dingin Antonio menghentikan langkah Sasuke.

Pangeran itu sampai memanggil Sasuke dengan nama lengkap. Sasuke kembali menghadap Antonio, menunggunya bersuara.

"Sudah tahu, kan, kalau kau ini incaran banyak gadis di sekolah ini? Masih banyak orang yang bisa menerimamu. Dan kau-apa yang ada dalam pikiranmu? Kenapa tiba-tiba? Kenapa pula harus dia?" Antonio mengeluarkan pertanyaan bertubi-tubi.

"Andaikan kau jadi aku, apakah yang akan kau perjuangkan? Perasaanmu? Atau perasaan orang lain?" Sasuke balas bertanya.

Antonio terdiam sejenak. Dia termenung beberapa saat. Pertanyaan itu menyelingkupi benaknya.

Sasuke memecah keheningan itu. "Tidak tiba-tiba, sudah lama aku mengenal gadis itu. Semakin lama aku memendamnya, semakin dalam pula perasaan ini terpupuk dalam hatiku."

Antonio belum bersuara. Ada sesuatu dalam perkataan Sasuke yang membuat dirinya melemah. Seakan-tak ada satu kata pun yang sanggup keluar untuk membalas perkataannya.

"Aku tidak akan menyerah, Antonio," Sasuke menekankan dua kata itu. Ketika dia berbalik ingin pergi, sekali lagi Antonio menahannya.

"Kau-kau yang bermain basket dengannya waktu itu, kan?"

𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬' 𝐃𝐚𝐲𝐬 👑  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang