26 [Permintaan Maaf Lily]

94 10 0
                                    

"Kau punya kami."

Now playing : Moonlight Sonata - Beethoven violin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing : Moonlight Sonata - Beethoven violin

_____________

- 26. PERMINTAAN MAAF LILY -

TAK terasa, waktu berjalan begitu cepat. Purnama tadi malam sudah menghilang tergantikan oleh sang surya yang kini bersinar terik. Ketika Sakura kembali ke tendanya malam tadi, dia langsung tidur. Dia tidak ingin Lily tahu kalau dia mengikutinya.

Lily dan Naruto kembali bersama. Usai kejadian malam itu, Lily langsung tidur dengan nyenyak. Lain dengan keadaan Naruto, Sasuke yang tidak bisa tidur karena memikirkan dirinya. Begitu masuk ke dalam tenda, pangeran berambut kuning itu langsung disemprot marah dari Sasuke.

Naruto berusaha menjelaskan padanya. Dia melihat Lily yang masuk ke hutan sendirian. Dia tak bisa membiarkannya. Kalau terjadi sesuatu pada gadis itu, akan timbul masalah besar.

Sasuke menaikkan alis tak percaya. "Lalu apa tepatnya yang gadis itu lakukan sendirian di dalam hutan?"

Pipi Naruto memerah. "Merajut," jawabnya. Dia menyentuh syal merah yang melingkar di lehernya dengan lembut.

"Jadi kalian?" terka Sasuke meski dia tahu bahwa ucapannya benar. "Selamat, deh."

Naruto langsung terbelalak heran sekaligus kagum. Bagaimana dia bisa tahu?

"Jangan memandangku begitu, Naruto," desis Sasuke tak nyaman. "Aku sudah merasakannya. Kalian berdua bersikap aneh. Lily yang langsung pergi begitu mendengar namamu; kau yang mulai bersemangat bertemu dia di perpustakaan. Sepertinya gadis itu yang terlebih dulu punya perasaan padamu, huh?"

"Kami pernah bertemu tanpa sengaja sebelumnya. Aku menyelamatkannya," cerita Naruto. Malam itu, Naruto menceritakan semua hal yang terjadi antara dia dan Lily pada Sasuke. Sasuke akhirnya paham mengapa gadis itu menyukai kawannya. Naruto telah berperan besar di hidupnya.

+++++

Upacara penutupan acara hampir selesai. Pemimpin upacara adalah Neji dan putri seangkatannya dari kelas B-putri, Masami. Mereka berdua akan membacakan pengumuman pemenang. Adik-adik kelas mereka menunggu dengan penuh harap.

Jiro si rambut merah menggigit bibir cemas. Sasuke tahu anak itu sangat berharap bisa juara 1.

Baiklah, kita lihat nanti, ucap Sasuke dalam hatinya.

"Juara tiga dengan total poin enam puluh lima ditempati oleh ...." Neji membacakan. "Selamat untuk kelas B-pangeran! Aku bangga pada kalian semua!" Neji tersenyum lebar kepada adik-adik kelasnya.

Masami meliriknya tajam dan buru-buru menyambar, "Silakan, perwakilan kelas ke depan untuk memperoleh trofi."

Seorang pangeran berambut pirang maju. Wajahnya berbintik-bintik hitam. Dia tersenyum lebar dan menangkat trofinya tinggi-tinggi. Gemuruh tepuk tangan mengiringi.

𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬' 𝐃𝐚𝐲𝐬 👑  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang