12 [Laughter]

151 15 0
                                    

"Kalau boleh jujur, aku merasa waktu berjalan begitu lambat menantikan jawaban darimu. Tetapi, aku justru senang kau memikirkannya baik-baik agar aku tidak kecewa—begitupun kamu."

- Neji Hyuga

Now playing : All of me harp cover

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing : All of me harp cover

_____________________

- 12. LAUGHTER  -

   ALIRAN darah Dahlia seolah membeku sesaat. Gadis itu hanya menatap kosong pesan yang baru saja masuk ke ponselnya itu. Aku harus jawab apa?

   Masih terngiang jelas ucapan Neji saat itu. "Aku menyukaimu Dahlia! Tidak bisakah kau mengerti perasaanku?"

   "Aish," Dahlia menutupi wajahnya dengan bantal.

  Bagaimana bisa dia menyukaiku? Dia tidak pernah memberi perhatian berlebihan kepadaku! Ataukah—aku yang tidak peka? 

   Dahlia lalu menyingkirkan bantal dari wajahnya. Dia mengarahkan pandangannya ke arah langit-langit kamar. Kalau Lily mengetahui ini, apa yang akan dikatakannya?

   Sementara itu, Neji yang melihat tanda centang biru tanpa balasan menggigit bibirnya cemas.

   Dia tidak membalasnya! Apa aku terlalu buru-buru? Apa dia membenciku sekarang? Neji Hyuga, kau bodoh! Pikiran Neji dihantui oleh kekhawatiran berlebih.

   Keesokan harinya, Dahlia pergi ke kantin bersama Lily dan kawan-kawan. Mereka berpapasan dengan Sai dan Neji yang telah duduk dan menikmati makanan mereka.

   Pada suatu detik, mata mereka bertemu. Dahlia langsung mengalihkan pandangannya salah tingkah. Neji yang sama-sama salah tingkah langsung kembali makan jajanannya dalam diam.

   Lain dengan Sai, begitu ia melihat Lavender, dia memamerkan senyumannya. Tangannya melambai pelan menyapa Lavender. Lavender tersenyum balik seraya ikut melambai. Melihat tingkah mereka berdua, Sakura sengaja menyenggol lengan Lavender untuk menggodanya.

   "Dia cantik sekali, 'kan?" Sai berbisik pada Neji. 

   Neji langsung tersedak mendengar itu. Dia buru-buru mengambil air dan meneguknya. "L-lia?"

   "Lia? Lia siapa?" alis Sai berkerut bingung. Dia berpikir beberapa detik. "Oh, Dahlia? Bukan! Lavender maksudku!"

   "Kukira kau memuji Lia," Neji mengembuskan napas lega. Dia salah paham duluan.

   "Ada apa dengan kau dan Dahlia?" Sai menatapnya penuh selidik. "Jangan-jangan kalian benaran jadian?!" dia menutup mulutnya tak percaya.

   Neji menyiapkan tinjunya. "Tutup mulutmu, dasar. Kau tidak bisa, ya, pelankan suaramu itu?"

   Sai tidak menjawab pertanyaan itu malah makin menggodanya, "Neji kau suka dia, 'kan? Aku tahu, Neji. Saat pertama kali melihat dia, aku punya firasat lama-lama kau akan jatuh hati padanya."

𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬' 𝐃𝐚𝐲𝐬 👑  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang