4 [Only Me!]

220 16 2
                                    

Dasar, pangeran ini. Mengapa kau seenaknya membuat panggilan untukku? Bukankah aku sudah bilang untuk berhenti memanggilku begitu? Apa panggilan itu seberarti itu untukmu?
- Dahlia

 Mengapa kau seenaknya membuat panggilan untukku? Bukankah aku sudah bilang untuk berhenti memanggilku begitu? Apa panggilan itu seberarti itu untukmu?- Dahlia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing : Noctrune  Op No 2 in E flat Major  - Chopin Flute Version

______________________

- 4. ONLY ME! -

Dahlia POV

   "DAHLIA, apa yang kamu pikirkan?" Lavender membuyarkan lamunanku. Pelajaran kami telah usai, kini saatnya kami pulang. Ketika berjalan di lorong sekolah, dia mendadak merangkul lenganku dengan erat. Barusan dia menarikku.

   "Kau diam saja dari tadi," tambah Sakura, "sampai hampir menabrak tembok."

   Gurau tawa menyertai langkah kami. Baik Lily, Sakura, maupun Lavender menertawaiku. Rupanya itu alasan Lavender tiba-tiba merangkul lenganku dengan erat. Aku yang sejak tadi larut dalam pikiranku tidak menyadari kalau kurang dari lima senti lagi, aku akan mendapatkan benjolan merah di dahiku.

   "Maaf, maaf," balasku malu.

   Aku tidak bisa memberitahu mereka mengenai apa yang aku pikirkan. Tentu saja tidak—karena sebenarnya aku sedang memikirkan dia.

   Siapa dia?

   Ah, masa tidak tahu? Tentu saja dia, Hyuga Neji. Iya, lawan taekwondoku kemarin. Pangeran itu bergentayangan di pikiranku sehingga aku melamun sepanjang berjalan di lorong. Aku masih menyesali kejadian kemarin. Kenapa aku tidak dengan tegas menolak permintaannya?

   Gara-gara ucapan ayah kemarin, aku tidak bisa tidur nyenyak. Tidak mungkin 'kan, aku membantah titah ayahku sendiri? Dan lagi, lelaki itu, dia malah memintaku untuk mengajarinya. Apa tidak ada orang lain selain aku?

   Sepanjang kelas tadi, aku sering gagal fokus akan penjelasan King dan Queen. Ini pertama kalinya aku mengajari orang lain berlatih taekwondo. Biasanya diajari, kini mengajari. Sedikit aneh rasanya.

   "Bagaimana bila kita mampir dulu ke cafe? Di dekat sini ada cafe baru, loh!" ajak Lavender. Di antara kami, ia memang yang paling eksis. Selain cantik, ia juga demen foto-foto.

   Ah, seandainya titah ayah bisa ku lawan, sudah pasti aku akan mengiyakan ajakannya. Lagipula, sudah lama aku tidak ngopi bareng dengan teman-temanku ini. Kenapa semua ini harus terjadi padaku?

   Aku membayangkan Neji sedang menunggu di istanaku. Yah—siapa tahu dia datang lebih awal? Kalau aku sampai membuatnya menunggu lama, aku bisa mempermalukan ayah. Lebih buruk lagi, bisa mempermalukan nama Kerajaan Dahlia. Dia akan berpikir putri dari Kerajaan Dahlia adalah seseorang yang tidak disiplin dan tidak menepati janjinya. Dasar, Neji Hyuga! Kau sungguh merepotkan!

𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬' 𝐃𝐚𝐲𝐬 👑  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang