9 [Jenggala]

179 17 0
                                    

   Apa kau tahu alasan munculnya masalah?
  Masalah muncul untuk mencari orang yang tepat untuk menyelesaikannya.

   Apa kau tahu alasan munculnya masalah?   Masalah muncul untuk mencari orang yang tepat untuk menyelesaikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing : Stay in Memory - Yiruma Flute Version

_____________________

- 9. JENGGALA -

Mengacu pada KBBI, "Jenggala" berarti hutan / rimba.

   NEJI terus memandangi sabuk yang melingkar di pinggangnya. Ia tersenyum lebar sambil sesekali menyentuh sabuk itu. Nampaknya ia masih belum percaya akan apa yang terjadi padanya.

   Dahlia yang berjalan di samping pangeran itu berusaha menyembunyikan senyumnya. Sikap Neji itu lucu menurutnya, persis sepertinya ketika pertama kali naik tingkat dan mendapat sabuk baru. Tak melepaskan pandangan dari sabuk itu—terus menyentuhnya sambil senyum-senyum sendiri.

   "Selamat. Kau sungguh murid teladan," Dahlia memuji. Ia ikut bangga akan pencapaian Neji.

   "Aku bukan apa-apa tanpamu, Queen!" balas Neji sambil mengacak-acak rambut Dahlia.

   Dahlia langsung menepis tangannya sebelum ia membuat rambutnya lebih berantakan. "Hentikan!"

   Keduanya lalu menghentikan langkahnya di depan kereta kuda Neji.

   "Lia, ibuku mengundangmu makan malam di istana. Dia ingin bertemu denganmu," ujar Neji sebelum ia naik ke keretanya.

   "Yang Mulia Ratu?" tanya Dahlia sedikit terkejut.

   Neji mengangguk. "Bagaimana bila besok sore? Kau bisa meluangkan waktumu?" Matanya berbinar, seolah mengharapkan gadis itu datang.

   Dahlia menelan ludah. Kembali teringat pesan sang ayah untuk selalu berusaha bertemu dan berkenalan dengan anggota kerajaan lain. Dengan itu, hubungan antarkerajaan bisa semakin erat.

   "Tolong sampaikan pada Yang Mulia Ratu bahwa aku akan tiba di istana pukul lima sore," pinta Dahlia pada Neji.

  Hari berganti. Jarum jam telah menunjukkan pukul tiga lebih. Dahlia sedang sibuk memilih-milih gaun yang akan dikenakannya. Ia harus terlihat baik di depan Yang Mulia Ratu.

   Dahlia teringat malam kemarin, ketika ia menceritakan undangan itu kepada sang ayah. Pria itu girang mendengarnya sekaligus berharap kerja sama antara Kerajaan Neptune dan Dahlia akan semakin terjalin erat. Bahkan pria itu juga meminta istrinya memilih hadiah untuk ibunda Hyuga Neji. Dengan senang hati ibu memilihkan sebuket bunga dahlia dan coklat putih yang disiapkan oleh juru masak kerajaan sebagai hadiahnya.

   Sekarang, ia berdiri di depan kaca besar yang terpajang di kamarnya. Alisnya berkerut bingung. Gaun apa yang harus aku kenakan? Ia membatin.

𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬' 𝐃𝐚𝐲𝐬 👑  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang