22 [The Starlight and The Moonlight]

115 12 2
                                    

"Takdir hanya sesederhana itu. Dia hanya mempertemukan kembali orang yang sebelumnya pernah bertemu. Membuat seolah bumi yang kita pijak ini begitu sempit."

Now playing : You are My Everything - Gummy Violin Cover

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing : You are My Everything - Gummy Violin Cover

____________

- 22. THE STARLIGHT AND THE MOONLIGHT -

BEGITU bel istirahat berbunyi, Naruto berlari keluar kelas. Dia sama sekali tidak lapar. Malahan, dia sangat bersemangat untuk bertemu kembali dengan Lily. Selama pelajaran, wajah menawannya terus terbayang di pikiran Naruto.

Naruto masuk ke perpustakaan. Begitu dia masuk, petugas perpustakaan yang duduk di bangkunya menatap Naruto tajam. Sejujurnya, Naruto jarang ke perpustakaan. Mungkin itulah alasannya.

Rak buku di perpustakaan sangat banyak dan menjulang tinggi. Naruto harus melewati tiga lorong di antara tumpukan buku untuk menuju ke bagian tengah ruangan.

"Lily, kau masih ingat aku, kan? Aku Ichiro. Kemarin kita bertemu di sini!"

Naruto mendengar suara lelaki yang menyebut nama Lily samar-samar. Teringat ucapan temannya mengenai Ichiro. Lily tidak nyaman dengan kehadirannya.

Naruto mencoba mendekati sumber suara itu. Akhirnya, dia menemukan Lily dan seorang lelaki di sebelahnya. Lelaki itu banyak bicara. Lily diam saja dan terlihat sangat tidak nyaman. Naruto masih berdiri di balik rak buku di dekat mereka dan memperhatikan keduanya.

"Sebenarnya tujuanku kemari adalah untuk menemuimu. Aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat. Tempat spesial, aku jamin kau menyukainya! Nah, apa Sabtu malam kau sibuk? Aku bisa menjemputmu ke istanamu. Tenang saja, aku tidak kerepotan kok. Kau bisa, kan?" Ichiro berbicara panjang lebar.

Kepalan tangan Naruto mengencang. Matanya berapi-api. Dia kesal melihat pemandangan ini. Siapa sih dia? Memangnya dia tidak sadar kalau dia banyak omong seperti itu mengganggu Lily?

Ichiro yang melihat Lily diam saja semakin mendesaknya untuk menjawab ajakannya. "Ataukah-ada seseorang yang marah bila aku mengajakmu pergi?"

"Ada."

Ichiro dan Lily menoleh bersamaan pada suara itu. Lily terbelalak melihat Naruto berdiri di sebelah mereka. Dia bertanya-tanya, apa sejak tadi dia mendengar semuanya?

Melihat Naruto, lelaki itu mendengus marah. "Kau marah kalau aku mengajak Lily pergi? Memang kau siapanya Lily?" dia mencemooh.

"Apa urusannya bagimu? Kau terlalu banyak bicara. Tidakkah kau lihat dia tidak nyaman dengan kehadiranmu?" balas Naruto cepat.

Muka Ichiro berubah ungu saking jengkelnya. Matanya berapi-api. Dia ingin membalas, namun Lily segera angkat bicara agar tidak terjadi keributan.

𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬' 𝐃𝐚𝐲𝐬 👑  [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang