Mobil range rover menghalangi mobil mini cooper dengan gerakan mulus. Tidak ada adegan rem mendadak ataupun adu kecepatan untuk mencapai target yang sudah berada di depan mata. Tapi ternyata gerakan cepat diambil oleh pemilik mini cooper saat membuka pintu dan menghampiri sang pemilik mobil yang lain.
Ketukan keras di kaca jendelanya membuat Aleandro tersenyum kecut. Tanpa merasa sedikit bersalah sedikitpun, Aleandro menurunkan kaca mobil yang otomatis mendengar umpatan kekesalan dari pemilik mobil mini cooper tersebut.
"Brengsek....!!?"
Sebuah cekalan pada kerah kemeja Aleandro terjadi begitu cepat pasca pintu mobil terbuka. Bila kebanyakan orang pasti tidak akan menerima perlakuan itu maka lain halnya dengan Aleandro. Pria itu nampak tenang tanpa membalasnya. Wajahnya tanpa ekspresi dengan tatapan mata yang sulit dijelaskan.
"Apa maksudmu melakukan ini, bajingan....??!!"
Aleandro tetap diam. Membiarkan Joyce mengumpat dan memaki sesuai keinginannya.
"Aku tidak pernah punya urusan denganmu..?!!Apa yang kau inginkan? Apa kau ingin bermain-main denganku?"
Bibir Aleandro terbuka dan menutup kembali saat melihat seseorang yang berdiri di samping mobil. Seketika saja, perasaan aneh itu mendadak muncul dan jiwa ingin melindunginya perlahan keluar saat mata itu menatapnya. Mata yang menyimpan banyak kesedihan. Mata yang penuh binar saat mendapat sedikit kebahagiaan. Dan Aleandro pernah berada diantara keduanya.
Dengan gerakan santai, Aleandro melepas cekalan tangan Joyce hingga tangan itu terhempas begitu saja. Tatapan Aleandro belum berpindah sedikitpun dari wanita yang berhasil membuatnya melakukan hal ini. Aleandro bergeser ke samping dan berjalan menghampiri Nebia namun Joyce kembali menghalangi hingga keduanya kembali berhadapan.
"Menjauhlah darinya."
Aleandro tidak mendengarkan. Ia tetap mengambil jalan menyamping, dan Joyce kembali mengucapkan kata-kata yang akhirnya membuat Aleandro menghentikan langkah.
"Dia istriku dan kau tidak berhak mendekatinya."
Jarak keduanya hanya tersisa 3 langkah. Saling berhadapan dengan tatapan mata yang terpaut satu sama lain. Bahkan Aleandro enggan berkedip, takut kalau kenyataan yang ada di depan matanya akan kembali hilang dalam satu kedipan.
Sudut bibirnya terangkat sedikit. Menampilkan sebuah senyum yang hilang dalam beberapa hari ini. Ia tidak tahu kenapa setiap kali berhadapan dengan Nebia, perasaannya menjadi tenang dan mengalirkan rasa hangat ke seluruh tubuhnya.
"Bagimana kabarmu?" Tanya Aleandro.
"Kau tidak berhak menanyakan kabarnya, bajingan...!!"
Joyce menyela dengan suara yang sedikit keras lalu disusul dengan langkah kaki yang berhenti di samping Nebia. Raut Joyce belum berubah. Rasa marah dan benci masih terlihat di wajahnya.
"Bukankah sudah aku katakan. Dia adalah istriku dan kau tidak memiliki hak untuk bertanya apapun." Sentak Joyce lebih keras.
Aleandro dan Nebia sama-sama diam. Mereka tetap beradu pandangan dengan cara yang hanya bisa dimengerti oleh mereka sendiri. Kemudian mata Aleandro berpindah saat melihat gerakan tangan Joyce yang merangkul bahu Nebia.
Tanpa sadar, Aleandro mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras dengan raut wajah yang menjadi dingin.
"Jangan pernah dekati istriku. Atau aku akan mengatakan padanya tentang semua perbuatan burukmu."
"Apa kau sedang mengancamku?" Balas Aleandro.
"Perbuatan buruk apa?"
Kini giliran Nebia yang bertanya. Wanita itu memberi jarak hingga tangan Joyce yang berada di bahunya terlepas. Nebia menatap bergantian ke arahnya dan Joyce. Seakan menuntut sebuah penjelasan dari pernyataan Joyce barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Away
RomanceTernyata pernikahan tidak seperti yang dibayangkan. Penuh dengan cinta yang bertabur kebahagiaan serta romantisme disegala sisi. Tapi tidak dengan pernikahan Nebia Bailey. Pernikahan yang digadang-gadang membawa kebahagiaan justru sebaliknya. Ia tid...