"Apa kau gila?" Nathan berteriak marah. "Demi tuhan Aleandro, hanya demi wanita itu kau rela mengeluarkan uangmu sebanyak itu. Aku tidak percaya ini. Tidak. Tidak. Ini pasti pengaruh alkohol sialan itu kan?"
Kemarahan Nathan bukan tanpa sebab. Karena ini sudah yang kesekian kalinya dan Nathan tidak menyukai ini. Aleandro berencana untuk membeli sebuah berlian yang akan dilelang hari ini. Berlian yang harganya bahkan mencapai ratusan ribu dolar dan Aleandro tidak keberatan.
Aleandro berdecak sebelum menjawabnya "Ck. Lakukan saja Nate. Kenapa sekarang kau seperti seorang wanita yang suka mengomel."
Orang yang dimaksud berkacak pinggang. Menatap Aleandro yang masih bergelung dibawah selimut. Pria itu bahkan tidak mau repot-repot membuka matanya.
"Dengar Al. Aku ini memang temanmu. Salah. Asisten mu. Tidak. Tidak. Lebih tepatnya pesuruh mu dan aku tidak akan membiarkan wanita itu menguras rekening mu meski wanita itu pilihan bibi Laura."
Aleandro mengerang, kenapa orang ini harus mengganggunya di hari yang masih pagi seperti ini dan itu hanya karena hal yang tidak berguna. Dengan terpaksa Aleandro bangun, mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang. Demi tuhan, kepalanya masih sakit dan ia harus mendengar ocehannya.
Nathan Blowie adalah teman masa kecil Aleandro dan saat ini dia merangkap sebagai asistennya atau lebih tepatnya pesuruh seperti yang diucapkannya beberapa saat lalu. Nathan mengenal Aleandro sejak berumur tujuh tahun dan hampir sebagian dari hidupnya ia habiskan bersama Aleandro. Pertemuan awalnya dengan Aleandro adalah sesuatu yang tidak sengaja. Nathan menemukan Aleandro tengah memukuli beberapa anak seusianya hingga babak belur atau nyaris kehilangan nyawa. Nathan yang hanya kebetulan lewat berhasil menyelamatkan atau lebih tepatnya menghentikan aksi Aleandro.
Beruntung saat itu orang yang dipukul Aleandro tidak mati. Jika tidak, mungkin Aleandro akan berakhir dipenjara. Dengan segala temperamennya, Nathan berhasil membuat Aleandro menurunkan emosinya dan sejak saat itulah mereka berteman. Aleandro juga berpikir tidak ada salahnya berteman dengannya. Lagipula selama ini Aleandro tidak pernah mempunyai seseorang yang mempedulikan dirinya. Kedua orang tuanya sibuk dan ia baru saja kehilangan adiknya. Keadaan yang benar-benar tidak mendukung.
Nathan yang juga kemudian dikenal sebagai tetangga Aleandro tidak pernah melewatkan satu hari pun untuk berkunjung kerumahnya. Keluarga Aleandro juga menerima kehadiran Nathan sebagai teman yang membawa dampak baik bagi putranya.
Hingga kini, dengan segala sifat keras kepala dan egois serta ambisi yang dimilikinya. Aleandro berhasil membangun kejayaannya sendiri dan Nathan masih setia menemaninya. Itu juga sebagai balasan atas kebaikan keluarga Aleandro padanya. Meski mereka adalah keluarga yang lebih kaya darinya, mereka tidak pernah menutup mata untuk segala kesulitan yang dialami keluarga Nathan dan ia berterima kasih pada Aleandro karena membiarkan ia bekerja padanya dan mendapatkan gaji yang lebih dari pada cukup.
Tentu saja, 'semua itu tidak gratis' ucap Aleandro kala itu dan Nathan hanya terkekeh. Memang siapa yang berani menentang Aleandro saat itu. Dia adalah pria yang kejam dengan segala ambisinya. Setiap uang yang dia keluarkan harus sepadan dengan yang dilakukannya tapi lihatlah sekarang. Aleandro dengan senang hati membuang uangnya untuk sebuah cincin berlian yang kesekian kalinya. Ini juga yang membuat Nathan lebih suka mencaci dan mengumpat. Demi tuhan, jika perempuan yang sudah berstatus tunangannya itu bukan calon istri Aleandro, Nathan akan dengan suka rela menghabisi wanita sialan itu.
Yah..inilah pekerjaan Nathan. Mengurus segala hal yang diinginkan Ceo CC - Cotrell Corporate - termasuk menyingkirkan orang-orang yang mencoba bermain-main dengan mereka meski pekerjaan kotor pun akan ia lakukan.
"Uangku tidak akan habis karenanya Nate. Ingat itu. Dan lakukan saja apa yang ia inginkan" ujarnya mengalihkan pikiran Nathan yang tidak berada ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Away
RomanceTernyata pernikahan tidak seperti yang dibayangkan. Penuh dengan cinta yang bertabur kebahagiaan serta romantisme disegala sisi. Tapi tidak dengan pernikahan Nebia Bailey. Pernikahan yang digadang-gadang membawa kebahagiaan justru sebaliknya. Ia tid...