40. Kebohongan yang terungkap

1.1K 74 6
                                    

are u part of us? raise your hand! 🙌🌙

"Pada akhirnya kami tahu isi hati Madaharsa yang sebenarnya."

☆☆-☆☆

"Lantas mengapa jika saya pelaku penembakan Aurora?"

Deg

Langit diam tak percaya sedangkan Zera? Ia hanya bisa menganga lebar sembari menggeleng kepala "Jadi orang yang Zera lihat pake banie hat kemarin itu Papa?"-Tanyanya tak percaya

Madaharsa membuka laci disamping Langit dan menunjukan Banie hat yang sama persis saat Zera melihatnya di lokasi kejadian. Zera menggeleng "Enggak, Enggak mungkin Papa pelakunya"-Sangkal Zera

"Loh apa yang enggak mungkin di dunia ini?"-Cakap Madaharsa meremehkan. Langit berjalan beberapa langkah mendekati ayahnya "Langit gak nyangka kalo Papa bisa jahat banget kayak gini, Langit pergi Pa"-Pamit Langit keluar menuju kamarnya

"Zera kok benci ya sama Papa? Emang apasih salah kak Aurora sama Papa?"-Ucap Zera kesal "Semua a-"

"Udahlah Zer percuma lo ngomong sama orang yang udah nyakitin perasaan anaknya sendiri, sekarang beresin barang barang lo yang menurut lo penting lo bawa dan ayo kita pergi dari sini gak ada gunanya juga kita disini" Ajak Langit menatap Madaharsa sengit

Zera mengangguk "Zera sama bang Langit pergi ya Pa. Jangan cari kita lagi" Lalu dua saudara itu keluar menuju Lantai bawah

Dari atas Langit bisa melihat ekspresi was-was dari wajah Ares maupun Senja "Yok bang, Senja kita pergi gak ada gunanya juga kita lama-lama disini" Cetus Langit diikuti keduanya

Senja mendekati Zera "What's going on? Nothing happened right?" Tanya Senja "There's something, Senja." Balas Zera dengan raut wajah malas membuat Senja bingung "Tapi lo gak dimarahin bokap lo kan Zer?"

"Bukan bokap yang marahin gue, yang ada gue sama bang Langit marahin bokap" Balasnya dengan nada kesal membuat Senja semakin bingung "Ini orang kenapa jadi kesel sih?" Batin Senja

Mereka memasuki Mobil dengan formasi yang sama "Ada apa Lang?" Tanya Ares, Langit menoleh kearahnya "Sekarang gausah bahas tentang siapa pelaku penembakan Aurora lagi bang, udah muak gue sama masalah gila ini" Geram Langit yang tahu siapa pelaku penembakan itu

Ares yang mengerti hanya menganggukkan kepalanya "Ini bakal sulit bagi lo bro, Aurora koma sedangkan pelakunya adalah bokap lo sendiri tinggal hati nurani lo doang yang berbicara mau biarin bokap lo bebas atau lo laporin ke polisi" Jelas Ares

Langit tampak berfikir sebentar "Tapi gue masih heran sebenernya ada apa sih antara Aurora sama bokap gue sampe kayak gini masalahnya?" Ares tersenyum singkat "Ikuti alurnya kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya"-Desisnya

Langit mengernyitkan dahinya "Tapi gue rasa ada salah satu Cakraforz penghianat nih di Paluska yang udah bersekongkol sama bokap gue"-Duganya. Ares menjentikkan jarinya "Ini yang udah gue khawatirkan dari awal Aurora ketembak, Gak mungkin pasukan Dexion nyerang tepat dijalan yang udah kita rencanakan untuk Zera kecuali ada seseorang yang udah ngasih tahu sebelumnya" Timpa Ares

𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang